Chapter Thirty

94 15 11
                                    

(Sumber Gambar : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber Gambar : Pinterest)


Kedua tangan mungil Jenna sibuk mengisi Choux Pastry-nya dengan hati-hati. Senyum terus mengembang di wajahnya sedari awal dia membuat adonan itu. Sekelebat terbayang wajah Dion yang berseri-seri ketika nanti menerima Choux buatannya ini. Jenna begitu tak sabar untuk bisa segera melihat ekspresi bahagia Dion itu.

"Sedari tadi aku lihat, kamu selalu tersenyum sejak awal membuat adonan ini..." Kata seorang wanita yang membuat Jenna sedikit terkejut.

Jenna menatap wanita yang sedari tadi mengajarinya dengan sabar itu, kemudian tersenyum, "Aku senang bisa belajar buat ini..."

Wanita itu tersenyum, "Untuk pacarmu?" Tanyanya.

Jenna mengangguk-angguk sambil tersipu.

"Wah, dia pasti senang sekali punya pacar cantik yang pandai memasak seperti kamu." Katanya, "Untuk ukuran pemula, kamu cukup bagus. Rapi dan cekatan. Hasil adonannya pun bagus sekali. Kamu pernah belajar Baking sebelumnya?"

"Belum, baru hari ini aku mencobanya." Jawab Jenna, "Aku senang memasak sebelumnya, tapi untuk Baking, hari ini adalah hari pertamaku mencobanya..."

"Waahh, ku kira kamu sudah terbiasa Baking. Melihat hasilnya bagus sekali..." Kata Wanita itu memuji Jenna.

Jenna menatapnya sambil tersenyum kemudian menjawab, "Bundaku pandai membuat roti. Dulu dia sering membuat Choux sendiri di rumah, dan aku sedikit-sedikit membantunya..."

................


Dion mulai beranjak berdiri, menarik dirinya dari lamunan tentang 'sesuatu' yang mengganjal di hatinya itu. Kepalanya mendadak pusing karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari hal yang nampak berkaitan itu.

Klek...

Dion menutup pintu kamar Jenna dengan lembut. Kemudian berjalan turun menuju lantai bawah.

Ditatapnya langit di balik kaca besar di ruang tamunya. Langit biru ternyata mulai berubah warna menjadi jingga. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Senja mulai menyeruak muncul dengan indahnya di langit.

Dilihatnya jam dinding, pukul 16.10.

Dan Jenna tak kunjung pulang.

Diraihnya Handphone di saku celananya. Dion sedikit khawatir, karena sejak pagi tadi Jenna pergi keluar tanpa memberitahu dan menghubunginya.

"Halo..." Kata seseorang dari seberang telepon.

"Kamu dimana? Baik-baik aja kan?" Tanya Dion

Jenna tertawa kecil dari seberang telepon. "Aku gak kenapa-napa, Dion..."

"Mmhh..., aku khawatir. Kamu gak ada di rumah sedari aku bangun tadi..." Kata Dion dengan nada yang menggemaskan.

Jenna tersenyum mendengar itu. Pacarnya yang kadang bisa terlihat begitu cool, di sisi lain dia terkadang terlihat manja dan kekanak-kanakan ini sangat menggemaskan bagi Jenna.

What Happens When You DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang