oke, serius

1.1K 301 26
                                    

Atas restu Allah kuingin milikimu, kuberharap kau menjadi yang terakhir untukku. Atas restu Allah ku mencintai dirimu, kupinang kau dengan Bismillah


_Rossa feat Ungu_

"Hesa, udah makan belom?"

"Sa, dirumah ada makanan, gue bawain kesini mau? Apa lo butuh sesuatu gitu, gue bisa beliin keluar?"

Dengan jurus seribu kata-kata Ajeng masih lanjut ngomong, disamping Mahesa hanya diam sambil memperhatikan.

Kebetulan Ajeng pulang lebih awal, dan langsung ke rumah Mahesa untuk sekedar menjenguk.

"Kenapa lo diem aja, sariawan?"

Mahesa terkekeh "lo kalau ngomong gak ada jeda titik koma nya, jadinya gue fokus dengerin dulu" Jawab nya.

"Ajeng"

Yang dipanggil menoleh, membuat manik keduanya bertemu "Hm?"

"Kenapa lo gak pernah canggung ke gue, semenjak gue ngomong terus terang ngajak lo buat sama-sama?"

Ajeng langsung membuang pandangannya dari arah Mahesa, "misal gue canggung ke lo Sa, mau sampai kapan? Masa gue kudu main kucing-kucingan sama lo, saat rumah kita aja hadep²an kayak gini. Kan capek"

"Terus?"

Otomatis Ajeng melihat kearah Mahesa lagi "lah kok tanya ke gue? Lo sendiri juga kenapa ngomong nya kayak gak ada beban gitu?"

Mahesa mendelik kaget "harusnya gue kudu punya beban kayak gimana lagi Jeng?"

Kali ini Ajeng menghela nafas "lo tau definisi sayur kurang garem gak?" dan Mahesa langsung mengangguk "tau, ga ada rasa" Jawabnya.

"Nah, ekspresi lo kayak gak ada rasa sama gue, mana pas itu suara lo ketutupan sama sound dangdutan pas tetangga ada hajatan. coba lo ngomongnya seriusan dikit, gue pasti bakal...."

Belum sempat kalimat itu selesai, Ajeng langsung menganga saat Mahesa mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil dari saku celananya.

"Maaf hehehe... Kali ini gue bakal serius Jeng, santuy" Ucap Mahesa cengengesan, padahal jantung nya sekarang disko gak karuan.

Membuka kotak persegi berwana hitam itu, Mahesa mengambil sebuah kalung warna putih dengan bandul yang berbentuk bulan sabit kecil warna putih mengkilat.

"Siniin tangannya" Ucap Mahesa, Ajeng dengan ragu menjulurkan tangannya.

"lo gak ada crush kan selain mas Heeseung lo itu? Lo gak lagi naksir seseorang kan Jeng, selain dia? Gue serius dengan perasaan gue Jeng, Maaf kalau emang bikin agak geli, soalnya kita sahabatan dari bocil"

"Bismillahirrahmanirrahim. gue mau lo jadi istri gue, hidup berdampingan sama gue sampai maut, gue mau cuma gue yang bisa lo andelin nantinya, terima ya? Gue ada disisi lo sampai menua nanti?"

Ajeng belum mengatakan apapun airmata nya keburu tumpah, lalu mengangguk dengan yakin "Bismillahirrahmanirrahim, aku menerimamu sebagai calon suami aku" Ucapnya lalu setelah itu kembali menangis.

Mahesa memberikan kalung itu ke tangan Ajeng, senyumnya terbit "Alhamdulillah, cincinnya nyusul ya, pas udah resmi" Katanya, dan lagi² Ajeng hanya mengangguk, tak menyangka jika Mahesa akan seserius itu padanya.

Hatinya ikut degdegan, dengan perasaan yang baru Ajeng rasakan sekarang ini bersama Mahesa, menjadi sesuatu yang asing. bukan lagi hanya sekedar sahabat yang sebelumnya selalu bersama, kini Ajeng juga merasa bahwa Mahesa itu laki-laki yang memang dia butuhkan untuk partner hidupnya.

Entah itu yang namanya cinta atau bukan, Ajeng hanya merasa tenang jika bersama Mahesa, saat laki-laki itu selalu tulus jika bersamanya, selalu ada untuknya di keadaan apapun.

"Ciee tadi pake aku-kamu hahahaha" Ledek Mahesa jail, Ajeng melirik "biar pas sama suasana HESA" Semburnya

"Diterusin aja sih, manis tau" Lanjutnya, baru juga Ajeng akan menjawab











"ALHAMDULILLAH DOAKU DIIJABAH, YEAYY...."











Wildan berteriak lalu lari menghamburkan diri ke arah Mahesa juga kakaknya, memeluk keduanya sekaligus dalam satu dekapan, Membuat keduanya yang semula duduk di bayang dipan teras rumah Mahesa terjengkang kebelakang.












________
Wildan saking senengnya sampai gak sadar kakak sama mas Hesa nya kewalahan ngadepin tubuh bongsor dia 😌

[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang