Chapter 10

4.9K 304 62
                                    

Sebelum baca, aku kasih hadiah dan peringatan dulu. 🤣
Tadaaaa! 🌝

⚠️Memasuki area rawan melenoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Memasuki area rawan melenoy.
Para joms, mari kita rapatkan barisan!⚠️
...

“Pelukan aja teruuuus! Tidak sadarkah kalian wahai kedua insan di dunia, bahwa ada tuna asmara di sini?” keluh Fanny yang sengaja mengeraskan suara agar terdengar kedua orang yang sedang berpelukan di hadapannya.

Sesampainya di Ibu kota, Kyra dan Fanny tentu saja tidak bisa langsung pulang ke rumah masing-masing. Mereka harus datang ke basecamp untuk mengontrol beberapa pekerjaan. Dan di sana pula lah, suami dari seorang Kyra sudah menunggu.

Kyra yang dari awal berangkat sudah lesu pun, mendadak semangat empat lima saat bertemu kembali Ezra. Tak tanggung-tanggung, Kyra langsung memeluk suaminya itu tanpa jeda.

Kyra yang berada dalam pelukan Ezra semakin mengeratkan pelukannya saat sadar Ezra akan melepaskan pelukan itu. Ia tahu, suaminya itu merasa tidak enak pada Fanny. Namun, bukan Kyra namanya jika tidak menggoda Fanny.

“Tahukah anda bagaimana rasanya menumpahkan rindu?” tanya Kyra dengan nada yang sama dengah Fanny tadi. Kyra kembali memeluk Ezra dengan kuat, dan menempelkan pipinya ke dada bidang suaminya itu. “Seperti ini, nih,” ledek Kyra yang diakhiri dengan sebuah juluran lidah.

“Ra…” Ezra sudah memberi peringatan, agar tidak terlalu berlebihan.

Fanny mendengkus sebal. Jika tidak ada Ezra di sini, mungkin Kyra sudah ada dalam kukungannya. Ia tidak akan tanggung-tanggung membuat wanita itu meminta ampun karena dikelitiki. Kelitikan adalah salah satu kelemaham Kyra.

“Makanya, Fan, kalo Ken ngajak nikah, gaskeun aja! Agar anda tidak merasa iri dengki.” Kyra merasa puas sendiri melihat Fanny misuh-misuh.

Fanny memelototkan matanya tak terima. “Enak aja! Lo yang kira-kira aja, Ra! Masa Ken, sih?” sewot Fanny tak suka.

Membayangkan Ken dalam hidupnya saja membuat Fanny bergidik ngeri. Bukan tanpa alasan, Ken ini selain terkenal playboy, pria itu juga terlalu tengil dan bebas bagi Fanny dan ia tidak suka itu.

“Loh, kenapa? Ken ganteng, kaya juga,” puji Kyra yang tanpa sadar membuat Ezra berdeham.

Berbicara dengan Kyra memang membuat emosi Fanny memuncak. Tidak akan ada habisnya. Sahabatnya itu memang paling senang menjodoh-jodohkan dirinya dengan si Ken-ken itu. Seperti tidak ada laki-laki lain saja!

Fanny menyimpan jari telunjuknya di bibirnya sendiri. “Sst! Berisik!”

Mata Fanny seketika mendelik saat menyadari kalau ternyata Kyra dan Ezra masih betah berpelukan. Gadis itu melipat kedua tangannya di dada dan menatap keduanya bergantian.

Match Made in HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang