Chapter 27

3K 204 47
                                    

⚠️Chapter sesat🌚⚠️

Kata siapa Kyra tidak berani melakukan ide gila yang dilayangkan Fanny? Kyra berani. Buktinya ia sudah memakai pakaian yang lebih mirip bikini dengan juntaian tali blink-blink di bawahnya. Warnanya merah menyala seperti keberanian Kyra saat ini.

Ketika sudah mempersiapkan diri lebih dari  setengah jam di kamar mandi, dan sudah berganti pakaian. Tiba-tiba ada sesuatu yang membuat Kyra mengurungkan niatnya. Padahal ia baru saja akan menarik handle pintu kamar mandi, dan berniat menunggu kepulangan Ezra dengan duduk di ranjang.

“Mbak Kyraaaaa! Ada di dalem?”

Suara itu…

Suara siapa lagi kalau bukan Zamora yang terdengar di depan kamar. Gadis itu tentu saja tidak berada di depan kamar mandi, tapi tetap saja berhasil membuat Kyra panik.

Tuh titisan Sailor Moon ngapain ke rumah sore-sore? Gerutu Kyra sedikit tak terima.

Rencana Kyra alamat gagal total.

Kyra menatap pantulan dirinya di cermin. Ia tidak mungkin berpakaian seperti ini di depan adik iparnya. Alhasil, Kyra menukar pakaiannya dengan pakaian yang lebih sopan dan tertutup. Ini berat, tapi mau bagaimana lagi?

Niat ingin memberi Ezra kejutan, lagi-lagi berakhir gagal.

“Mbaaaak! Mbak Kyra nggak apa-apa, kan?” teriak Zamora masih di depan pintu kamar dan terdengar panik.

“Tunggu bentaaaar!”

Dengan buru-buru, Kyra mengganti pakaiannya. Bahkan saking cepatnya, ia tidak ingat melempar lingerie itu ke mana. Yang Kyra pikirkan adalah ia harus secepatnya menghampiri Zamora, sebelum gadis itu melakukan hal aneh.

Kini Kyra sudah berada di hadapan Zamora—yang tengah melihatnya panik.

“Mbak Kyra nggak apa-apa, kan?” Zamora memerhatikan Kyra dari atas ke bawah, dan juga sebaliknya. Ia ingin memastikan bahwa kakak iparnya ini baik-baik saja.

“Aku baik-baik aja.”

Kyra menatap Zamora bingung. Tentu saja ia kebingungan. Bagaimana tidak, Zamora datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan, ditambah lagi dengan wajah panik yang gadis itu tampilkan. Sungguh menambah rasa bingung di kepala Kyra.

“Syukurlah!” Helaan napas lega terlontar spontan dari Zamora.

“Ada apa, Mor?” tanya Kyra penasaran.

Zamora menggeleng cepat, kemudian ia memukul pelan kepalanya sembari meringgis, “Ah, aku disuruh jemput Mbak Kyra buat ke rumah.”

“Hah?”

Melihat keterkejutan Kyra, Zamora yakin kakak iparnya itu belum tahu-menahu soal tujuannya datang ke sini.

“Mas Ezra pasti nggak ada bilang,” gerutu Zamora dengan pelan. Ia kembali mengalihkan pandangannya kepada Kyra yang kebingungan. “Gini, Mbak, aku ditugasin sama Mas Ezra buat jemput Mbak ke rumah buat persiapan lusa. Mas bilang dia ada urusan sampai malem, jadi suruh jemput Mbak duluan.”

Kyra mengerjapkan matanya, lalu mengernyitkan kening. Ini sebenarnya ada apa, sih? “Besok? Ada apa emangnya? Terus Mas Ezra ke mana?”

Kali ini Zamora yang terkejut, “Mbak nggak tau juga?”

Keterkejutan Zamora bukan hanya soal informasi acara keluarganya, tapi ketidak tahuan Kyra akan keberadaan suaminya saat ini sangatlah mengundang tanya.

Seketika ingin rasanya Zamora menampol kepala Kakak laki-lakinya itu. Bagaimana bisa informasi cukup penting ini tidak diberitahukan pada sang istri? Komunikasi mereka terlihat sedang tidak baik.

Match Made in HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang