kejadian random hari ini

1K 240 51
                                    

Masih teringat cerita pas sahur tadi, disaat Ajeng sendiri udah cepak-cepak jederr, panik ini itu buat nyiapin sahur sama Ibu, dengan santainya adiknya masih turu

Mendapatkan tugas untuk membangunkan adik kesayangannya, Ajeng dengan segala cara membuat Wildan agar mau bangun untuk makan sahur, sampai Ajeng seret kakinya ketepian kasur. Cuma dua hari puasa pertama Wildan semangat bangun sahur, sisanya preett

Sudah Ajeng uyel-uyel pipinya, digelitikin, tetep aja belum berhasil. Sampai akhirnya Ajeng bilang "Dek, mau bangun gak? Ntar deh kakak beliin voucher kuota unlimited sebulan" Dan dengan ajaibnya Wildan langsung terduduk dengan mata yang dipaksa melek "Oke" Jawabnya cepat, lalu bangkit dan pergi begitu saja untuk cuci muka

Disaat tertentu memang Ajeng kudu kerja cerdas daripada kerja keras ke adiknya.

Daripada dirumah Mahesa yang apapa harus berdua, dan menuruti kata Wildan yang maunya sahur dan buka puasa sama-sama, ya akhirnya sekarang semuanya kumpul dirumah Ibu. Menjalankan ibadah puasa tanpa Nenek ditahun ini, tapi Mahesa dapat gantinya.

"Melek Wil, ntar makanannya bukannya masuk mulut malah masuk ketek itu" Tutur Mahesa, karena memang Wildan beneran merem sambil nyendok nasi

Semuanya hafal bagaimana kebiasaannya Wildan sejak dulu, pas masih kecil Ibu akan siap sedia menyuapi, tapi sekarang Wildan yang sudah menginjak bangku SMA, minta disuapin Ibu? ya Ajeng siap sedia untuk ngecengin.

Sama halnya seperti Mahesa, walaupun tumbuh dan terbiasa mandiri saat hanya bersama nenek dahulu. Tapi terkadang ada beberapa kebiasaan yang menunjukkan Mahesa itu juga butuh diperhatikan. Mau bagaimanapun terkadang dapat dibedakan antara anak tunggal dan anak pertama yang mempunyai seorang adik

Ajeng kadang juga berlagak menjadi seorang kakak yang memiliki dua adik. Memperhatikan Wildan dan Mahesa sekaligus. Tapi tetep, Mahesa juga menjalankan tugasnya, sekarang dirinya lah yang bertugas menjadi kepala keluarga disini. Lalu dirinya juga bersyukur bisa merasakan rasanya kasih sayang ibu dari sosok ibunya Ajeng padanya

________

Waktu berlalu dengan matahari yang mulai meninggi, menyuguhkan pagi di bulan Ramadhan tahun ini yang tampak beda dari tahun sebelumnya

Suara ejekan Rifki dan tawa Jaka mulai terdengar bersahutan dari arah teras. Ajeng menengok nya dari arah pintu, yang ternyata langsung disambut panggilan Rifki padanya

"Kak Ajeng sini deh" Katanya antusias, sedangkan disampingnya Wildan nambah bersungut-sungut ingin sekali menjitak Rifki saat itu juga

"Kak, masa mas Wildan pas sholat jama'ah subuh tadi yakan, saat Imam mau qunut, mas Wildan malah langsung sujud Huahahaha"

"Terus ya, kan haruse mas Wildan berdiri lagi ngikutin imam buat qunut, tapi mas Wildan malah sujud gak bangun-bangun. Sampai ke tahiyat akhir mas Wildan baru ngikutin lagi. Mana tempatnya dia pas dibelakang imam. Dan jama'ahnya tadi pagi itu banyak banget lagi Ahahaha" Sambungnya dengan begitu heboh

Wildan yang tengah mengenakan sepatunya untuk berangkat sekolah, langsung ancang² ingin dilemparkan nya ke Rifki tapi tak jadi

"Eyyy, tapi Rifki yo pernah ngeprank satu musholla kan?" Sahut Jaka, yang kini malah balik ngecengin Rifki

Sontak Ajeng dan Wildan langsung ngakak, saat mereka ingat waktu itu Rifki yang selesai salam pas sholat, tapi dia malah masih sujud terus. Orang-orang panik mikirnya, ini syahid apa gimana.

tapi dengan santai ayahnya Rifki menjewer kuping anaknya yang ternyata lagi tidur pas sujud

"Heheheh...." Respon Rifki. sambil menahan malu, Rifki yang memang sudah rapi dengan seragam putih-biru khas anak SMP buru² pamitan sama Ajeng lalu menaiki Jok belakang motor Jaka

[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang