Sesuai hasil vote di IG minggu lalu,
gaskuyeeenglah buat Extra Part-nya.Happy reading, yorobun! 🌚
...“Mas Ezra, Mbak Kyra, cepetan bikin anak lagi.”
Celetukan dari Zamora berujung menjadi sasaran empuk bantal melayang. Gadis si pecinta Sailormoon itu meringis sebal karena wajah cantiknya terkena bantal yang dilempar oleh sang Mama.
“Bisa-bisanya lagi gendong cucu, nyiksa anak sendiri. Kena mental itu cucunya, Mi!” rengek Zamora tidak terima.
“Ya lagian kamu kalau ngomong suka ngarang! Nifas Mbakmu aja belum kelar, seenak udel minta bikin anak lagi,” omel Mona yang tengah menggendong bayi kecil laki-laki yang tengah terlelap.
Bayi laki-laki itu bernama Oliver Abercio Finn. Ia adalah buah cinta dari Ezra dan Kyra—yang juga jadi cucu pertama di keluarga masing-masing. Usia bayi yang lahir dengan berat tiga kilogram itu belum sampai tiga minggu.
“Abisnya lucu banget! Kenapa sih Mbak Kyra sama Mas Ezra nggak bikin tiga sekaligus? Aku kan jadi nggak kebagian gendong!” keluh Zamora yang lagi-lagi dapat lemparan bantal setelahnya.
Suara riuh tawa memenuhi penjuru ruangan akibat celotehan Zamora dan perdebatannya dengan sang Mama. Dua keluarga dari Kyra dan Ezra tengah berkumpul di kediaman sepasang suami istri itu. Semenjak kehadiran si kembar, rumah Ezra dan Kyra selalu didatangi Mami Mona dan Mama Rana hampir setiap hari.
Namun, yang kalah menggelegar adalah suara tangisan bayi perempuan yang ada dalam gendongan Mama Rana. Namanya Olivia Arabella Finn. Bayi yang sedang tertidur di pangkuan neneknya pun menangis karena terkejut mendengar tawa menggelegar dari penghuni rumah.
“Tuh, kan, jadi nangis!” celetuk Zamora sambil memberi kode pada Maminya agar berhenti tertawa.
Sementara itu, sepasang suami istri, Kyra dan Ezra hanya bisa terkekeh kecil melihat yang terjadi di hadapan mereka.
“Kayaknya Ara haus,” ucap Mama Rana sembari memberikan cucu perempuannya itu pada Kyra. Karena sejak tadi, Olivia enggan menghentikan tangisnya.
Kyra dengan sigap dan hati-hati membawa Olivia ke dalam pangkuannya. Bayi itu belum sepenuhnya tenang, sampai ia mendapatkan yang ia cari. Dengan hati-hati Ezra mengantungkan kain untuk menutup dada Kyra yang terbuka.
Benar saja, tangis Olivia berhenti setelah menemukan puting sang Ibu.
“Ra, Zra, kalau kalian capek, kalian bisa titip si kembar sama Mama atau Mami, ya,” ucap Mama Rana yang diangguki setuju oleh Mami Mona.
“Iya bener banget, Jeng. Siapa tau kalian mau bulan madu lagi nanti, buat bikin anak ketiga, nggak apa-apa banget kalau anak-anakmu yang lucu ini kami yang urus,” sambung Mami Mona dengan antusias.
Mendengar perkataan Maminya membuat Zamora langsung mencebik. Kalau bukan karena takut menjadi anak durhaka, bantal yang dilempar Maminya tadi akan kembali melayang ke sana.
“Et! Et! Et! Inget! Nifas Mbakku aja belum kelar, seenak udel minta bikin anak lagi,” ucap Zamora mengulang kembali kata-kata Maminya tadi.
Mami Mona menoleh ke arah Zamora dan membulatkan matanya. Tangannya sudah berancang-ancang mengambil bantal sofa yang menganggur di sampingnya.
“Kamu anak siapa, sih, Zamora!?”
Percayalah, perdebatan ini tidak akan pernah berakhir.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Made in Heaven
Romance[Pemenang ke-III Kategori Best Script di Event MAC2024 oleh Penerbit Prospec Media] "Mereka benar-benar pasangan yang serasi." "Kyra dan Pak Ezra bersatu, wesss pasti anaknya serbuk berlian, guys!" Uhm... Jadi, apa benar Kyra dan Ezra pasangan yang...