Chapter 10: Separuh Ingatan

3.6K 416 5
                                    

Bisa kalian bayangkan! Jika saat ini kalian berada di sebuah taman indah dan menyejukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa kalian bayangkan! Jika saat ini kalian berada di sebuah taman indah dan menyejukkan. Dengan langit biru, pepohonan yang berjejer rapi, bunga yang menari karena tertiup angin dan rumput hijau yang segar.

Pasti sangat menyenangkan dan tenang! Tidak ada suara bising hanya ada suara kicauan burung yang bersahutan.

Namun tiba-tiba semua itu berubah! Menjadi adegan di mana seorang gadis kecil menangis keras. Menggoyangkan tubuh kedua orang tuanya yang sudah tidak lagi bernyawa. Anehnya wujud mereka manusia tapi memiliki 9 ekor?

"Mama! Papa! Hiks... Bangun! Ale gak mau ditinggal sendiri. Ale enggak mau sendirian! Hiks."

"Ale tahu, Ale salah karena tidak menuruti permintaan kalian untuk bersembunyi. Tapi permainan petak umpet ini sudah selesai! Ale tidak ingin bermain lagi!" Gadis itu terus saja mengguncangkan tubuh ibunya yang terbujur kaku.

Awalnya dirinya sedang bermain bersama kedua orang tuanya. Mereka bermain petak umpet! Awalnya semua baik-baik saja hingga orang tuanya tidak mengijinkannya untuk keluar dari tempat persembunyiannya.

Ale kecil menunggu di tempat persembunyian yaitu lemari pakaian. Kurang lebih sekitar satu jam! Orang tuanya tidak kunjung menemukan dirinya hingga akhirnya gadis kecil itu keluar.

Ale kecil menjerit ketika melihat tubuh orang tuanya dipenuhi luka dan berdarah. Air matanya tidak dapat terbendung lagi! Menangis dengan keras!

"Mama! Papa! Hiks."

"Alesha!"

"Alesha!"

"Sugar!"

Siapa yang memanggilku pikir Ale bingung. Ya, gadis itu sedang berada di alam bawah sadarnya. Mimpi! Menyaksikan kejadian yang membuat dirinya merasa familiar. Dia ingat dengan betul jika gadis kecil itu adalah dirinya. Apakah ini masa lalunya?

"Alesha!" Xander mengguncangkan tubuh Ale. Gadis itu menangis dalam tidurnya! Entah mimpi buruk seperti apa yang membuat matenya menangis seperti itu. Tapi yang pasti, Xander sangat khawatir.

Apalagi tubuh gadis itu sangat dingin dan pucat. Hampir terlihat seperti tidak memiliki darah!

"Sugar!" panggil Xander lembut ketika gadis itu membuka matanya. Namun hanya ada tatapan kosong!

"Hei!" Xander menepuk pipi Ale lembut. Menyadarkan gadis itu akan dunia nyata!

Ale yang baru tersadar dari mimpinya memegang kepalanya pusing. Sungguh sakit! Sehingga membuatnya meringis kesakitan. "Hiks... Sakit!"

Xander menahan tangan Ale yang bergerak menjambak rambutnya sendiri. "Sugar! Apa yang kau lakukan?" ucap Xander dengan suara yang sedikit meninggi. "Hentikan! Kau bisa melukai dirimu sendiri."

Xander membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Membiarkannya menangis hingga puas! Dengan melayangkan kecupan hangat di kepala Ale. "Sttt.. tenanglah sugar. Aku disini bersamamu."

Gumiho! Is My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang