Kini UFZ dan Valgus berada disebuah asteroid mendengarkan penjelasan masing-masing tentang semua keadaan diseluruh galaksi. UFZ berhasil meminta bantuan pasukan yang pernah bertarung saat penjajahan yang dilakukan Belial dan beberapa dari luar, Sementara Valgus sudah mengembalikan para ultra entah itu diplanetnya sendiri atau diangkasa saat perjalanan.
"Begitu ya, tidak ku kira kakak akan memikirkan ini. Biasanya dia akan gegabah dan melakukan semuanya sendiri." Valgus hampir tersedak ludahnya sendiri karena mengingat hal yang beberapa waktu yang dilakukannya mungkin yang akan dilakukan Zero. "Sepertinya kata 'mirip' akan menjadi kenyataan."
"Tapi tadi kau bilang juga sedang mencari sesuatu bukan?" tanya Miror Knight.
"Ah ya, legenda Hikari no Kishi no Yuusha. Arb bilang itu bisa menyelesaikan masalah ini," jawab Valgus.
"Apa ada petunjuk untuk menemukannya?" tanya Jean Bot.
"Hanya beberapa teka-teki. 'putus asa menandakan akhir, cahaya datang memeberikan harapan' , 'semua bintang akan membatu, saat itu harapan akan menunjukkan diri' , dan dari Arb mengatakan 'Pasukan kegelapan akan melenyapkan semua pejuang cahaya dan pada saat itu ksatria cahaya akan muncul' kurang lebih seperti itu," jelas Valgus.
"Jika kita menyamakan keadaan sekarang sepertinya yang dikatakan Arb dan teka-teki menuntun ke ras ultra yang menjadi darkness saat ini," ucap Jean Nine.
"Itu bisa terjadi jika bintang yang membatu adalah ras ultra yang membeku di tanah cahaya atau yang menjadi darkness atau memang mematung," tambah Miror Knight.
Glen Fire yang mendengar pembahasan tersebut tidak bisa mengikuti entah karena malas atau apa. Dirinya memilih untuk melihat angkasa yang dihiasi cahaya kecil disebut bintang. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok diasteroid yang jauh dari sini.
Menggelengkan kepala berharap itu halusinasi namun rupanya itu memang disana. Mereka saling menatap sebelum sosok tersebut sampai ketiga temannya berteriak.
"APA?! JADI ITU KAU?!" Glen Fire terkejut begitu pula Valgus yang mengikuti perbincangan ini.
"Jika itu kau sendiri kenapa harus kau cari?!" tanya Miror Knight.
"Karena aku tidak mempercayainya!" ucap Valgus.
Glen Fire hanya bisa pasrah mendengar pernyataan Valgus. Dirinya mengingat apa yang dikatakan Zero tentang Valgus dan itu membuatnya tidak terkejut jika Valgus tidak ingin menerimanya. Glen Fire melihat kembali ketempat sosok tersebut namun itu sudah menghilang entah kemana.
"Sudah ya ... Aku harus pergi." Valgus berdiri dan berjalan ke arah dimana tadi sosok tersebut ada.
"Tunggu Val, kau bilang harus mengatasi Zero dulu. Kalau begitu kami akan memban-"
"Tidak boleh!" UFZ terkejut saat Valgus memotong perkataan Jean Nine. Mereka tidak tahu sudah bagaimana kemampuan Valgus bertarung namun setidaknya itu bisa membantu. "Katakan apa alasannya."
"Kalian akan membebaniku, lagi pula Emerana memberi tahuku jika aku bertemu kalian aku harus memberi tahukan kalau Emerana ingin bertemu dengan kalian."
"Apa kau yakin akan melakukannya sendiri?" tanya Jean Nine dan dibalas dengan anggukan. UFZ tidak ada pilihan lain jadi mereka pergi ke planet Esmeralda.
Glen Fire memilih mendekati Valgus sebentar dan mengatakan sesuatu. "Ada yang aneh diarah sana, berhati-hatilah okay." Setelah itu dia pergi menyusul ketiga temannya.
Valgus menghela nafas memandang arah yang dimaksud Glen Fire. Dirinya terpaksa berbohong soal membebaninya dan panggilan Emerana. Bersamaan Glen Fire menatap ke suatu arah Valgus sudah menyadari hal tersebut karena itu dia langsung berpisah dengan UFZ.
"Hahaha ... Berpisah dengan mereka? Benar-benar keputusan yang berani."
Valgus yang mendengar suara tersebut seketika merasa tubuhnya mematung namun kali ini dirinya membuang rasa takutnya. "Yah, kukira itu hal yang gila untuk dilakukan. Bukan begitu Zero."
Valgus menatap keatas tempat dimana Zero berada. Seringaian menghiasai wajahnya seperti sangat ingin mencincang lawan didepannya. "Bagaimana kalau kita lanjutkan yang tertunda?"
Entah apa yang merasuki Valgus, tanpa disadari kedua sudut bibirnya sedikit terangkat. "Tentu saja."
"Tujuan telah diatur, menuju Galaxy Resque Force."
"Wah ... Nyaman juga pesawat luar angkasa ini." Komon rebahan disalah satu kursi penumpang sementara Hikari memiloti pesawat luar angkasa yang mereka ambil disuatu planet.
"Serizawa, bagaimana bisa sistem pesawat ini-"
"Mirip punya GUYS. Aku membantu menyempurnakan pesawat ini jadi ku buat sedikit nostalgia." Mirai masih kagum dengan sistem kendali walau yang ini ukurannya tidak sesempit seperti pesawat pada umumnya namun sebagai mantan pasukan pelindung tentu melihat sistem yang sama seperti pesawat yang pernah digunakannya akan membuat Mirai bernostalgia.
Serizawa melihat perilaku Mirai hanya bisa tersenyum kecil. Dirinya teringat dengan pesawat GUYS yang pernah dia tumpangi dari memori hostnya. Komon yang melihat Mebius dan Hikari hanya bisa termenung, melihat interaksi diantara keduanya memunculkan sedikit rasa iri.
"Pasti menyenangkan ya." Mirai dan Serizawa yang mendengar gumaman Komon menjadi penasaran. "Kau bicara apa Komon?"
"Tidak ada." Mirai yang tidak menerima penolakan pun mendesak Komon.
"Tidak ada yang namanya 'tidak ada' jika raut mukamu begitu."
"Memang ini sudah dari sananya. Sudahlah daripada memikirkanku lebih baik pikirkan bagaimana kita akan mengalahkan Ultra Dark Killer." Komon mengalihkan topik tapi untungnya Mirai juga ikut teralihkan. Dirinya tidak ingin masalah pribadinya akan membongkar identitas aslinya karena itu menjadi sebab masalah pribadinya.
"Meski Valgus mencari orang yang bisa mengalahkannya. Kita tidak bisa hanya bergantung pada itu." Serizawa mengutarakan pendapatnya setelah menyetel kendali dalam auto pilot. "Yah ... Meski aku tidak ingin berkata seperti ini tapi andai saja ada Noa."
Komon seketika terkejut mendengar ucapan Serizawa yang menyebut namanya yang lain. Beruntung hal itu tidak diketahui oleh Mirai maupun Serizawa dan dia ikut dalam diskusi. "Ada apa dengan Noa?"
"Ya jika dia ada, kita bisa meminta bantuannya atau cara menyelesaikan masalah ini." Komon menatap Serizawa dengan memasang muka datar, kemana semangat juang ilmuwan ini hingga ingin dirinya yang menyelesaikannya. Mirai yang memiliki pemikiran yang sama ingin berbicara namun Serizawa sudah mendahului.
"Tapi mengingat kita adalah pejuang cahaya, Ultraman. Kita harus terus berjuang dengan kekuatan sendiri, entah menang atau kalah dan menjadi Darkness lagi itulah resiko yang harus dihadapi. King dan Noa adalah God Ultra tapi kita tidak bisa bergantung pada mereka setiap saat dan harus membuktikan bahwa kita juga layak. Apakah aku salah Mebius?"
Mirai yang ditatap Serizawa hanya bisa tersenyum bangga, rekan yang dulunya adalah ilmuwan yang bertarung dengan rasa balas dendam kini seperti pejuang pada umumnya. "Kau tidak salah Hikari."
Komon hanya bisa terkekeh pelan melihat semua kejadian ini. "Maaf telah salah sangka Hikari. Sebagai Nexus dan Noa, aku suka semangat kalian berdua. Semoga kau bisa datang agar aku tidak perlu datang, dan aku ingin melihat kemunculan pertamamu Hikari no Kishi no Yuusha."
.
.
.
Beraambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )
Fiksi PenggemarSeorang ultraman muda yang diasingkan karena masalah yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah melakukannya. Jadi karena itu dia tidak mau disebut sebagai ultraman karena menurutnya. Ultraman adalah prajurit yang disegani musuh-musuhnya dan disukai...