Prolog

10K 692 22
                                    

Benua Eropa memang sering kali diselimuti salju yang lebat. Membuat banyak orang yang selalu menggunakan jaket tebal.

Alesha seorang gadis berusia 20 tahun, tinggal bersama Bibinya di salah satu kota yang berada di Swiss. Kini dia tengah bersama kelompoknya untuk mengikuti kegiatan universitas yaitu berupa kegiatan dari organisasi yang diikutinya. Organisasi remaja pecinta alam!

Alesha atau seringkali dipanggil Ale oleh teman-temannya merapatkan jaket yang berada di tubuhnya. Cuacanya sangat dingin dengan salju yang mulai turun di luar bus.

Ada dua bus, karena organisasinya cukup banyak diminati oleh para remaja. Meski organisasi ini tidak seperti organisasi lainnya yang terlihat sangat jelas untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi dari organisasi remaja pencinta alam ini, mereka bisa mengembangkan bakat.

Misal fotografer banyak sekali hal-hal indah dan unik yang bisa menjadi objek foto dan itu bisa saja membuat mereka menjadi seorang fotografer. Karena organisasi ini menjangkau tempat-tempat yang unik indah, biasanya akan ada beberapa anak yang menulis baik menuliskan pengalaman mereka, pemahaman mereka dari kegiatan dari organisasi ini sehingga kedepannya mereka bisa menjadi penulis.

Dan beberapa hal lagi yang mungkin bisa mereka jadikan rujukan profesi di masa depan sehingga organisasi ini tidak tercap buruk.

Ale biasanya lebih suka memantau lebih jelas keindahan alam dia sangat menyukai udara dingin. Walau kadang udara dingin itu tidak bersahabat dengan tubuhnya, tapi dia tidak pernah untuk tidak menyukainya apalagi salju.

Butiran putih itu selalu menjadi temannya sejak kecil, dikarenakan Ale jarang memiliki teman dekat jadi dia seringkali bermain sendiri dengan salju.

"Heh! Aneh!"

Ale tidak bergeming dia sudah terbiasa dengan panggilan itu. Matanya menatap keluar bus, bersyukur dia duduk dekat jendela jadi bisa melihat apa saja yang mereka lewati di luar sana.

"Ck, dasar tuli!"

Gadis itu pergi meninggalkan Ale dengan wajah kesal.

"Ale kau mau coklat panas!" tawar seorang pria tampan yang tersenyum dengan lesung pipi diwajahnya yang membuatnya tampak manis.

Ale tersenyum dan mengambil gelas berisi coklat panas yang mengepul dari tangan pria itu. "Terimakasih, Cristiano!"

Pria itu mengangguk dan duduk disampingnya tanpa malu. Cristiano Araujo, temannya sejak SHS. Dia baik dan ramah pada setiap orang termasuk Ale, memiliki paras yang sangat sempurna hingga seringkali Ale mendapat makian dari para gadis yang menyukai Cristiano.

Sebenarnya Ale itu cantik, kulit putih cerah bersih berbeda sekali dengan kulit orang Swiss yang umumnya putih dengan noda hitam alami di wajah. Rambutnya coklat muda sedikit bergelombang hanya saja Ale lebih suka mengikatnya menjadi satu.

Dengan mata berwarna abu-abu dengan hidung mancung yang sedikit kecil dengan bibir kecil tapi tidak terlalu tipis berwarna peach.

Ale tidak pernah merasakan yang namanya pacaran, bibinya sangat melarang keras dirinya untuk berpacaran dengan pria manapun, bersyukurnya Ale juga tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

Ale seringkali dekat dengan pria tampan di kelasnya itu membuat banyak gadis iri ada dirinya. Tapi, Ale tidak suka kepada para pria itu dan hanya menganggap mereka sebagai teman biasa.

"Kau tidak mengantuk?" tanya Cristiano melihat Ale yang menyadarkan menyandarkan kepalanya pada kaca bus yang mereka tumpangi.

Ale menggelengkan kepalanya. "Tidak. Apakah perjalanan yang masih jauh?"

"Mungkin sekitar 1 jam lebih lagi, kita akan sampai."

"Aku akan tidur." Ale menutup matanya dan menyandarkan kepalanya pada kursi bus.

Gumiho! Is My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang