Kalian tim happy ending atau sad ending?
Disaat ujian hidup tiba-tiba datang dengan membawa begitu banyak luka, manusia hanya bisa berdoa dan berusaha. Semoga pada akhirnya semua bisa dilalui.
____
Suara denting jam dinding yang terdengar setiap detiknya. Juga sayup-sayup lantunan bacaan Qur'an dari arah masjid atau musholla juga masih terdengar dijam sepuluh malam itu. Setelah Mahesa juga Ajeng menjalankan Ramadhan dengan menginap dirumah Ibu, kini keduanya balik kerumah Mahesa
Tadi Mahesa menyuruhnya buru² kunci pintu dan stay dirumah Ibu, jujur Ajeng begitu penasaran mau kemana Mahesa malam² begini? Akhirnya dirinya memutuskan kembali kerumah Mahesa untuk mengambil ponselnya yang tertinggal, sambil diikuti adiknya yang katanya bosan dirumah
Ajeng tersenyum memandang foto disebuah bingkai pigura yang dipajang diruang tamu. Foto kelulusan Mahesa masa SMA yang mengenakan pakaian toga tengah tersenyum sumringah sambil memeluk nenek disana, lalu disamping nya ada foto dirinya dengan Mahesa yang tengah mengenakan pakaian adat saat acara karnaval dimasa sekolah dasarnya dahulu. Dengan senyum lebar Ajeng berpose melambaikan tangan, sedangkan Mahesa tampak tersenyum malu² di sampingnya
Ajeng melirik ke bagian sebelahnya, potret senyuman nenek dengan selang infus dan alat bantu pernapasan terpasang di di hidung, namun tak melunturkan senyumannya yang dengan sayang didekap cucu laki-lakinya, Mahesa. tampak sepasang netra diusia senjanya yang berubah keabuan memandang Ajeng juga Mahesa dengan tatapan penuh rasa syukur
Ajeng yang tampak manis dengan gamis warna soft pink, sedangkan Mahesa yang tampak bagus dengan kemeja rapi, keduanya mengapit nenek ditengah sambil memeluknya. Lalu difoto yang lain, tampak ibu, nenek, Wildan, Ajeng, juga Mahesa yang berfoto bersama. Selain itu semua sahabat seperti jaya, juga yang lainnya tampak tersenyum sumringah sambil merangkul Mahesa dengan senyuman jahil, sedangkan Ajeng seperti pura-pura diabaikan, lucu.
Keinginan nenek untuk bisa foto di momen akad nikah cucunya sudah terpenuhi. namun dihari yang sama juga, nenek lebih dahulu dipanggil yang maha Kuasa dengan wajah yang yang menyunggingkan seutas senyuman kala itu
Walaupun janji akan adanya acara sesuai yang di espektasi kan sebelumnya tak sesuai harapan, acara akad yang nenek bayangkan kala itu adalah acara yang dibarengi dengan suka cita syukuran bersama sanak saudara dan yang lainnya. Harap² pernikahan cucunya bisa menciptakan momen bahagia untuk setiap orang.
Walaupun begitu, rasa syukur nenek kala itu begitu luar biasa. Hatinya menghangat, lega dengan segala apa yang diharapkan nya selama ini akhirnya diijabah juga sama yang maha Kuasa. Walaupun dirinya terkulai dengan peralatan rumah sakit, tapi nenek menangis bahagia
Ucapan terimakasih terus Ajeng dapatkan, tangan Ajeng juga Mahesa nenek genggam dengan penuh kasih sayang, Tak lupa dibarengi dengan ungkapan doa restu nenek saat itu yang insyaallah akan mengiringi setiap jalan Mahesa dengan Ajeng kedepannya
Lantunan Al-Fatihah tak pernah absen Ajeng panjatkan, sebuah hadiah kecil darinya hanyalah doa, doa untuk almarhumah nenek juga almarhum ayahnya
Wildan yang memang iseng mengikuti kakaknya, sejak tadi duduk diteras sambil diam² memperhatikan. Saat Wildan ingin menghampiri, namun atensinya teralihkan dengan dering ponsel milik Ajeng yang berbunyi
"Dek, tolong jawab dulu. Kakak pusing" Pinta Ajeng, Ajeng jujur karena dirinya sekarang tengah pusing, kepalanya berdenyut dengan hawa dingin yang perlahan membuatnya agak menggigil. Bahkan bangkit berdiri dari duduk pun rasanya membuat Ajeng ingin muntah saking pusingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔
General Fiction[LENGKAP] Jomblo itu pilihan, Pura-pura punya pacar itu pencitraan, pacaran beneran hukumnya haram. Tapi, kalau dijodohin mendadak gini bikin jantungan. _Ajeng Ayu Lestari_ ☘ Jodoh udah ada yang ngatur, bukan cuma cantik buat dijadiin tolok ukur...