kaget

1.6K 347 27
                                    

BTL
(Bestfriend Till Jannah)

Jaka
|Assalamualaikum ya
Ahli kubur ☺✋

Jaya
|Waalaikumsalam calon
mayit

Mahesa
|Waalaikumsalam Permisi
calon penghuni surga mau lewat

Jaka
|@jaya orang kaya kalau
mati, kain kafannya mau
berlapis emas apa berlian?
@mahesa numpang lewat
doang, abis itu balik lagi di
Interview malaikat.

Jaya
|@jaka pake kain batik, biar
keren banyak motif

Mahesa
| Yang sabar @jaya, si
@jaka lagi mabok ale-ale 😵

Hanan
|Beri6 banget lo pada...

Jaka
|@jaya keren banget
pake batik, @mahesa mabok
ale-ale gundulmu @hanan iri
bilang boss pal pale pal pale..

Read ( 3 )

Jaka
|HEH, DIREAD DOANG

Hanan
|Istighfar dulu mas joko

Jaka
|Astaghfirullahalazim

•••

Selesai dengan sesi debat di grup chat, Mahesa memutuskan untuk keluar. Hari libur enaknya ngapain?

Pergi kencan?

Kalau kata Mahesa sih "maaf, kalo mau bikin dosa gausah ngajak gue sebagai partnernya ehe"

Mahesa itu anaknya rajin, tinggal sama neneknya buat dia jadi sosok mandiri, alias mandi sendiri. Ga deng canda

Mahesa itu sempurna kalau kata Denny cak nan, eh enggak deh itukan penyanyi dangdut. Maksudnya yang pesulap itu loh namanya siapa si? Demian heh. hakikatnya manusia memang tak ada yang sempurna

Mahesa aja pagi-pagi udah beberes rumah terus masak buat sarapan dia sama neneknya, jadi neneknya ga perlu repot.

Idaman gak?

Dirinya teringat kejadian kemarin saat tak jadi menjemput Ajeng, dan malah nganterin temen kerjanya buat pulang buru-buru

_

_

"Lo mau kemana?"

"Sorry banget kemaren telat, lo kehujanan gak?"

"Diem sih, Jeng. Maaf"

"Gue do'ain budek beneran lo"

Ajeng mendongak menatap nyalang mata Hesa "UDAH TAU UJAN, MASIH NANYA LAGI GUE KEHUJANAN APA ENGGAK? LO MIKIR LAH SA, KALO GAK NIAT GAUSAH NAWARIN"

Siapa juga yang gak dongkol sama Hesa, hati Ajeng yang yang mungil kan jadi tersakiti 😌😝

"Ya maaf, ada urusan mendadak soalnya" Sahut Hesa dengan nada bersalah

"Punya urusan urgent apa lo sama putri?"

Hesa tertegun sesaat "Lo tau darimana gue kemaren sama putri?"

Ajeng tersenyum remeh "udahlah gapenting, gue buru-buru sekarang. Minggir lo" Tangannya mendorong bahu Hesa pelan untuk sedikit menepi

"Lo mau kemana? kan lagi libur kerja"

Watak kayak Ajeng mah, diomongin gitu udah bolot kupingnya

"Ketemuan sama mas Jaya" Celetuk Wildan berdiri diambang pintu, menatap Mahesa yang masih berdiri diam

"Jaya?"

Wildan mengangguk "Susul kek, katanya calon istri"

Belum sempat Wildan kabur Mahesa udah lempar sendal jepit tepat didepannya

(☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞

Setelah meninggalkan Hesa tadi kini Ajeng beneran niat untuk bertemu dengan para sahabat nya, kata Jaya tadi nanti ada beberapa anak yang bakal ikutan juga seperti Jaka, Hanan dan juga tak ketinggalan yaitu Rahma. Katanya Jaya suruh ajakin Hesa sekalian,tapi Ajeng dengan songongnya tak menyampaikan amanat itu

Sesuai dengan alamat yang diberitahu tadi, Ajeng menepikan motornya di pelataran cafe, tapi atensinya langsung teralihkan saat suara motor yang sangat familiar juga berhenti di sampingnya

"ASTAGHFIRULLAH HESA, LO JIN APA DEDEMIT?" Kagetnya setelah menoleh

"Gue diajak juga sama Jaka" Jawab Hesa lempeng, tapi Ajeng tetap melongo, memikirkan bagaimana kecepatan Hesa mengendarai motornya, padahal dia tadi aja masih mengenakan kaos oblong dengan celana jersey, lengkap dengan wajah kucel belum mandi. Dan sekarang laki-laki di depannya itu sudah wangi, rapi dengan setelan jaket denim

Ajeng melangkah lebih dulu kedalam cafe disusul Hesa dibelakangnya "Ajeng, disini" Sahut pemuda bernama Jaka dengan lambaian tangan juga senyuman cerah. Dan Ajeng ikut melambaikan tangannya menanggapi

Keduanya duduk, dengan wajah Hesa yang masih lempeng sejak tadi "Assalamu'alaikum guys" Dijawab semunya dengan kompak

"waalaikumsalam Ajeng" Dilanjut Hesa yang tos dengan ketiga sahabat nya

"Lama banget Lo" Sahut Rahma, Ajeng menoleh "nyuci dulu tadi" Jawabnya,

Jaya ikut tersenyum "rajin ya Jeng, pagi² udah beberes. Jadi istri gue mau gak?"

Jaka heboh "jangan mau jeng, Jaya cari istri nyerempet buat jadi art juga"

Ajeng yang mendengar keduanya hanya bersikap tenang, suara-suara buaya memang patutnya diabaikan

"Nggak lah, gue sewa art biar istri gue gak capek" Bantahnya tak mau kalah

"Gimana Jeng, lo mau gak?"

_

"Dia calon istri gue"

_

Kompak, semuanya menoleh ke sumber suara. Mahesa dengan santai menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi sambil bersendekap menatap semua sahabatnya

"Ngomong apa lo barusan?" Hanan yang biasanya ngebug kini fokus

"Ajeng calon istri gue" Ucap Hesa mengulang kata-katanya.

Ajeng mah udah melotot ke Hesa






"Gausah melotot juga Jeng, gue juga geli ngomongnya" Batin Hesa







__________

Konsepnya mereka emang udah sahabatan dari lama, makanya Ajeng ga baper setiap dikerdusin sama Jaya.

Panjang banget part nya kayak teks pidato calon kades baru dilantik

[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang