Sudah menjadi rutinitas, setiap dua bersaudara itu jika berkumpul akan membuat suasana rumah menjadi gaduh, tidak peduli mana kakak dan mana adik, kadang mereka begitu ngeyel satu sama lain. Wildan sebagai adik dengan tingkah usilnya, sedangkan Ajeng dengan emosinya. Keduanya cocok jika disatukan, heboh.
Seperti saat ini, keduanya tengah beradu sengit untuk saling unggul satu sama lain dengan kelakuan mereka yang kadang suka random
"Yang kalah dapet tugas ngepel rumah selama tiga bulan, deal?"
Dengan wajah serius, lengan digulung sampai batas pundak, Wildan mengangguk dengan mantab, tapi alih-alih setuju Ajeng justru berpikir ulang.
"Kakak kan cewek, kamu tuh cowok, mana adil?" Ajeng protes, Wildan mengangguk setuju "iya juga sih" Jawabnya
Ajeng menatap Mahesa yang saat itu juga ada bersama mereka, hanya saja laki-laki itu sejak tadi hanya diam sambil bermain ponselnya dengan serius "Sa, mudun"
(Sa, turun)
Mahesa menoleh ke sumber suara, menatap Wildan juga Ajeng yang juga tengah melihatnya "kenapa?" Tanya nya, lalu menaruh ponselnya, turun duduk bersama Ajeng juga Wildan yang lesehan
"Tanding nya sama mas Hesa aja ya, kan adil, mewakili kakak heheh"
Ucap Ajeng ke Wildan, walaupun panggilan mas itu ditunjukkan Ajeng untuk mewakili Wildan, tapi Mahesa juga rasanya ikut tersipu
Wildan mendelik bukan main "loh kok sama mas Hesa sih" Protesnya, tapi beberapa detik kemudian pikiran nya sudah berubah, demi harga dirinya, Wildan ingin membuktikan bahwa dirinya kuat dan sudah dewasa
"Okedeh deal" Ucapnya kemudian, berbanding terbalik dengan Mahesa yang masih bingung, sebenernya mereka mau berbuat apa sekarang?
"Mas tanding adu panco sama aku, karena kak Ajeng cewek jadi boleh deh diwakilin sama mas Hesa, yang kalah dapet hukuman nyuci piring sama ngepel rumah selama tiga bulan" Jelas Wildan
biasanya yang ngerjain semua pekerjaan rumah kan Ajeng, jadi ini kesempatan mengajari adiknya itu mandiri
Mahesa terkekeh "Oke, siap" Lalu pandangannya menatap Ajeng yang justru terlihat mencurigakan bagi Ajeng sendiri "jangan sengaja ngalah sama Wildan ya Sa, awas aja" Wanti Ajeng setelahnya, lalu bangkit dan pergi kebelakang
Mahesa menyugar rambutnya kebelakang, tak mau kalah dirinya juga menggulung lengan bajunya. Tangannya sudah mengepal, memperlihatkan otot-otot nya yang begitu, macho?
Wildan menelan ludah kasar, melihat otot bisep mas Hesa nya itu
1...
2...
3....
Keduanya saling adu panco, dengan sekuat tenaga Wildan mencoba menjatuhkan lengan Mahesa, keringat nya sampai penuh membanjiri kening. Sedangkan Mahesa sendiri masih belum bisa tergoyahkan
"Ngepel rumah tiga bulan" Ucap Mahesa mengompori Wildan
"Aaarkhhhh....." Wildan mengerahkan seluruh tenaganya, tapi kali ini dirinya harus menyerah. Lengannya sudah tidak kuat lagi menahan otot masnya. Dirinya kalah
"Ga adil ah, mas Hesa ototnya gede, lah aku?" Wildan melirik lengannya sendiri lalu menepuk-nepuk nya pelan "Belum ada, nanti nyusul"
Mahesa tertawa "Gapapa Wil, dengan kamu ngepel selama tiga bulan, dan beres-beres rumah, nanti otot kamu juga bakal kebentuk sendiri"
Wildan mencebik kesal "yakali"
"Otot mas nongol kayak gini juga berkat beberes rumah" Mahesa kembali menjelaskan "Ngerjain apa emang?" Sahut Wildan penasaran
"Bantuin kakak kamu ngangkat kasur terus dijemur, abis itu gebukin kasur yang bau pesing karena kamu ompolin terus dulu" Mahesa ngakak, Wildan langsung buang muka, malu.
"JENG... DULU WILDAN TUKANG NGOMPOL KAN YA? "
Mahesa berteriak dari ruang depan, berbicara ke Ajeng yang tadi pamit dapur katanya, Ajeng keluar dengan serbet di pundaknya, ditangannya ada sepiring pisang goreng yang masih mengepul asapnya karena baru diangkat dari penggorengan
"Wildan dulu sering ngompol, apalagi kalau musim hujan. Kakak dibantu sama mas Hesa sampe encok disuruh jemur kasur seminggu tiga kali" Jawab Ajeng sambil menaruh sepiring pisang goreng itu di atas meja
Mahesa langsung mencomot nya satu lalu memasukkan nya ke mulut, seketika bibirnya langsung mencang-mencong karena kepanasan
"Jangan diomongin lagi lah kak" Rengek Wildan, malu
"Kalau musim hujan tiap sore pasti main hujan-hujanan disamperin sama yoga kerumah , dibilangin malah nangis sambil guling guling dilantai" Lanjut Ajeng
"Hangis hambil hakar-hakar hanah Hahahahaha...." Ucap Mahesa yang masih sibuk ngunyah pisang goreng panas
Ajeng menyenggol lengan Mahesa "Biar rada adem dulu baru dimakan" Nasehatnya
"Wil, kamu tuh dulu nangis sambil nyakar-nyakar tanah" Jelas Mahesa lalu kembali ngakak
Wildan merengut, membuat wajahnya yang dikira bakal nyeremin justru keliatan lucu dimata Mahesa juga kakaknya sendiri. Keduanya memang partner sejati jika disuruh godain Wildan sampai jengkel sendiri
"Yang penting sekarang kan enggak lagi" Wildan pundung, tak tega melihat adiknya merengut, Ajeng mengusak rambut adiknya gemas "iya deh, sekarang kan udah gede, gak pernah ngompol lagi"
Wildan beringsut ke Ajeng, bergelayut manja di lengan kakaknya disaat tertentu seperti sekarang ini, Mahesa yang notabene juga jail, ikut menyunggingkan senyum melihat mereka yang akur
"Aaaaa.... Pokoknya Wildan mau ujan-ujanan sama yoga" Ucap Mahesa sambil menirukan aksi Wildan kecil dulu yang memaksa ingin bermain air hujan diluar, tapi tak mendapatkan izin, sampai akhirnya anak itu kosel-kosel di tanah
Mahesa menirukan dengan kakinya yang menendang-nendang kecil dengan mimik wajah yang sedemikian rupa, membuat Ajeng bergetar menahan tawa. Takut Wildan merengut lagi
Wildan melirik dengan pandangan memicing ke arah Mahesa, tangannya terulur, berniat untuk berduel dengan masnya disana, tapi sebelum itu Mahesa dengan cekatan langsung bangkit untuk menghindar
Brukkk...
Tapi naas, baru dua langkah kakinya malah tersandung kaki meja, yang membuatnya seketika nyungsep
"MAHESAAA....." Teriak Ajeng yang melihat pisang goreng nya berhamburan jatuh
Wildan sendiri malah ngakak "Mas Hesa kualat" Ucapnya
_______
Belum serumah aja setiap hari udah heboh, apalagi kalau udah nikah? 😭Mau langsung sat set nikah, apa bertele-tele dulu sama kerandoman mereka?
Ya walaupun ntar pas udah ke jenjang serius, namanya juga Ajeng sama Mahesa, kadang kelakuannya suka prik 😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
[ STMJ ] Feat. Lee Heeseung ✔
General Fiction[LENGKAP] Jomblo itu pilihan, Pura-pura punya pacar itu pencitraan, pacaran beneran hukumnya haram. Tapi, kalau dijodohin mendadak gini bikin jantungan. _Ajeng Ayu Lestari_ ☘ Jodoh udah ada yang ngatur, bukan cuma cantik buat dijadiin tolok ukur...