'Is it too late to talk?'
Klek!
Suara pintu yang terbuka terdengar.
Bayu masuk perlahan ke dalam rumah. Dilihatnya sekeliling rumah yang nampak gelap dan tidak terlihat kehadiran Dion maupun Jenna di dalam rumah ini.
Bayu berjalan perlahan masuk ke ruang tamu. Mengintip sedikit area dapur yang juga sunyi senyap.
"Yon???" Bayu setengah berteriak memanggil Dion.
"..."
Namun tidak ada jawaban. Dibukanya kamar Dion untuk memastikan keberadaan sahabatnya itu. Namun tidak terlihat sedikit pun batang hidungnya. Kamar Dion tertata rapi dalam keadaan lampu yang dimatikan, gelap.
"Apa dia di Rumah Sakit ya?" gumam Bayu. Kemudian dia menutup kembali pintu kamar Dion.
Pandangannya beralih ke pintu kamar tamu yang berada di lantai dua. Kamar sementara Jenna. Senyum simpul terlukis di wajah Bayu, kemudian perlahan dia menaiki tangga menuju ke kamar itu.
Diketuknya pintu kamar Jenna.
Tok..tokk..tokk..
"Jen?"
"..." Tidak ada sahutan dari dalam kamar Jenna.
Tak sengaja, Bayu mendorong knop pintu kamar itu, dan... Terbuka.
"Ini..., Ngga terkunci..." Gumam Bayu.
Dia perlahan mendorong pintu itu hingga terdapat sedikit celah. Bayu mencoba memanggil Jenna lagi dari celah itu, "Jen..?"
"..."
Namun masih tidak ada jawaban apapun.
Bayu masuk perlahan, dan mendapati kamar Jenna yang kosong. Tidak terlihat sosok pemiliknya di dalam situ. Bayu menatap ke arah sudut meja belajar kamar ini. Meja belajar tua yang tadinya kotor sekarang tampak rapi dengan berbagai jenis lukisan.
Bayu perlahan masuk mengikuti rasa penasaran dalam hatinya. Melihat banyaknya kanvas dengan goresan kuas diatasnya, membuat Bayu sedikit tersentak.
"Dia..., Bisa melukis juga, seperti Dion?" Gumam Bayu. "Wow, kebetulan yang luar..."
Belum sempat Bayu menyelesaikan kalimatnya, matanya menatap tepat ke arah satu foto yang dipajang cantik di atas meja. Foto Dion. Foto wajah bodoh Dion yang sedang mengunyah makanan dengan berantakan.
"Ini..., Foto Dion?" Gumam Bayu sambil mengernyitkan dahi.
'Tapi..., Tapi kenapa ada foto Dion di kamar Jenna?"
Sesuatu perasaan aneh memasuki alam bawah sadar dan pikiran Bayu. Sesuatu yang tidak diduganya. Tapi apa mungkin? Apa mungkin Dion dan Jenna...
.....
Klek...
Pintu rumah terbuka.
Jenna melangkah masuk dengan perlahan sembari membasuh pelan rambut dan bajunya yang sedikit terguyur hujan.
Dengan wajah lesu, dia berjalan ke arah ruang tamu. Meletakkan shopping bag dan seplastik Choux Pastry buatannya. Dia duduk di sofa dengan lesu. Dilihatnya jam di dinding, pukul delapan malam.
Dilihatnya dari sela-sela ventilasi pintu kamar Dion yang gelap. Jenna berdiri ke arah kamar Dion. Terdiam sebentar lalu dengan ragu mengetuk pintunya. Walaupun Jenna tahu tidak ada keberadaan Dion di kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happens When You Die
Teen Fiction"Terus kenapa kalo ketinggian?!" Dia menjawab dirinya sendiri sambil berteriak kencang. "Apa salahnya mati dari lantai 5?!" Suaranya bergetar. Ingin menangis tapi sudah terkuras air matanya karena terlalu sering menangis. Gadis itu kembali membulatk...