Zamora menghela napas lengah. Sudah hampir satu jam berada di dalam mobil, suasana masih tidak berubah. Sunyi dan senyap. Dari empat penghuni mobil, tidak ada satu pun yang mengeluarkan suaranya.
"Kenapa orang-orang mendadak bisu, sih?" gumam Zamora yang sudah tidak bisa menahan bibirnya untuk bersuara.
Zamora menatap Ibunya-yang juga mendadak jadi pendiam. Ia juga menatap sepasang suami istri di depannya yang juga membisu. Si suami sedang fokus menyetir mobil, dan si istri sibuk melihat pemandangan dari kaca jendela dengan ekspresi wajah yang sulit dijelaskan.
"Mi!" tegur Zamora dengan menyenggol lengan Ibunya. "Ngobrol, dong! Aku bosen!" ucapnya sembari menyindir makhluk-makhluk lain.
Zamora sudah tidak memelankan suaranya lagi. Ia tidak peduli jika menjadi satu-satunya orang yang berisik di mobil ini. Habisnya Zamora kesal karena semua orang diam. Ditambah lagi tidak adanya musik yang terputar. Keheningan ini membuat kepala Zamora ingin pecah.
"Mami ngantuk," jawab Mona dengan mata yang sudah lima watt.
Malam tadi Mona hanya tidur kurang dari lima jam, karena harus mempersiapkan barang bawaannya, dan juga mengurus barang bawaan sang suami-yang harus ke luar kota subuh tadi. Alhasil, Mona benar-benar ngantuk sekarang.
Zamora mendengkus pelan. Ia tidak puas dengan jawaban sang Mami. Pandangannya beralih pada Kyra dan Ezra-yang masih betah dalam diamnya.
"Mas Ezra sama Mbak Kyra, mau tidur juga?" tanya Zamora sarkas. Ia kesal karena tidak ada yang mendukungnya melawan bosan di mobil ini.
"Mas lagi nyetir, Mor." Ezra sama sekali tidak menoleh ke belakang sedikitpun.
"Mbak Kyra?"
"Hah?" respon Kyra seperti orang linglung.
Melihat itu, Zamora menghela napas panjang dan putus asa. Sepertinya ia harus menyusul Maminya untuk tertidur.
"Dahlah! Kalian nggak seru!" rajuk Zamora dengan melipat kedua tangannya di dada.
***
"
Saya mau tidur dulu. Kamu bisa ikut gabung sama sepupu-sepupu yang lain," ucap Ezra usai membersihkan diri.
Masih dengan handuk di bahunya, Ezra menghampiri Kyra yang sedang duduk di sisi ranjang-sambil memerhatikan sang suami. Pria itu terlihat lebih segar setelah mandi, namun tidak bisa menutupi matanya yang lelah.
Bayangkan saja, Ezra harus menyetir selama kurang lebih empat jam perjalanan. Ditambah lagi kepadatan kendaraan yang membuat tingkat stress meninggi. Ezra merasa tubuhnya seperti remuk, dan ia harus beristirahat. Setidaknya, nanti sore ia bisa membantu untuk acara besok.
Dengan sigap Kyra mengambil handuk basah di bahu Ezra, dan membentangkannya di balkon kamar. Saat Kyra kembali masuk, ia sudah melihat Ezra berbaring miring di ranjang.
"Aku mau di sini dulu. Boleh kan, Mas?"
Setelah mendapat anggukan dari Ezra, Kyra beringsut mendekati kepala suaminya itu. Kyra duduk bersandar di kepala ranjang, sembari mengelus-elus kepala Ezra dengan lembut.
Melihat mata Ezra yang mulai terpejam membuat Kyra kembali dihantui rasa bersalah. Ini semua gara-gara aksi nekatnya semalam. Malam yang seharusnya menjadi malam yang menggairahkan, justru berbalik menjadi sebuah penyesalan bagi Kyra.
Ketika kabut gairah sudah mengelabui mereka berdua, yang seharusnya sudah masuk bagian inti, musnah sudah ketika tamu tak diundang datang tanpa disadari sebelumnya. Ini berhasil membuat kepala ingin pecah rasanya. Ezra dan Kyra berhenti saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Made in Heaven
Romansa[Pemenang ke-III Kategori Best Script di Event MAC2024 oleh Penerbit Prospec Media] "Mereka benar-benar pasangan yang serasi." "Kyra dan Pak Ezra bersatu, wesss pasti anaknya serbuk berlian, guys!" Uhm... Jadi, apa benar Kyra dan Ezra pasangan yang...