Kemunculan Fuma

361 42 17
                                    

"KAKAK!!" Grigio memeluk kedua kakaknya dengan erat seakan-akan tidak ingin melepaskan mereka. Rosso dan Blu membalas pelukan itu, meluapkan kerinduan selama dua bulan tidak bersama sepenuhnya.

Valgus yang kelelahan hingga terduduk hanya menonton adegan itu dalam jarak yang tidak akan menganggu trio saudara itu. Muncul perasaan senang melihat mereka bertiga bersama lagi sekaligus muncul kerinduan dalam diri. Menghela nafas menatap pemandangan hitam dihiasi bintang, pikirannya terbayang akan kejadian yang baru saja dialaminya.

Kegigihan dari keinginan Grigio untuk menyelamatkan Rosso dan Blu memberikan hasil yang diharapkan. Valgus tidak akan menganggu reuni antar saudara itu dan hanya menunggu sampai mereka puas.

'Ku harap kau tidak jatuh kedalam kegelapan juga kak' batinnya.


Space Warship Dark Killer

"Kita kehilangan lagi?!" Zoffy marah sekaligus terkejut kepada Jack yang memberikan informasi kepadanya.

"Begitulah, kali ini kita kehilangan dua ultra bersaudara yaitu Rosso dan Blu. Sepertinya kita terlalu meremehkan Ultraman itu." Jack ikut kesal mengetahui hal tersebut karena semakin lama pasukan mereka semakin berkurang.

"Hooo ... Jadi seperti itu." Seseorang memasuki ruangan rapat dimana hanya ada Zoffy dan Jack. Mendengar suara tersebut mereka berdua menatap asal suara dengan terkejut dan langsung hormat kepadanya. "Ada apa anda kemari tuan Dark Killer."

"Hanya mengusir kebosanan, jadi kita kehilangan lagi?" tanya Dark Killer to the Point ke Zoffy.

"Begitu tuan, sepertinya kita meremehkan ultra itu hingga dia bisa merebut ultra terkuat era heisei bahkan seluruh kelompok kita bernama new generation," Jelas Zoffy.

Dark Killer merasa kesal tapi karena ini sudah sering dirinya bisa mengendalikan emosinya. Berpikir seraya melihat data para prajurit ultra darkness yang dirinya munculkan dimeja rapat tersenyum. "Hancurkan."

"Tuan tadi mengatakan apa?" tanya Jack dengan hati-hati takut memicu amarah Dark Killer.

"Sekarang perintahku bukan hanya menghentikan. Hancurkan Ultraman Valgus. Ultra itu sudah bertindak terlalu jauh dan sebelum kita kehilangan lebih banyak prajurit. Hancurkan saja dia walau pun dia bertahan terserah kalian mau menangkapnya atau memusnahkannya."

"Baiklah tuan," ucap Zoffy dan Jack menunduk hormat.
"Aku akan beritahukan kepada yang lain," ucap Jack lalu pergi keluar ruangan.


Di Universe R/B

"Maafkan aku Asahi, seharusnya aku tidak menyerangmu seperti itu," ucap Blu meminta maaf.

"Aku juga Asahi, sebagai kakak kami gagal melindungimu," sambung Rosso.

Grigio menggelengkan kepalanya, menandakan kalau itu salah. "Tadi itu bukan Katsu-nii dan Isa-nii, jadi kalian tidak perlu meminta maaf."

"Tapi-" belum sempat Rosso kembali berkata tapi Grigio menghentikannya. "Yang terpenting sekarang kalian sudah kembali, ini sudah membuatku Happy lagi."

Sekilas sesuatu melesat seperti Kaze (angin) di sekitar mereka. Tunggu sebentar, kaze?. Valgus yang menyadari itu seketika langsung berdiri karena panik.

"Kalian bertiga! Bukan bermaksud reuni mengharukan kalian tapi-" sebuah shuriken melesat mengarah ke tiga bersaudara tersebut namun terhalang oleh sebuah shield milik Valgus.

"Refleks yang bagus." Keempat ultra itu menatap pemilik suara yang rupanya adalah seorang Ultra darkness yang sedang mengambang di angkasa. "Fuma?!"

Fuma menatap ke arah Rosso dan Blu yang sedang berdiri didepan Grigio dengan kesal. Tatapannya beralih ke arah Valgus dengan kesal, yang sudah membuat tuannya (Dark Killer) kesal. 'Kali ini aku yang akan menghancurkanmu,' batin Fuma.

Fuma seketika menghilang dan muncul disamping Valgus dengan menendangnya. Karena lengah dan lelah yang melanda Valgus terkena tendangan itu hingga mundur beberapa langkah. Tidak sampai disitu Fuma terus melayangkan serangan secara fisik atau media (senjata dan skill). Valgus yang berada disisi yang tidak menguntungkan terpaksa menghindar dan terkadang membalas tapi lebih banyak terkena serangan.

Fuma akhirnya mengeluarkan pedangnya hendak menebas Valgus tapi itu dapat ditahan Rosso dengan sluggernya membuat Fuma maupun Valgus terkejut. Tidak sampai disitu Blu pun menyerang Fuma dan dua saudara itu bergantian menyerang.

"Grigio! Cepat!" Rosso berseru lantang. Menangkap suara sang kakak, Grigio melesat cepat. Menghampiri Valgus yang kini kelelahan kemudian membawa Ultra tersebut pergi menuju bumi.

Fuma yang sadar akan hal itu mendorong Rosso dan Blu sekuat yang ia bisa. Memberi nya celah ditengah Pertarungan, melancarkan serangan andalan ditengah kesempatan yang ada. Sebuah shuriken berbalut kegelapan dilayangkan.

Shuriken itu melesat cepat, menuju target dengan kecepatan penuh. Grigio yang baru sadar akan serangan yang datang tiba-tiba. Menutup mata rapat, bersiap menerima rasa sakit yang akan menyapa namun tak kunjung ia rasakan. Karena bukan ia yang menerima serangan itu.

Membuka mata perlahan, pemandangan yang di saksikan membuat ia terbelalak. Terkejut kala visual mendapati cahaya putih semi kekuningan menguap ke angkasa dari tubuh seorang Ultra yang berada dihadapannya. Luka tersebut panjang dan dalam, hampir menggores color timer yang mulai berkedip. Tanda waktu sebentar lagi habis.

"Valgus!"

Fuma ber-smirk senang mengetahui serangan yang ia lancarkan berhasil, walaupun sedikit meleset tapi luka yang dihasilkan cukup fatal. Kematian bisa saja menjemput.

Mengetahui itu Rosso dan Blu di telan amarah, logika dan rasa tak lagi bisa dirasakan. Hanya amarah murka yang menyelimuti jiwa. Melakukan fusion menjadi Ruube menyerang Fuma yang masih ber-smirk dengan R/B kourin.

Sementara Grigio dengan cepat membawa Valgus sebari membagikan energi yang ia punya. Agar Ultra tersebut bisa bertahan hingga mendapatkan perawatan yang sesuai. "Kumohon bertahanlah Valgus."

Sesampainya dibumi mereka berdua mendarat pada sebuah hutan di pinggir taman yang tidak lupa berubah ke human form masing-masing. Sesaat kembali ke human form, Asahi membantu Sakura berjalan untuk pergi kerumah sakit.

Sakura yang sudah sangat lemas merasakan pusing yang melanda dirinya bersamaan dengan pandangannya mulai kabur menyulitkannya untuk berjalan. Tidak lama pandangannya menghitam dan semua indra mati rasa hingga tubuhnya menghatam sesuatu dengan keras.

Asahi panik melihat Sakura jatuh pingsan, reflek mencoba menyadarkan sang gadis yang hampir seumurannya dengan sesekali melihat kesekitar jika ada orang yang bisa diminta bantuan. Sebuah tangan tiba-tiba mendarat dibahu Asahi membuat si pemilik bahu terkejut dan menatap si pemilik tangan.

.

.

.

Bersambung.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang