Six

5.1K 515 106
                                    

Happy Reading.

***

Lisa sedari tadi cekikikkan sendiri melihat Jenny yang sedang kerepotan dengan barang-barangnya.

"Nih lo serius ga mau gue bantuin?" tanya Lisa dengan tawanya melihat Jenny.

"Ga usah, tolongin pencetin bell aja terus lo langsung cabut sebelum Amelia keluar" ucap Jenny yang di angguki oleh Lisa "Mana sini bunganya"

Lisa dengan tawanya yang tak henti-henti menaruh tangkai bunga mawar itu agar dijepit oleh kedua bibir Jenny.

Ya bayangkanlah Jenny menjepit skateboardnya dilengan kirinya sedangkan kedua tangannya sudah memegang jajanan alfamart yang lumayan banyak dan tangan kirinya memegang paper bag starbucks.

Jenny melirik Lisa dan bell pintu secara bergantian mengkode agar Lisa segera memencet bel.

Lisa mengangguk masih dengan tawanya, ia memencet 2x bell rumah Amelia segera ia langsung berlari Keluar halaman dan masuk kehalaman rumahnya, ya rumah Amelia tepat disamping Lisa sedangkan rumah Dita hanya beda beberapa blok namun masih satu komplek.

Tak lama ketika Lisa sudah menghilang pintu terbuka yang langsung menunjukkan wajah bingung Amelia melihat Jenny yang sedang kerepotan.

"Emmm euhmmm eumemm"

"Hah?"

Amelia makin dibuat bingung karna suara Jenny yang tak jelas.

Jenny melirik kebawah sambil mendongak-dongakkan kepalanya, Amelia yang baru menyadari kode itu terkekeh kecil mengambil bunga mawar yang dijepit bibir Jenny.

"Hah kamu ga peka" keluh Jenny menghembuskan nafasnya setelah tidak ada bunga lagi di bibirnya.

Amelia kembali terkekeh "Ya lagian kamu ngapain dateng rame banget begini, terus apa maksud dateng-dateng bawa bunga? mau ngelamar aku?"

"Iya nih, yahkan lupa beli mas kawinnya" ucap Jenny berakting berpura-pura lupa, Amelia tertawa membuat Jenny juga ikut tertawa.

"Kamu ga mau ngejelasin nih kenapa kamu ngasih aku bunga tiba-tiba?" tanya Amelia menghirup aroma mawar merah yang berada digenggamannya.

Jenny tak menjawab namun sorot matanya tak berpaling sedikitpun dari mata coklat Amelia, jantungnya kembali berdetak sangat cepat ketika Amelia membalas tatapannya dengan tatapan teduh yang tak pernah ia lihat ketika Amelia menatap orang lain.

Angin malam yang sangat dingin bahkan tidak bisa mereka rasakan sangking hangatnya tatapan yang mereka berikan satu sama lain. Jenny menghembuskan nafasnya, ia menaruh paper bag alfamart dan starbucks serta skateboardnya begitu saja diteras.

Jenny berjalan mendekat mengikis jarak diantara mereka, semakin dekat jantung mereka semakin kencang akibat efek tatapan terdalam mereka, sunyinya malam membuat keduanya bisa mendengar jelas detak jantung yang tak beraturan itu.

Jarak wajah mereka hanya tersisa 3 cm, Jenny membelai wajah Amelia membuat wanita itu memejamkan matanya pertanda ia sangat nyaman dengan sentuhan itu.

"Mel..."

Mendengar suara serak Jenny membuat Amelia kembali membuka matanya membalas tatapan yang sangat teduh itu, ia tak menjawab membiarkan Jenny melanjutkan kalimatnya.

"Aku ga tau kenapa aku ngasih bunga mawar merah untuk kamu, tapi hati aku mengatakan bahwa aku harus memberikannya sebagai gambaran perasaan yang saat ini aku rasakan dan tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata" Jenny tersenyum mengelus surai rambut panjang Amelia "Bunga mawar memiliki dua arti, cinta dan kekaguman. Aku bingung sama perasaan aku sendiri Mel, tapi aku yakin aku merasakan dua-duanya saat aku menatap kamu."

Forever With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang