Tanda Kedua

2.7K 324 15
                                    

   Jisoo mengamati kamar yang bernuansa putih abu tersebut. Tidak banyak furniture di kamar ini. Hanya ada sebuah kasur king size, nakas dengan lampu diatasnya yang terletak disebelah kanan kasur, dan yang menarik perhatian gadis itu adalah sebuah rak besar yang berisikan buku-buku.

   Jisoo kemudian membalikan tubuhnya kebelakang, terdapat sebuah set sofa dengan meja kecil di tengahnya. Matanya kemudian melirik seseorang yang sedang duduk santai diatasnya.

  Apakah pria itu berubah pikiran?!

   "Syukurlah jika berubah pikiran!" Gumamnya pelan, Jisoo kemudian meraba lehernya. "Aku belum siap merasakan rasa sakit itu untuk kedua kalinya!" Lanjutnya dalam hati.

  Entah dorongan dari mana, Jisoo melangkahkan kakinya menuju sofa, lalu duduk di samping pria itu.

  "Mau?" Taeyong mengulurkan gelas berisi cairan merah yang sedang dia pegang kepada Jisoo.

  Sontak Jisoo langsung menggeleng seraya menutup mulutnya. Melihat hal itu pun Taeyong terkekeh pelan.

  "This is not blood, it's just wine" jelasnya.

   Gadis itu lantas mengernyit bingung, "Vampire bisa minum selain darah?" Tanya nya.

   Taeyong tidak bisa menahan tawanya lagi, "Tentu saja, kami bukan sepenuhnya vampire kitten, kami juga iblis, dan iblis bisa makan dan minum. Tapi karena kami memiliki darah vampire, jadi kami tidak bisa makan, namun kami bisa meminum apapun sesuka kami"

   Jisoo hanya mengangguk mengerti, walau tidak dipungkiri ia sangat bingung dengan identitas mereka.

  Taeyong kembali mengulurkan gelas itu, yang disambut gelengan dari gadis di depannya.

  "Aku tidak suka wine, rasanya tidak enak" tolak Jisoo.

  "Kau ingin ini menjadi enak?" Tawar Taeyong

  "Bagaimana bisa?" Tanya Jisoo

  Taeyong kemudian meminum wine tersebut lalu menarik dagu gadis itu, menyatukan bibir mereka, seraya mengalirkan minuman didalam mulutnya kedalam mulut gadis itu.

  Jisoo tentu saja terkejut, selain karena ciuman yang tiba-tiba, rasa wine itu sangat asing di lidahnya, ia hampir saja mengembalikan cairan itu ke mulut Taeyong, jika pria itu tidak langsung membungkam bibirnya dengan lumatan pelan.

  Glek!

  Taeyong tersenyum miring di sela ciumannya, cairan tersebut berhasil melewati kerongkongan gadis itu.

  "Eummpp!!" Jisoo memberontak, melepaskan tautan bibir mereka. "Ish!! Rasanya aneh!! Uwekk!!"

  Pria itu menaikan sebelah alisnya seraya tersenyum, lalu menyandarkan tubuhnya kebelakang sofa, sembari menghabiskan sisa wine di gelasnya.

  "Kamu berubah pikiran?" Entah keberanian dari mana, Jisoo melontarkan pertanyaan itu.

  Taeyong meletakan gelas ditangannya, lalu mendekatkan dirinya ke gadis itu. Sontak Jisoo langsung memundurkan tubuhnya, hingga terpentok dengan tangan sofa.

  "Kata siapa?" Taeyong menggunakan kedua tangannya untuk mengurung sisi-sisi gadis itu.

  Bad question!!

  "Eum.. Taeyong, aku lapar, aku akan kebawah sebentar" pamit gadis itu, ia berusaha melepaskan diri dari kungkungan pria di atasnya.

  Diluar dugaan, pria itu malah melepaskan kedua tangannya, membiarkan gadis itu berlari kearah pintu.

Sweet Devils | Taesoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang