rindu untuk Bapak

1K 232 18
                                    

Gelak tawa Wildan menggema dari ruang tamu ke seluruh rumah. Anak kecil berusia tiga tahun itu tergelak bukan main saat dikejar kakaknya, kakinya yang masih kecil lucu itu nyatanya sangat lincah jika berlari, walaupun sebenarnya bisa dengan mudah Ajeng gapai, tapi dia memilih membuat adiknya itu seolah menjadi pelari hebat dengan pura-pura tak bisa mengejar nya

"Adek, Hati-hati ya"

Teriakan sang kakak berlalu begitu saja, anak kecil yang baru gemar²nya berbicara itu terus lari dan tertawa. Membuat Ajeng lelah dan memilih duduk sambil mengawasi

Dia diberi amanah ibunya untuk menjaga Wildan sebentar selagi ibunya pergi berbelanja kepasar. Ajeng yang notabene sebagai seorang kakak juga sudah mengerti akan tanggungjawab nya.

"Bocil yuhuuuu..."

Wildan yang sibuk ngumpet dibalik lemari, mendengar teriakan itu dari arah pintu langsung berlari menghampiri

Tapi setelah melihat sendiri siapa yang datang, Wildan mengurungkan niatnya untuk berlari memeluk Mahesa seperti biasanya. Anak kecil itu masih ingat kejadian kemarin sore saat dirinya rewel dan menangis kencang, dibujuk apapun tidak mempan untuk membuatnya diam. Mahesa dengan sengaja malah menggendongnya dan menceburkan kan ke kolam ikan kecil milik tetangganya yang berada didepan rumah

Alhasil Wildan yang menangis histeris langsung terdiam saat Mahesa langsung menceburkan nya ke kolam ikan mini sebatas lututnya itu.

"Masih ngambek ya?" Saut Mahesa

"Kayaknya dia masih trauma Sa, abis di ceburin ke kolam ikan. Makanya dek jangan bandel ya" Ajeng menengahi

"Aduh sayang banget, padahal mas Hesa punya eskrim"

Dengan kaki kecilnya anak itu menghampiri Mahesa yang sedang berdiri sambil memamerkan dua buah es krim rasa cokelat dan juga vanilla

"Disogok es krim doang udah nyerah, katanya tadi ngambek?" Ucap Mahesa diiringi kerlingan jail, berjongkok, lalu menyodorkan semua eskrim di tangannya

Anak laki-laki itu berdecak "Aku macih ngambek ya cama mac eca" Jawabnya dengan lucu

"Eca, eca MAS HESA. H E S A dibaca...?"

"ECA" Sahutnya, lalu tertawa

"Untung bocil, kalo enggak udah tak ketekin" Mahesa keki

"Enak aja mau ngetekin adekku" Ajeng bangkit lalu menghampiri keduanya, Wildan menyodorkan eskrimnya satu "untuk akak catu, Wildan catu. Mac Eca gaucah" Katanya. Lalu buru-buru berlari lagi saat tau Mahesa menatapnya pura-pura kesal

"Akaaaak tolooong" Rengekan Wildan membuat Ajeng tertawa, lalu menghampirinya karena tak tega, Wildan terlihat tertekan saat Mahesa menggelitik nya. Ajeng mengambil alih adiknya, menggendongnya dengan tergopoh-gopoh "akak, kita celbu mac Eca pyu pyu..." Di gendongan Ajeng Wildan seolah menembaki Mahesa, persis kayak film kartun favoritnya saat melawan musuh

Ketiganya sama-sama bermain, Wildan juga antusias memakan es krim nya sampai mulut, tangan, juga bajunya belepotan eskrim.

"Adek abis ini mandi ya?" Ajeng mengusap pipi gembul Wildan yang belepotan "ndak mau" Jawab Wildan cepat

"Kenapa? Liat tuh Wildan kotor semua baju sama mukanya, Wildan juga belum mandi. Habis ini mandi ya sama kakak?" Bujuk Ajeng sekali lagi

"Ndak mau" Wildan kecil terlihat merengut, sambil buang muka dari kakaknya. Rupa-rupanya males mandi juga menurun pada adiknya. Ajeng sendiri juga sering membantah saat disuruh ibunya untuk mandi. Dan sekarang adiknya pun sama juga ternyata

"Gak keren ah kalau gak mau mandi" Mendengar itu lagi Wildan malah berteriak "AKU NDAK MAU MANDI" katanya, lalu berlari pergi menjauhi kakaknya

Mahesa masih mengawasi, melihat tingkah polah Wildan yang malah menangis histeris, sedangkan Ajeng menghela nafas lelah. Mereka juga masih remaja tanggung yang masih duduk disekolah dasar, harus belajar sabar ketika menghadapi anak kecil

[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang