Wine dan ramuan perangsang

2.1K 177 8
                                    

  "Aku membunuhnya semua!"

  "APA!?"

  "Seseorang yang meminta untuk di reinkarnasi dengan orang yang mendapatkan reinkarnasi sangat berbeda bukan noona? Tujuan reinkarnasi ku adalah kau" Mingyu menatap langit malam.

  "Lalu apa yang kau korban kan di kehidupan mu selanjutnya, untuk reinkarnasi mu?" Jennie menyela.

  "Keluarga ku" Mingyu tersenyum seolah itu hal biasa.

  "Mingyu..?" Jennie menghela nafas. "Sekarang kau menyesal?" Tanya nya.

  Mingyu tidak menjawab, ia hanya tersenyum. "Itulah tujuan ku, agar aku bisa merasakan apa yang kau rasakan"

  "Aku terlahir dalam garis keturunan Alpha, aku juga hidup bahagia dengan keluarga yang lengkap serta harmonis, namun janji tetaplah janji, saat pengangkatan ku sebagai Alpha, aku tidak bisa mengendalikan kekuatan ku dan membunuh semua orang yang ada dalam acara itu, tanpa tersisa. Tanpa terkecuali orang tua ku dan kedua adik ku" lanjutnya.

  Mingyu menatap Jennie dengan dalam. "Sekarang aku tahu apa yang kau rasakan noona, rasa penyesalan yang selalu menghantui mu setiap hari, aku juga merasakannya, jika saja waktu bisa diulang, aku tidak akan meminta keluarga ku untuk menjadi penebusan atas reinkarnasi ku" Mingyu menghela nafas.

  "Tapi tidak apa, nasi sudah menjadi bubur, aku menerima semuanya. Aku jadi bisa merasakan apa yang kau rasakan, bukankah kita harus membagi rasa suka maupun duka?" Lanjutnya seraya menerbitkan sebuah senyuman manis.

  Jennie tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya memeluk Mingyu dengan sangat erat. Kenapa saat itu ia bisa berpikiran untuk melenyapkan adik sebaik dan sesayang ini padanya!?

  Benar kata orang. Rasa iri membuat kita buta akan sebuah kasih sayang!

⚘⚘⚘

  "Seulgi-ssi?"

  Seulgi yang semula fokus melihat pria-pria didepannya lantas membalikan tubuhnya. Ia terlihat menaikkan sebelah alisnya.

  "Bae Irene? Sudah lama sekali bukan, kita tidak bertemu?" meski ucapannya seperti mengatakan kerinduan, namun tidak ada sedikit pun niat di hati Seulgi untuk memeluk wanita didepannya.

  "Benar. Oh ya! Bukankah sangat aneh, jika saat ini seorang Kang Seulgi tidak berada didekat pria tampan? Atau kau sudah lelah bersaing dengan ku dan merelakan semua laki-laki mengejar diriku?" Wanita bernama Bae Irene tersebut tersenyum miring seraya menampilkan wajah angkuhnya.

  "Ck! Aku tidak akan mengalah semudah itu, lagipun aku telah menemukan seseorang yang sangat tampan di dunia manusia! Bahkan ia lebih tampan dari pria bekas ku yang kau ambil itu" kini Seulgi yang terlihat tersenyum mengejek.

  "Seulgi! Seulgi! Manusia tidak akan bisa bersanding dengan makhluk akan haus darah seperti dirimu" Irene melipat tangannya didepan dada.

  Seulgi tertawa garing. "Siapa bilang dia manusia? Dia seorang werewolf, bahkan saat ini dia ada disini!" Seulgi ber-smirk.

  Irene mengernyitkan dahinya penasaran. "Siapa pria tampan yang kau maksud itu Seulgi?" Irene menyeringai, ide liciknya sudah tersusun rapi didalam kepalanya.


  "Jika kau berpikir bisa menaklukannya, maka kau salah! Dia seorang pria manis namun dingin seperti es, ia tidak tersentuh, apalagi ia belum menemukan mate nya!" Seulgi tersenyum mengejek.

Sweet Devils | Taesoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang