Berakhir sudah pencarian cintaku... Jiwa ini tak lagi sepi, hati ini telah ada yang miliki...
Tiba diriku di penghujung mencari cinta... Diri ini tak lagi sepi, kini aku tak sendiri...
Penghujung Cinta
_Pasha & Adelia_______
Suara gema takbir terdengar dari segala penjuru, malam kemenangan akhirnya tiba, membawa berbagai rasa suka cita. Begitu tenang, damai, dan juga rasa haru bagi para pendengarnya
Malam terang dengan berjuta-juta bintang indah tersebar dilangit, turut menjadi saksi bagaimana orang-orang merayakan setiap kebahagiaan dengan caranya masing-masing
Selesai menyerahkan zakat fitrah, kini keluarga Ibu sedang sibuk-sibuknya menyiapkan berbagai makanan untuk esok hari, tak memasak secara berlebihan juga, karena tau besok mereka akan kedatangan tamu, jadilah malam ini Ibu, Ajeng, dan Mahesa berkutat didapur. Sebenarnya Ajeng juga leha-leha karena terus mengeluhkan punggungnya pegel sejak awal, sedangkan Wildan sendiri sudah entah kemana
Ramadhan yang terasa begitu singkat kali ini begitu membekas diingatan, Mahesa rindu orang tua juga neneknya, Ajeng rindu bapaknya. mereka yang pada akhirnya terikat dengan akad sakral pernikahan juga menjadi hal yang tak pernah disangka sebelumnya. Semuanya bahagia, entah Ajeng atau Mahesa, keduanya begitu bersyukur akhirnya bisa bersama
Pada dasarnya tiang yang kuat juga membutuhkan pasak yang kokoh untuk menopang. Hidup memang tak selamanya berada pada titik terberatnya, kebahagiaan pasti akan datang pada mereka yang mau bersabar dan bersyukur
Keduanya saling menguatkan, saling ikhtiar, walaupun Mahesa tak mengobral ucapan janji, nyatanya Ajeng justru terpesona, semua tindakan Mahesa itu menunjukkan bagaimana dirinya begitu dijaga dan disayangi selama ini. Laki-laki gentle yang menuntunnya menuju jalan halal, memperlakukan nya dengan sabar dan juga kasih sayang, apalagi yang Ajeng tak syukuri?. Semua orang punya caranya sendiri bagaimana menunjukkan rasa cinta, begitu juga dengan Mahesa
Ibu dan Mahesa pergi ke halaman, duduk disana diatas bayang dipan sambil mendengar betapa merdunya suara gema takbiran malam itu sambil membawa beberapa daun kelapa yang masih muda untuk dijadikan anyaman ketupat. Setelahnya Ajeng menyusul membawa satu baskom beras
"Kamu gak bisa bikin ketupat kan?" Mahesa menggeleng, sombongnya Ajeng menunjukkan keahliannya menganyam ketupat pada Mahesa
KAMU SEDANG MEMBACA
[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔
General Fiction[LENGKAP] Jomblo itu pilihan, Pura-pura punya pacar itu pencitraan, pacaran beneran hukumnya haram. Tapi, kalau dijodohin mendadak gini bikin jantungan. _Ajeng Ayu Lestari_ ☘ Jodoh udah ada yang ngatur, bukan cuma cantik buat dijadiin tolok ukur...