Epilog

2.9K 209 51
                                    

Haiii carrrr, Kangen aku apa kangen Jenmel nih? kalo aku sih Aghniny Jihane haha🤣

Sesuai janji aku kemarin, setelah live aku bakal update part Epilognya, maaf banget udah bikin kalian nunggu lama:(

Btw siapa yang nonton aku tadi? lega banget semua unek-unek aku membuat FWY aku ungkapin semua haha, maaf ya kalo aku ada salah kata atau penyampaiannya🖤

And this is for you guys!

Happy Reading.

***

10 Years Later...

Malam begitu indah, dengan ribuan bintang menghiasi langit malam seolah-olah tidak ingin membuat bulan merasa sendirian.

Seorang wanita baru saja keluar dari mobil ferrari hitam saat sudah memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah megah itu. Angin malam yang berasal dari pantai Hawaii menerbangi surai panjang hitamnya membuat ia terlihat semakin cantik.

"Dimana istri dan anak-anak saya?" ucap wanita tersebut sambil menyerahkan handbag serta tas laptop yang ia bawa kepada pelayan rumahnya.

"Mereka ada di kamar, Madame" jawab pelayan itu mengambil blazer hitam yang baru saja majikkannya lepas.

Dia, nyonya Haque alias Amelia Jihane Haque. Dia sudah berkepala tiga tetapi kecantikan yang wanita itu miliki tak pernah pudar sedikitpun.

Setelah melepaskan high heelsnya dan membiarkan pelayan-pelayan rumah yang merapihkan barang-barangnya ia langsung bergegas menaiki tangga seperti tidak sabar untuk menemui keluarga kecilnya. Ah, hanya sehari bekerja mampu membuatnya sangat merindukan mereka.

Amelia Pov.

Sayup-sayup aku mendengar seseorang tengah berdongeng ketika perlahan aku membuka pintu kamar.

"Tapi, belum sempat Pangeran ikut menyelamatkan diri, terjangan ombak laut membuatnya terjatuh dari kapal. Ia hanyut menuju dasar laut."

"Cukup lama, Putri Duyung kehilangan jejak Pangeran. Beruntungnya, ia berhasil menemukan pangeran tidak jauh dari keraja...."

"Nah! Udah pasti nih Putri Duyung ketemu sama pangeran terus mereka menikah, benarkan Dada?"

Seorang anak laki-laki tampan berceletuk dengan bangganya, ia menghela napas kemudian menelentangkan tubuhnya menatap langit-langit kamar dengan kedua tangan yang ia lipat sebagai bantalan. Dia bersiul seakan hebat telah mengetahui dongeng itu sebelum ceritanya selesai.

Amelia menggeleng pelan sambil terkekeh kecil, anak sulungnya itu memang sangat percaya diri.

"Diam dulu kak Liam!" geram gadis kecil yang berbaring di samping kiri wanita dewasa pembaca dongeng itu.

"Dada lanjut!" pinta seorang gadis yang berbaring di sebelah kanannya mengabaikan kakak laki-laki yang berbaring di sampingnya.

Dia Jenny istriku dengan ketiga anak emas kami. Wanita itu sudah tumbuh dewasa namun paras cantik nan rupawannya masih sangat terlihat.

Aku baru menyadari jika Liam sudah beranjak remaja. Anak laki-laki yang dulu memperkuat hubunganku dan Jenny kini sudah berusia 10 tahun, dia tumbuh menjadi anak yang tampan, cerdas sekaligus baik untuk kedua adiknya.

Forever With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang