Chapter Twelve

104 35 15
                                    

Live, where your heart finds life...

Pukul 00.00...

Klekk...

Bayu membuka kunci pintu Coffee Shop-nya secara perlahan. Kakinya perlahan masuk dengan mengendap-endap. Berusaha untuk tidak bersuara. Dia berjalan ke area Bar dengan membawa sekantung plastik besar berisi beberapa roti dan cake.

Dia membuka kotak disamping kulkas yang berisi beberapa roti tarikan yang hampir expired. Diambilnya semua roti itu dan digantinya dengan beberapa roti fresh yang dia bawa tadi. Tentu saja dengan sudah menempelkan barcode expired date di packaging-nya, yang seolah menandakan itu adalah roti lama yang sama.

Untuk apa Bayu melakukan itu?

Tentu saja untuk Jenna.

Sudah sekitar hampir dua minggu belakangan ini Bayu melakukan ini. Setiap hari. Suatu hari dia menemukan bahwa roti tarikan expired jumlahnya berkurang, tepat ketika dia menemukan Jenna menginap di Kedai kopinya.

Dari situ Bayu bisa menebak kemana semua roti expired itu pergi. Ke perut Jenna tentu saja. Mengetahui itu, Bayu merasa simpati. Dari awal Jenna datang di tengah hujan malam itu, mengatakan bahwa dia butuh pekerjaan, belum lagi jauh sebelum itu, tepat di depan matanya Bayu menyaksikan Bunda Jenna mengalami kecelakaan tragis.

Semuanya seperti make sense bagi Bayu. Jenna mengalami hidup yang sulit setelah kepergian Bundanya.

Namun tanpa Bayu sadari, rasa simpati itu makin besar seiring berjalannya waktu, mengingat hampir setiap hari Bayu bertemu dengan Jenna. Mengamati Jenna yang sialnya nampak cantik dengan rambut cokelat yang diikat kuda dan mengenakan apron hijaunya.

Bayu tersenyum.

Entah kenapa, setiap mengingat Jenna dan memberikan roti-roti yang Bayu tau akan di makan oleh Jenna ini membuatnya senang. Aneh memang, tapi Bayu menikmati rutinitas barunya ini.

Saking senangnya, tanpa sadar Bayu tidak mengetahui seseorang berjalan mendekatinya dari belakang.

"Pak Bayu?" Suara seseorang memanggilnya.

Bayu terkejut.

Dia menoleh dengan cepat ke arah belakang. Dan melihat Jenna sudah berdiri disana, tepat di belakangnya.

Bayu berdiri dengan cepat, "J-Jenna...?" Tanyanya gugup.

.....


"Ooh..., jadi ini alasan kenapa roti expired rasanya enak..." Gumam Jenna.

Mereka duduk di kursi customer, dengan keadaan sebagian lampu yang dihidupkan.

Bayu hanya terdiam mendengar itu. Dia ketahuan, dan tidak tau harus bereaksi seperti apa.

"Kenapa pak?" Tanya Jenna.

"Hah?" Bayu hanya melongo, gugup.

"Kenapa Pak Bayu repot-repot ngelakuin itu?" Tanya Jenna lagi.

Tatapan mata mereka bertemu. Bayu buru-buru mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. Entah kenapa situasi ini membuatnya gugup sekali. Lebih gugup dari bertemu orangtua Dion yang notabene orang penting dan kaya raya.

"Ngg..., Mmm..." Bayu bergumam sambil memikirkan alasan yang masuk akal.

Sialnya, sebelum sempat Bayu menjawab, Jenna berkata, "Pak Bayu..., kasihan sama saya?"

Bayu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan heboh, "Bukan..., Bukan..."

"Terus?" Tanya Jenna penasaran.

What Happens When You DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang