⚠️
Punten, bulan gosong mau lewat. 🌚
Jaga-jaga aja ini mah. Wkwk.
⚠️“Itu kan suaminya Kak Kyra, ganteng yak!”
“Iya ganteng banget! Tapi nggak cuma ganteng, Masnya itu emang keliatan suamiable. Sering banget anter jemput Kak Kyra juga.”
“Pantes aja Kak Kyra bilang pas di live waktu itu kalau dia cinta mati sama suaminya.”
Ezra mendengar percakapan dua remaja itu dengan jelas. Bagaimana tidak, kedua orang itu berbicara cukup keras dengan jarak hanya lima meter darinya. Ezra hanya menanggapi pembicaraan itu dengan senyum yang tertahan.
Mengapa semua terdengar lucu dan menggemaskan?
Arah pandang Ezra beralih pada Kyra yang sedang berbicara di depan kamera. Selain photoshoot, kegiatan Kyra hari ini adalah wisata edukasi di tempat konservasi penyu. Dan seperti dua hari sebelumnya, Ezra akan menemani Kyra bekerja.
Tanpa sadar Ezra turut mengembangkan senyumnya ketika melihat Kyra yang begitu bahagia melihat anak-anak penyu yang siap dilepaskan ke lautan. Binar mata itu selalu menjadi candu.
“Kyra cantik ya, Pak?” goda Fanny yang entah dari kapan berada di sebelahnya.
Saking fokusnya menatap Kyra, pria itu seperti lupa dengan situasi sekitarnya. Ezra tersenyum kikuk pada Fanny. Ia merasa malu karena kepergok tiba-tiba.
“He-em.”
Fanny menahan diri untuk tidak tertawa kali ini. Ia menoleh ke arah Ezra—yang masih fokus terhadap keberadaan Kyra.
“Pak Ezra cinta banget ya sama Kyra?”
Pertanyaan itu membuat pandangan Ezra beralih. Ia menoleh ke arah Fanny yang mengulum senyum, dan membuatnya ikut tersenyum.
“Keliatan banget, ya?” jawab Ezra malu-malu.
Fanny mengangguk cepat, “Banget!”
Sial! Rasanya Fanny gemas sendiri melihat ekspresi malu-malu dari Ezra. Wajahnya terlihat seperti udang rebus. Harusnya ia merekam ekspresi itu untuk diperlihatkan kepada Kyra.
“Saya juga nggak tau, tapi rasanya mencintai Kyra itu seperti air mengalir,” ucap Ezra sembari mengalihkan pandangannya kembali pada Kyra.
Kyra Samantha. Satu-satunya wanita yang berhasil membuat Ezra jatuh cinta berkali-kali.
Fanny tidak bisa berkata-kata lagi. Haru sekaligus gemas begitu terasa dalam hatinya. Ia bersyukur karena sahabatnya jatuh di tangan yang tepat. Fanny turut berbahagia.
“Hayoloooh! Ngomongin aku, yaaa?” Kyra tiba-tiba datang dan merangkul Ezra.
Jika Ezra masih memasang wajah merahnya sisa tadi, sementara Fanny mencebik sebal.
“Yey! Pede gila,” ucap Fanny yang kemudian terkekeh geli saat melihat cebikkan balik yang dipasang Kyra, “Lo udah kelar?”
Kyra berdeham dan mengangguk. Rupanya wanita itu tengah bergelayut manja di lengan suaminya.
Mulai merasa menjadi obat nyamuk, Fanny pun memilih untuk meninggalkan kedua sejoli ini—yang nempelnya seperti pengantin baru terus.“Kalau gitu, gue balik sana dulu, ya. Jangan lupa buat makan malem sama tim yang lain!” ucap Fanny, kemudian menoleh ke arah Ezra juga untuk pamit, “Saya duluan, Pak.”
Sepeninggalan Fanny, masih dengan posisi berdiri dan bergelayut manja di lengan Ezra, Kyra pun tak tanggung-tanggung menyandarkan kepala ke pinggir tubuh suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Made in Heaven
Romance[Pemenang ke-III Kategori Best Script di Event MAC2024 oleh Penerbit Prospec Media] "Mereka benar-benar pasangan yang serasi." "Kyra dan Pak Ezra bersatu, wesss pasti anaknya serbuk berlian, guys!" Uhm... Jadi, apa benar Kyra dan Ezra pasangan yang...