Eight

5.1K 447 116
                                    

Happy Reading.

***

Malam sudah semakin larut, Lisa, Jennie, Dita, Laura dan Sari sudah masuk kedalam kamar masing-masing.

Amelia dan Jenny baru saja membantu para penjaga villa membereskan makanan-makanan mereka.

"Aku bakal ngeabadiin malam ini, ciee yang sekarang udah jadi pacar akuuuu" goda Jenny mencolek dagu Amelia kemudian berlari memasuki kamar terlebih dahulu.

"Ahhh dasar pacar" keluh Amelia dengan tawanya ikut berlari memasuki kamar.

Amelia mengunci pintu kamar, ia tersenyum jahat melihat Jenny yang sudah menelentangkan tubuhnya diatas kasur dengan secepat kilat ia berlari dan menubruk tubuh itu dengan tawanya. Jenny tertawa terbahak-bahak sambil berusaha menyingkirkan Amelia yang berada diatasnya, ia sudah sangat geli karna dikelitik.

"Hahahaha udah Mel udah aku ga kuat ahahahaha"

Jenny memohon dengan tubuhnya yang menggeliat terus menerus, air matanya sampai keluar akibat tawanya yang tak henti-henti. Jenny berusaha mengatur nafas masih dengan tawa kencangnya ia mengumpulkan seluruh kekuatannya dan hanya hitungan detik posisi mereka berubah.

Amelia terkejut dengan mudahnya Jenny membalikkan posisi mereka jadi dialah yang berada dibawah kungkungan Jenny, Amelia menelan ludahnya bulat-bulat melihat Jenny tak bereaksi apapun hanya diam memandangnya.

"Perut aku sakit ketawa mulu" keluh Jenny kemudian ambruk menindih Amelia yang langsung memeluk tubuhnya.

Amelia terkekeh sambil merapihkan rambut pendek Jenny yang berbaring di dadanya.

"Jen aku mau tanya sesuatu boleh ga?" tanya Amelia.

Jenny hanya mengangguk sambil memejamkan matanya merasakan betapa lembutnya Amelia mengusap kepalanya.

"Kenapa kamu bisa cinta sama aku?"

Amelia tersenyum manis saat Jenny mendongakkan kepalanya, ia bertumpu dengan kedua tangannya agar tidak menindih Amelia namun enggan beranjak dari atasnya.

"Karna kamu" Jenny menepuk pelan dada Amelia membuat wanita itu terkekeh "Amelia Jihane berhasil bikin jantung aku berdetak sangat cepat hanya karna tatapannya, aku tau ini sangat sulit di mengerti tapi percayalah aku baru saja kemarin lusa merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang bahkan aku belum tahu siapa namanya" ucap Jenny tersenyum mengelus wajah Amelia yang berada dibawahnya lalu mengecup kening wanitanya itu dengan penuh rasa cinta.

Amelia memejamkan matanya saat merasakan kasih sayang tulus yang tersalur kedalam dirinya, ia bisa merasakan betapa besar Jenny mencintainya.

"Jangan pernah tinggalin aku ya" ucap Amelia kembali memeluk Jenny saat wanitanya kembali menindihnya untuk berbaring didadanya.

"Biasanya orang yang ngomong kaya gitu, dia yang bakal ninggalin Mel" ucap Jenny pelan.

Amelia mencium pucuk kepala Jenny dan mengelus lembut punggung wanitanya "Aku ga akan ninggalin kamu sayang, I promise you"

Jenny tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya, ia kembali bertumpu tangan agar bisa melihat Amelia "Janji ada untuk dilanggar Mel, aku ga butuh satupun janji, yang aku butuhin komitmen diantara kita"

"Boleh, kamu mau berkomitmen apa? aku siap" ucap Amelia yakin, ia mengerutkan dahinya saat Jenny bangun dari posisinya "Mau kemana?"

"Ngambil kertas buat nyatet komitmen apa aja yang akan kita pegang"

Sebelum Jenny beranjak dari kasur Amelia menarik lembut tangannya membuat Jenny duduk disampingnya, Amelia ikut duduk namun ia duduk didepan Jenny dengan kaki bersila.

Forever With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang