"Dimana dia?" Tanya Taehyung seraya melirik Taeyong di sampingnya.
Taeyong pun melihat kearah jam yang melingkar indah ditangannya. "Sebentar lagi"
Setelahnya pintu besar didepan mereka terbuka lebar menampilkan dua orang wanita yang dibalut gaun berwarna merah.
Semuanya lantas melihat kearah pintu, membuat salah satu dari mereka gugup.
"Tenang." Jennie berbisik seraya menatap kearah Jisoo yang sedang menggigit bibirnya gugup.
Jemarinya menggenggam erat jemari Jisoo lalu mengangguk pelan, seolah berkata 'semua akan baik-baik saja'.
Jisoo menghembuskan nafas panjang, lalu mengangguk. Matanya lurus ke depan melihat 3 pria yang sedari tadi menatapnya.
Perlahan tapi pasti, Jisoo telah berdiri tepat didepan Taeyong, dengan Taehyung dan Taehyun dikedua sisi.
Sayup-sayup Jisoo mendengar beberapa orang sedang membicarakannya. Membuat tangannya terasa dingin.
"Calm down kitten" ucap Taeyong seraya menggenggam salah satu tangan Jisoo. "Mari, ibu kami ingin bertemu dengan mu" ajaknya yang berhasil membuat Jisoo membulatkan kedua matanya.
"A-apa!? Tapi kalian tidak mengatakannya tadi" sungguh Jisoo belum siap. Baru saja ketegangannya perlahan menghilang, sekarang dibuat seperti berada di ujung jurang.
"Memang. Sebagai kejutan untuk mu" sahut Taehyun
Kejutan apa ini?! Sangat tidak membahagiakan!
Jisoo lantas melirik kearah Jennie, memohon pertolongan kepada gadis itu, namun yang ia dapat hanya sebuah senyuman manis.
Pasrah? Tentu saja. Jisoo hanya menurut saat Taeyong menuntunnya kepada dua orang wanita yang dibalut gaun senada dengannya.
Apakah tema pesta ini red and black karena sedari tadi Jisoo berjalan, ia hanya melihat orang-orang memakai pakaian berwarna merah atau kalau tidak hitam.
"Eomma!"
Panggilan Taeyong sontak membuat kedua wanita tersebut membalikan tubuh.
"Ah! Taeyong!" Salah satu dari wanita itu bergegas memeluk Taeyong, membuat pria itu terpaksa melepaskan genggaman tangannya pada Jisoo dan membalas pelukan ibunya.
"Taehyung!! Kenapa kau terlihat lebih kurus dari pesta lalu? Apakah kau kurang makan?" Wanita lainnya menghampiri Taehyung, namun bukan pelukan yang didapat Taehyung, melainkan tubuhnya yang diputar-putar.
"Aku tidak makan eomma!" Ketus Taehyung.
"Ah iya aku lupa! Dimana Jennie? Ah Jennie!" Dengan cepat wanita itu berlari kearah Jennie dan memeluknya.
Sesaat Jennie terkejut dengan pelukan tiba-tiba tersebut sebelum akhirnya membalasnya.
See! Taehyung memutar bola matanya malas. Ibunya lebih menyayangi anak angkatnya tersebut, ketimbang dirinya.
Setiap pertemuan! Tidak ada pelukan untuk Taehyung! Hanya ada pelukan untuk Jennie.
"Eomma! Apa kau lupa mempunyai dua anak? Selalu saja hanya ada satu pelukan!" Apakah Taehyung merengek? Yah pria kejam itu melakukannya.
Membuat Jisoo tersenyum geli.
"Iya, iya, baiklah! Satu pelukan untuk mu!" Ibunda Taehyung beralih memeluk Taehyung, membuat pria itu memutar bola matanya malas.
Haruskah diingatkan dulu, agar ibunya ingat?!
Setelahnya Jisoo dibuat gugup saat ibunda Taeyong tiba-tiba saja berdiri didepannya. Mata wanita itu lurus menatap Jisoo, membuat gadis itu berdiri tidak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Devils | Taesoo [End]
Fanfiction[ Tahap Revisi ] "You're ours now baby!" Deg! Dimiliki oleh tiga iblis bukanlah keinginan seorang Kim Jisoo, kehidupan yang normal lah yang ia dambakan. Tapi yang ia dapatkan adalah hidupnya yang diputar 180° dalam waktu semalam. Oke! Bis...