Malam sejuk diiringi gerimis kecil itu dikiranya bakal menjadi saksi bagaimana canggung nya Ajeng juga Mahesa disana, taunya semua itu salah. Setelah Isya, Mahesa berniat untuk pdkt-an lagi dengan Ajeng setelah tadi sempat tertunda.
Masih lengkap mengenakan mukenah, Ajeng dibuat kaget saat Mahesa sehabis dzikir langsung memutar duduknya menjadi berhadapan dengannya. Dalam hati Ajeng pikirannya sudah melalang buana entah kemana, pasti abis ini bakal terjadi yang iya-iya antara mereka
"Jeng" Panggil Mahesa dengan wajah begitu serius, sekali lagi kondisi jantung Ajeng sudah dangdutan disana "hmm" Jawabnya gugup.
"Sekarang kan ada jadwal tanding final piala AFF Indonesia"
Mendengar itu, Ajeng langsung membuang nafas lega "ya terus?" Jawab Ajeng cuek, tapi beberapa detik setelahnya Ajeng ikutan melotot "KUDU NONTON INI" ucapnya lagi begitu semangat antusias
Ternyata mereka sama aja. Ajeng walaupun perempuan juga suka sepak bola, ya walaupun taunya cuma gol dan tendangan penalti. Sedangkan Mahesa itu penggemar bola sejak kecil. Grup favoritnya adalah persebaya surabaya, alias dia itu Bonek sejati. Ajeng sendiri tak begitu tau soal klub bola seperti itu, taunya cuma Timnas Indonesia aja.
Masih dengan sarung yang dikenakan, Mahesa duduk manis didepan televisi. Pertandingan kurang setengah jam lagi akan dimulai, Ajeng ikut antusias menonton. Melihat Ajeng yang duduk dengan bosan, Mahesa berdiri, mengencangkan ikatan sarungnya menyambar kunci motor, Mahesa tersenyum "mau pesen apa aja bu negara?" Tawarnya ke Ajeng
Ajeng begitu sumringah "sempolan ya? Sama seblak" Ucapnya, Mahesa menggeleng "jangan sempolan dong, pedagang nya kudu goreng dulu ntar aku telat nonton bola nya" Ajeng mendengus "yaudah deh, seblak aja" jawab Ajeng lagi
Tanpa babibu Mahesa melenggang pergi, melajukan motornya di malam itu yang sudah tak gerimis lagi.
_______
beberapa menit menunnggu, pertandingan juga bakal dimulai tiga menit lagi, dan suara motor Mahesa terdengar disana. Ajeng melihat keluar, membuat nya seketika terkekeh, Pasalnya Mahesa disana tak hanya sendiri, dia bonceng tiga dengan Wildan juga Rifki.
Wildan turun duluan dari jok paling belakang, setelah itu Rifki yang diapit ditengah juga ikut turun, baru Mahesa yang men standart motornya. Kaos putih dengan sarung, Mahesa persis bapak-bapak anak dua
"Kok bawa pasukan, ini darimana aja?" Kata Ajeng, Rifki yang ditangannya masih memegang Chiki sambil makan itu menyaut "tadi ketemu mas Hesa diwarung, terus diajak deh kesini, gapapa kan?" Ajeng terkekeh "ya gak papa dong, Rifki mau nonton bola juga?" Dengan semangat Rifki mengangguk
"Ini tadi gak sengaja ngeliat Wildan sama Rifki nobar diwarung, mau nonton bola katanya. daripada masuk angin dia duduk diluar mending aku ajak kesini sekalian" jelas Mahesa kemudian. tadinya Wildan juga tau pasti mas Hesa nya bakal nonton bola juga, tapi sadar jika kakak juga masnya butuh waktu berdua, Wildan memilih pergi kewarung buat nobar sama-sama karena TV dirumah dibuat nonton sinetron sama Ibu
"Hehehehe" Cengir Wildan, lalu menarik Rifki buat ke dalam duluan.
Mahesa meringis menenteng beberapa makanan yang baru saja ia beli, "MAS INDONESIA KEBOBOLAN" teriak Wildan begitu nyaring
"HEH....KOK ISO? " saut Mahesa kaget, lalu lari ke dalam buat memastikan. "Baru juga nendang bola, kenapa udah kebobolan aja, ngeprank opo pye?" dumel Mahesa sambil berdiri disamping Wildan "Menit ke dua, buseeettt" Saut Wildan gak terima
Ketiga nya tampak lesu, walaupun pertandingan baru dimulai dan waktunya masih begitu panjang, namun gol diawal membuat mereka kaget. Ajeng sendiri sibuk menata makanannya di mangkok sambil beberapa ditaruh didepan orang² yang sedang ngedumel itu
"Tenang dulu, kan waktunya masih lama" Sela Ajeng dengan dengan begitu positif thinking nya
Waktu berlalu seiring pertandingan yang mulai memanas, Mahesa sendiri greget bukan main saat Indonesia seolah gak diberi kesempatan buat leluasa menguasai bola. "Aduhh opeerrr" hebohnya
"GAUSAH DRAMA, NGULUR WAKTU TERUS DARI TADI. HADUHH" teriak Wildan tak kalah heboh, Rifki sih lebih memilih membagi fokusnya dengan makanan didepannya.
dan saat tim Thailand kembali memasukkan golnya, disitu Mahesa langsung merengut. wajahnya sudah tak menunjukkan antusias, walaupun dirinya masih berpikir positif pasti Indonesia bakal membalas gol mereka
Lagi-lagi penonton dibuat gemas dengan Indonesia yang kembali menguasai bola tapi urung memasukkan bola ke gawang. Membuat Mahesa berdiri prustasi sambil bersendekap "ayoo, itu dikit lagi, akhh" Geramnya
"Minggir gak Sa, gausah mondar-mandir bisa gak sih?" Protes Ajeng yang malah terhalang tubuh Mahesa "orang pengen liat arhan juga" Lanjut Ajeng yang langsung mendorong Mahesa kesamping. Sudah prustasi Indonesia ketinggalan skor, Mahesa malah dibuat jengkel juga dengan Ajeng yang malah merhatiin mana pemain yang keliatan bening dimatanya.
Dengan jahil Mahesa mengambil topi yang kebetulan ada diatas meja depannya, memasangkan nya ke Ajeng tapi bagian depannya di melorot kan kebawah, jadinya pandangan mata Ajeng tertutup. Menghela nafas sabar, Ajeng menggeplak lengan Mahesa
Setelah menunggu istirahat untuk pergantian babak, Wildan juga Mahesa sudah lemas, berharap keadaan akan berubah nanti. Dan Rifki disana sudah terlelap sambil tiduran
_____
"WOEEE KOK GOL TERUSS?" Teriak Wildan heboh, membuat Mahesa kali ini beneran prustasi dan pundung sampai melempar topi yang dibuat menutup mata Ajeng tadi.
"ASTAGHFIRULLAH MAU SAMPAI SKOR 5-0 APA GIMANA SIH?" Mahesa melenggang pergi, keluar rumah dan berakhir duduk diteras. tapi saat Wildan kembali berteriak-teriak heboh seolah Indonesia mau mencetak gol, Mahesa masuk lagi kedalam rumah. Membuat Ajeng ingin sekali menjegal kakinya, pasalnya melihat Mahesa mondar-mandir membuat Ajeng pusing sendiri
"Ck, dikit lagi ayooooookkk Indonesiaaaaaaa" Wildan sebetulnya agak pesimis, tapi masih positif thinking dengan keadaan.
Mahesa bangkit, lalu dengan gondok mematikan televisi begitu saja saat Ajeng juga Wildan masih fokus menonton, membuat keduanya berteriak histeris secara barengan
"MAS HESAAA...."
"MAHESAAAA...."
"GAUSAH NONTON, PERGI KE LUAR SANA. UDAH DUDUK DITERAS AJA, JANGAN MASUK KEDALEM LAGI" damprat Ajeng sewot
Mahesa beneran melangkah pergi keluar sambil merengut, bukannya serem tapi malah mirip anak kecil, kata Ajeng
Wildan menyalakan TV lagi "woe sedikit lagi woe, ayo gol gol, seenggaknya satu juga gapapa" Dengan gesit Mahesa berlari ikut menonton
Tapi sayang, justru yang mencetak gol adalah tim lawan "KAN, WES GAK ADA HARAPAN GOL INI. YAUDAH DEH PASRAH, INDONESIA UDAH KEREN"
"LEMES LEMES, KALAH TIBAK E"
(lemes lemes, kalah ternyata)Drttt... Drttt....
Mahesa mengangkat telepon nya yang berdering, melihat nama Hanan disana, Mahesa menyahut
"Assalamu'alaikum, kenapa Nan?"
yang di seberang juga menjawab "waalaikumsalam, pye Sa, menang?"
Hanan yang masih sibuk dicafe, menyempatkan diri untuk menelepon Mahesa menanyakan tentang hasil akhir pertandingan final ini, karena dirinya beneran tak sempat menonton
"Ck, kalah"
"2-1? Apa 3-2?"
Mahesa berdecak lagi "4-0 bro" Jawabnya, membuat Hanan keselek.
Akhirnya setelah itu Mahesa hanya bisa pasrah, mencoba legowo. Melihat Rifki yang terlelap, Mahesa lantas menggendongnya dipunggung, sambil dibantu Wildan untuk memulangkan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔
General Fiction[LENGKAP] Jomblo itu pilihan, Pura-pura punya pacar itu pencitraan, pacaran beneran hukumnya haram. Tapi, kalau dijodohin mendadak gini bikin jantungan. _Ajeng Ayu Lestari_ ☘ Jodoh udah ada yang ngatur, bukan cuma cantik buat dijadiin tolok ukur...