Dua sisi

1.3K 189 38
                                    

  Brakk!

  Jisoo yang sedang membaca sebuah buku lantas terkejut dan langsung menjatuhkannya. Ia melihat tiga orang laki-laki dengan aura menyeramkan mendekat kearahnya.

  Jisoo tidak dapat melihat dengan jelas karena ruangan temaramnya. Namun dari aromanya Jisoo mengatahui sekali siapa mereka!

  Sejak usia kandungannya menginjak 7 bulan, Jisoo menjadi lebih peka terhadap sesuatu hanya dengan mencium aromanya saja.

  Dan benar dugaannya, orang itu adalah mereka!

  "Lebih tepatnya sisi lain dari mereka!"

  Tepat berdiri didepan Jisoo, lampu yang ada diruangan tersebut secara bersamaan menyala.

  "Apa kabar sweety? Bagaimana 3 bulan mu tanpa kami?" Taehyun berjalan mendekat hendak mengelus rambut Jisoo, namun perempuan itu malah memundurkan langkahnya.

  "Dimana mereka? Kenapa kalian?"

  Pertanyaan Jisoo membuat mereka bertiga tertawa. Taeyong berjalan mendekat lalu mendorong tubuh Jisoo, hingga kepalanya membentur sisi ranjang.

  Dengan reflek Jisoo melindungi perutnya, dan membiarkan kepalanya yang menjdi korban. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan bagi Jisoo. Mereka bukanlah mereka!

  "Mereka lemah! Jika bukan kami yang memimpin, mungkin sekarang mereka sudah mati!" Taehyung menatap lurus kearah pelipis Jisoo yang perlahan mengeluarkan darah.

  Taeyong terlihat memejamkan matanya sebentar seraya menghirup udara disekitarnya dalam-dalam. "Aku haus!" Taeyong menarik kursi disampingnya lalu memaksakan Jisoo untuk duduk di kursi tersebut.

  Taehyung berdiri di belakang kursi Jisoo, lalu mengikat kedua tangan perempuan itu dengan dasinya. Sedangkan Taehyun berjongkok di depan kaki Jisoo, mengikat salah satunya dan mencengkeram kaki lainnya.

  "Apa yang akan kalian lakukan!?" Jisoo menatap was-was kearah mereka bertiga.

  "Kami juga haus! Perebutan daerah kekuasaan itu benar-benar menguras energi kami!" Taehyun mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya.

  Jisoo menggeleng, inilah akhirnya jika mereka yang mengambil alih. Penyiksaan!

  "Lalu apa hubungannya dengan ku?!!" Jisoo sedikit meninggikan suaranya, sangat lelah menghadapi mereka.

  Meski sudah berusaha semaksimal mungkin, nyatanya ia tidak bisa mengubah mereka. Ditambah fakta jika mereka sendiri juga tidak bisa mengendalikannya. Membuat Jisoo akhirnya menyerah untuk mengubah takdir, biarkan takdirnya mengalir seperti air sungai.

  "Tentu saja ada hubungannya kitten! Kami butuh darah mu, untuk memulihkan kembali tenaga kami" Taeyong menjilat darah yang mengalir, dimulai dari rahang sampai pelipis.

  Jisoo meringis, saat lidah Taeyong menekan luka di dahinya. "Tapi aku membutuhkan banyak darah! Sebentar lagi anak kalian akan lahir!"

  Taeyong menghentikan aktifitasnya, lalu mata merahnya menatap Jisoo datar. "Toh dia akan mati juga, bukan?"

  Jisoo mengernyitkan dahinya. "Kenapa kau bisa berkata seperti itu?!"

  Taeyong tertawa keras, lalu mengambil buku yang sempat Jisoo jatuhkan tadi. "Haruskah ku perjelas isi dari buku ini!? Tapi bukankah kau menghabiskan 3 bulan terakhir untuk mempelajari buku ini!? Ku rasa kau lebih memahaminya!"

  Jisoo menatap tidak percaya kearah Taeyong. "Jadi maksud mu.. anak yang di maksud dalam buku itu adalah anak ku?"

  "Ck! Kenapa kau terlambat menyadarinya baby?" Taehyung berbisik disamping telinga Jisoo seraya menjilat darah yang masih mengalir dari pelipisnya.

Sweet Devils | Taesoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang