Pengawal pribadi

1.2K 191 66
                                    

  "AKKHHH!!"

  "A-ampun!! Akhhh!!"

  Jisoo menghela nafas, suara jeritan kesakitan sudah menjadi hal biasa yang terdengar di telinga Jisoo selama 5 bulan terakhir.

  Perempuan itu hanya bisa berdiri diam, menyaksikan kegiatan keji yang dilakukan ketiga pria yang dicintainya tersebut.

  Yah! Selama 5 bulan terakhir Jisoo sangat yakin tentang perasaannya, ditambah lagi dengan kehadiran baby kecil di perutnya, membuat perasaan di hatinya semakin dalam.

  Jisoo mengelus pelan perutnya yang semakin membesar tersebut. Berharap jika anaknya nanti tidak se-kejam ayah-ayahnya.

  Saat sedang asik membelai perutnya sendiri, tiba-tiba sebuah kepala menggelinding dan berhenti tepat didepan kaki Jisoo. Hal tersebut tidak luput dari penglihatannya dan sukses membuat perempuan itu shock di tempat.

  Tubuh Jisoo hanya berdiri kaku dengan mata yang melebar melihat kepala itu masih bisa berbicara kepadanya dan meminta tolong kepadanya. Hanya beberapa detik setelah itu hanya sebuah kepala dengan mata yang terbuka.

  "Maaf soal itu! Aku tidak tahu jika kepalanya akan menggelinding kesini"

  Seseorang berdiri didepan Jisoo, meraih kepala tersebut dan membuangnya sembarangan.

  "Bernafas kitten!"

  Karena shock, Jisoo tanpa sadar menahan nafasnya. Cepat-cepat perempuan itu meraup oksigen disekitarnya banyak-banyak. Lalu beralih menatap Taeyong didepannya.

  "A-aku butuh udara segar!" Jisoo segera berjalan menjauh, meninggalkan Taeyong yang sedang menyeringai menatapnya.

  Beberapa kali Jisoo harus menahan rasa mual di perutnya ketika melihat dan melewati beberapa mayat pelayan ataupun penjaga yang tidak utuh. Bahkan beberapa kali juga Jisoo harus menginjak potongan bagian tubuh yang entah milik siapa.

  "Kau ingin pergi kemana?!"

  Sebuah pedang berlumuran darah menghadang tubuh Jisoo, membuat perempuan itu harus mundur beberapa langkah.

  Mata Jisoo beralih menatap Taehyung dengan datar. "Aku ingin mencari udara segar, perut ku terasa mual melihat kegiatan keji kalian!"

  Taehyung tak kunjung menjauhkan pedangnya, membuat Jisoo menghela nafas panjang. "Aku tidak akan kabur, kau tenang saja! Aku hanya akan duduk di taman, menghirup udara segar dan kau masih bisa memantau ku!" Jelas Jisoo

  "Baiklah!" Taehyung menarik pedangnya kembali dan melempar pedang tersebut ke seorang pelayan yang berhasil membuat tubuh pelayan tersebut terbelah menjadi dua. Dan adegan itu terlihat jelas oleh kedua mata Jisoo.

  Taehyung mendekat kearah Jisoo. "Siapa pun yang berani mendekati mu ataupun menyentuh mu, akan ku buat seperti itu!" Setelah mengucapkan itu, Taehyung menarik tengkuk Jisoo lalu menyatukan bibir mereka.

  Jisoo yang terkejut, hanya diam dengan kedua mata yang terbuka. Merasa geram tidak mendapat balasan, Taehyung lantas menggigit bibir bawah Jisoo.

  "Akkh-mpphh!"

  "Mmpphh--eunghh!!" Dengan kuat Jisoo mendorong dada Taehyung menjauh. Lalu mengusap kasar darah di bibirnya.

  Mata Jisoo menatap tajam Taehyung yang tengah menyeringai seraya menjilat sisa darahnya, dibibirnya.

  "Manis!" Sorot mata merah Taehyung tak kunjung terlepas dari Jisoo, hingga tubuh perempuan itu menghilang dibalik pintu besar.

  "Aku tidak akan melepaskan mu baby! Sampai kapan pun!" Tekan Taehyung lirih.

Sweet Devils | Taesoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang