Jisoo duduk di dalam mobil dengan wajah kesal. Ia saja belum berkemas-kemas. Yah walau gadis itu juga bingung apa yang harus dibawa.
Sedangkan semua barang yang ia gunakan, dia dapatkan saat tinggal di istana tersebut. Dari baju dan perlengkapan lainnya.
Tapi kan tidak secara mendadak juga!
"Kau masih kesal Ji?" Jennie bertanya dari bangku di samping pengemudi.
"Huh..!! Iya, apalagi aku harus duduk diantara mereka berdua!" jawab Jisoo seadanya.
Jisoo duduk dibelakang dengan Taehyung dan Taehyun dikedua sisinya. Sedangkan Jennie duduk didepan dengan Taeyong yang sedang fokus menyetir.
Sebenarnya Jisoo tidak terlalu peduli tentang posisi duduk. Namun, duduk diantara mereka berdua membuatnya lelah sendiri, akibat mereka yang terus saja bertengkar. Dari pertengkaran melalui mulut sampai menggunakan kekuatan.
Yah setidaknya itu yang dipikirkan Jisoo ketika melihat tangan Taehyun yang mengeluarkan api dan langsung dipadamkan oleh Taehyung dengan sekali jentikan.
Dan gadis itu hanya bisa membuka mulutnya tidak percaya. Mereka benar-benar bukan manusia!
Jisoo kemudian melihat kearah belakang, setidaknya ada 7 mobil yang dapat ia lihat dalam kegelapan yang sedang mengikuti mereka.
"Tenang saja baby! Mereka hanya pengawal" ujar Taehyung dengan santai.
"Sekarang kau tidur, pasti kau sudah mengantuk bukan?" Pinta Taehyun
"Tidak! Kata siapa?!" Setelahnya gadis itu menguap.
Hey!! Jisoo yakin betul dia tidak mengantuk sebelum Taehyun menyuruhnya untuk tidur.
"Benar bukan? Sekarang tidur!" Suruh Taehyung
Jisoo pun hanya menurut, matanya memang terasa berat, dan dalam hitungan detik dia tertidur pulas.
"Apa yang sudah kalian lakukan?" Tanya Taeyong yang masih fokus ke jalanan.
"Tidak ada, hanya sebuah mantra kecil" Taehyun menyahut santai, matanya kemudian menatap wajah damai Jisoo.
She is really pretty!
"Berhenti menatapnya!" Taehyung kemudian meraih kepala Jisoo, lalu meletakkannya di pundaknya.
"Yak!! Hyung!!"
Taeyong hanya menggeleng, kemudian menjentikan jarinya dan dalam sekejap mereka telah sampai di pulau Jeju.
⚘⚘⚘
"Kau sudah membawa Jisoo ke kamarnya?"
"Hm"
"Kau yang terkahir Tae, kau yang akan menjadi pembukti, dia yang terpilih atau bukan" Taeyong membalikkan tubuhnya menghadap Taehyung.
"Aku tahu."
"Bukankah dua tanda sudah cukup membuktikan bahwa dia yang terpilih Hyung?" Taehyun menyahut, dia berdiri disamping Taehyung sekarang.
"Belum, harus ada satu tanda lagi dan bulan sabit diatas tanda itu, baru kita dapat memutuskan dia lah yang terpilih." Taeyong kemudian melihat kearah luar melalui jendela didepannya. Dia menghela nafas berat.
"Apakah kita akan bersikap sama, jika dia adalah yang terpilih?" Taeyong bertanya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ini bukan pilihan, tapi keharusan" Taehyung menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Devils | Taesoo [End]
Fanfiction[ Tahap Revisi ] "You're ours now baby!" Deg! Dimiliki oleh tiga iblis bukanlah keinginan seorang Kim Jisoo, kehidupan yang normal lah yang ia dambakan. Tapi yang ia dapatkan adalah hidupnya yang diputar 180° dalam waktu semalam. Oke! Bis...