Chapter Thirty Seven

40 11 1
                                    

4 tahun kemudian...

Kriiinnggg... Kriiiinggggg!!

Suara nyaring alarm membangunkan tidur lelap Jenna. Diraihnya alarm itu dengan mata yang masih terpejam. kemudian dengan segera dia menekan tombol off-nya.

"Hhh..." Dengan menghela napas panjang, akhirnya Jenna terbangun dari tidurnya.

Dengan merenggangkan badannya, Jenna keluar dari kamarnya. Berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air putih. Kemudian, seperti biasanya, rutinitas pagi yang selalu dia lakukan. Menatap pemandangan luar dari jendela ruang tamunya.

 Menatap pemandangan luar dari jendela ruang tamunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber Gambar : Pinterest)

"Good Morning..." Sapa seseorang dari belakang.

Jenna menoleh ke arah suara yang menyapanya pagi ini. Dilihatnya sosok ayahnya, yang baru saja keluar dari kamar sambil membawa koran terbaru hari ini.

Jenna tersenyum kemudian membalas, "Good morning, Ayah..."

Ayahnya membalas Jenna dengan senyuman kemudian terus berjalan ke arah teras untuk membaca koran. Kebiasan setiap pagi ayahnya yang sedari dulu tidak berubah.

Sudah dua tahun berselang dari kali pertama Jenna, Ayah dan Oma pindah kembali di satu atap yang sama, Jenna masih tidak bisa percaya bahwa hal baik ini akan terjadi. Mereka pindah ke rumah baru, rumah besar yang cantik bagai istana. Hasil kerja keras Ayahnya yang bekerja di bawah pimpinan Keluarga Maheswara, yang belakangan Jenna tahu, dia adalah Ayah angkat Dion. Dan juga hasil kerja keras Jenna.

Ya, empat tahun telah berselang dari kepergian Dion waktu itu. Jenna kini tumbuh menjadi wanita berusia 23 tahun yang sukses. Bakat melukisnya itu diakui oleh salah satu CEO perusahaan besar yang bergerak di bidang illustrasi, Art and Creative Design. Atau mudahnya, sekarang banyak orang kenal seperti Webtoon. Awalnya, CEO itu mengajak Jenna bekerja sama menjadi Illustrator untuk salah satu project Webtoon yang sedang di garapnya. Dengan senang hati, Jenna menyetujui tawaran pekerjaan yang menarik hatinya itu.

Keahlian melukis dan menggambar ilustrasi itu membawa Jenna ke titik ini. Titik akhirnya Jenna bisa mendirikan Perusahaannya sendiri. CEO tempat dia bekerja dulu memberikan Jenna kesempatan dan investasi untuk perusahaannya ini. Walaupun bisa dibilang, perusahaannya masih kecil dan sangat baru, namun sekarang Jenna adalah CEO di perusahaan yang dirintisnya bersama team dan orang-orang yang hebat di dalamnya.

Mengingat semua perubahan yang terjadi dalam hidupnya selama empat tahun kebelakang ini, Jenna tersenyum. Ditengah kesuksesan yang diraihnya sekarang, harusnya Jenna merasa bahagia. Namun sayangnya, rasanya selalu ada yang kurang. Ada yang hilang. Tentu saja tidak adanya Bunda disisinya adalah hal yang disesalinya. Namun ternyata, empat tahun belakangan ini seseorang mengambil alih pikirannya.

Ditengah lamunannya, seseorang wanita tua mendatanginya dengan wajah penuh senyuman.

"Oma?" Gumam Jenna begitu melihat omanya berjalan mendekatinya.

What Happens When You DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang