Chapter 23: Kepergian Ale

2.8K 329 0
                                    

Xander melayangkan kecupan manis dibibir Ale yang bengkak karena ulahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xander melayangkan kecupan manis dibibir Ale yang bengkak karena ulahnya. Gadis itu tertidur lelap setelah merasa mendapatkan pasokan udara yang cukup di rongga paru-parunya.

Xander sempat memanggil dokter karena denyut jantung Ale melemah. Membuat jantung Xander terasa seperti direngut paksa!

Dirinya masih linglung dan sedikit tidak mengerti kenapa bisa sampai seperti ini?

Dirinya juga mendapat omelan dari Black yang baru saja terbangun. Serigala itu mengatakan jika dirinya ditidurkan paksa oleh sesuatu. Xander curiga itu Liana!

Sebenarnya Xander tidak berniat membawa sepupu angkatnya itu ke pack. Tapi Gadis itu memaksa dan berkata hanya ingin berkenalan dengan Ale.

Dengan berat hati Xander mengabulkan keinginannya karena Gadis itu juga sudah mengobatinya. Tapi ketika pulang Xander merasa sedikit pusing!

Liana berkata mungkin itu efek dari penyembuhan cepat yang dilakukan Xander. Dia hanya bisa mempercayainya tanpa curiga sedikitpun. Lagi pula saat itu Xander sangat ingin segera sampai ke pack!

Dirinya menghawatirkan Ale!

Saat memasuki Pack, Xander merasakan kepalanya sangat pusing dan dia tidak terlalu mengingat jelas kejadian selanjutnya.

"Maaf sugar!" Xander semakin mengeratkan pelukannya di tubuh gadis itu.

Memberikan kehangatan dan posisi ternyaman yang membuat tidurnya semakin tenang. Padahal ini siang hari!

Xander tidak berniat keluar dari kamar barang selangkah pun. Malah memindlink Alex dan menyerahkan tugasnya kepada betanya itu. Sontak Alex mengumpati Xander!

"Tetaplah di sampingku apapun yang terjadi!"

"Jangan pernah tinggalkan aku!"

*******

Ale menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Menahan suara isak tangisnya yang bisa kapan saja membangunkan pria di sampingnya.

"Matamu memang buta, tapi kau miliki hati."

"Maaf Xander!"

"Ini kulakukan karena Kau jahat!"

Pagi harinya terdengar suara pecahan benda yang dilemparkan dari kamar Xander. Tetapi tidak ada seorangpun yang berani masuk. Lebih tepatnya tidak ingin membuat amarah sang Alpha semakin tinggi.

Ternyata Xander memang melampiaskan amarahnya pada benda yang berada di sekelilingnya. Pria itu menggeram, ada yang aneh dengannya karena kedua matanya berwarna putih tanpa ada bulatan hitam di tengahnya.

"Alpha, aroma Luna menghilang di jalanan menuju kota."

"Berengsek! Temukan dia atau kau yang akan mati!"

Gumiho! Is My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang