Kehancuran

992 147 16
                                    

  Semua kerajaan sedang kacau, karena sebuah berita yang mengatakan bahwa suatu bencana sedang terjadi.

  Tanpa terkecuali kerajaan milik Mingyu. Pria bertubuh tinggi itu tidak hentinya mengerahkan semua pasukannya dan menyiapkan strategi.

  "Ada apa? Apa ada sesuatu?" Tanya Jennie dengan bingung, karena semua yang berada di istana berlarian kesana kemari.

  Seorang pelayan berhenti, lalu membungkuk hormat. "Putri.. kami semua sedang bingung, karena ramalan itu"

  Jennie mengernyitkan dahinya bingung. "Ramalan apa?"

  "Ramalan yang mengatakan bahwa Raja iblis akan kembali, dan ramalan itu sedang terjadi Putri," jelas pelayan itu lagi.

  "Astaga! Dimana Mingyu sekarang?" Tanya Jennie khawatir

  "Sepertinya Alpha sedang mengatur strategi di ruang singgasana" jawabnya dengan menunduk.

  "Baiklah, terimakasih" setelahnya Jennie melangkah pergi, tujuan kakinya adalah ke ruang singgasana.

  Brak!

  Semua yang ada di ruang singgasana lamgsung menatap kearah pintu. Seorang gadis dengan nafas yang terengah-engah sedang berdiri diantara pintu yang menjulang tinggi.

  Sontak semuanya langsung membungkukkan tubuh mereka. "Putri Jennie? Anda disini?" Salah satu dari mereka bertanya.

  "Noona? Ada apa?" Tanya Mingyu dengan bingung.

  "Aku ikut!"

  "Tidak!" Tolak Mingyu dengan segera, dia tahu maksud dari kakak perempuannya itu. "Noona tidak diizinkan untuk ikut berperang, terlalu berbahaya!"

  "Dan aku harus diam disini, sampai mendengar kabar kematian mu, lalu menunggu Raja iblis menghabisi nyawa ku juga, begitu?!" Jennie mengepalkan kedua tangannya kesal. Sangat kesal! Kenapa Mingyu selalu bersikap seperti ini!? Selalu mengorbankan dirinya sendiri untuk dirinya.

  "Aku tidak mau menyesal untuk kedua kalinya.." lanjutnya lirih. 

  Mingyu menghela nafas lalu memeluk tubuh Jennie. "Baiklah, Noona boleh ikut, tapi tetap berada di belakang ku! Jangan jauh-jauh dariku!"

  Jennie mengangguk lalu mengusap bekas air mata di pipinya.

  "Kali ini aku yang akan menjaga mu Mingyu!" batin Jennie

  ⚘⚘⚘

  "Arrggg!!"

  Taehyun, Taehyung, dan Taeyong serentak memegangi dadanya yang terasa sakit. Seperti sebagian dari jiwa mereka tertarik keluar.

  3 bola cahaya merah yang keluar dari mulut Taeyong, Taehyung, dan Taehyun, terbang kearah Jisoo, mengelilingi tubuh perempuan itu. Dengan perlahan mata cantik itu tertutup, dan bola cahaya merah tersebut satu persatu masuk kedalam tubuhnya.

  "Ah! Sudah lama sekali aku tidak merasakan kekuatan ini! Terimakasih telah menjaganya, anak-anak ku" Jisoo membuka matanya, menatap ketiga pasangannya yang sedang kesakitan dengan seringaian.

  "Kau tidak seharusnya kembali Donghae!" Seru Taeyeon.

  "Taeyeon? Kau kah itu? Tidak salah aku memilih mu menjadi istri ku, karena sampai sekarang pun kau masih terlihat cantik" ujarnya disertai kekehan.

  "Apakah yang ada disebelah mu itu Soonkyu dan Seulgi? Ah, Kalian juga masih terlihat cantik" pujinya disertai senyuman.

  Soonkyu meresponnya dengan membalas senyuman, berbeda dengan Seulgi yang malah menunjukan raut ketakutan.

Sweet Devils | Taesoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang