"Mate keningku sakit!" ringis Black manja. Saat ini serigala itu tengah mengambil alih tubuh Xander. Terlihat dari matanya yang berwarna hitam pekat!
"Kenapa bisa sampai merah seperti ini?" bingung Ale mengusap kening Black yang memeluk pinggangnya manja. Mengerucutkan bibirnya!
"Pintu itu menghalangi jalan!" tuduhnya pada pintu yang tidak berdosa. Ale menghembuskan nafas pasrah!
Dia pikir sifat Black lebih baik daripada Xander yang kadang manis, kadang menyebalkan dan dingin seperti bunglon berubah-rubah. Ternyata lebih parah! Manja seperti anak kecil!
"Pintu itu memang tempatnya di sana." jelas Ale sabar. "Mungkin kau yang tidak hati-hati!"
Black merengut. "Jadi kau menyalahkanku yang menabrak pintu itu."
Ale menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menyalahkanmu!"
"Alasan! Kau lebih membela pintu itu daripada aku!" Black melepaskan pelukannya dan melipat tangannya di depan dada.
Astaga! Sabar Ale. Disini kau yang paling normal ucap Ale dalam hati.
"Iya pintu itu yang salah!"
Black memicingkan matanya sebal. "Kau tidak ikhlas ya?"
Ale tersenyum manis dengan meniup tangannya yang terkepal. "Ikhlas tentu saja. Kau mau bukti?"
Black meringis dan cengengesan tanpa dosa. "Tidak perlu mate, aku sangat percaya!"
Ale mengangguk. "Bagus!"
Diam diam Black menghembuskan nafas lega. Di dalam sana Xander mengejeknya! Mengesalkan!
"Aku suka tanda milikmu!"
Ale menatap mata Black yang sudah berubah menjadi abu-abu. Pertanda Xander sudah mengambil alih kembali tubuhnya. Untung saja! Mungkin jika satu jam kedepan dirinya masih bersama Black, pria itu akan kena tendang darinya!
Xander menyentuh leher Ale yang terdapat tanda darinya. Gadis itu terikat 50% dengannya, kenapa hanya setengah karena mereka akan terikat sempurna jika sudah melakukan mating.
Xander menandai Ale setelah gadis itu kembali pada wujud manusianya tadi malam. Tentunya dengan sedikit paksaan! Xander tidak akan melepaskan Gadis itu sebelum ditandai olehnya, karena kecantikannya pasti akan memikat banyak laki-laki.
Dengan tanda ini gadis itu tidak akan bisa jauh darinya. Posessif!
"Kita akan pulang sebentar lagi, Aku sudah minta bantuan roh suci!"
"Bisakah kita lebih lama di sini!" seru Xander sedikit tidak rela.
Ale mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa? Bukankah kau juga memiliki tugas sebagai Alpha?"
"Aku ingin lebih lama berdua denganmu, tanpa ada orang lain di sekitar kita!"
Ale tertawa kecil, perkataan Xander terdengar lucu baginya. "Tidak bisa! Aku merindukan bibi Grace."
"Baiklah tapi berjanjilah satu hal!" ucap Xander sembari menarik pinggang Gadis itu mendekat kearahnya. Lantas wajah mereka dekat!
"Apa itu?"
"Setelah sampai di sana, kita akan melangsungkan pernikahan."
"Kau bercanda Xander!" ucap Ale tidak percaya. Ale tidak ingin terburu-buru!
"Aku serius, sugar!"
"Xander!" rengek Ale kesal. Pria ini selalu semaunya sendiri!
"Aku anggap itu sebagai 'iya'."
"Sialan!"
Cup
*******
Ale dan Xander kembali, mereka keluar dari sumur tua itu. Padahal tadi awalnya mereka hanya melewati portal.
Awalnya Ale ingin menemui bibinya untuk menyampaikan kabar gembira. Wanita yang sudah dia anggap ibu itu pasti senang! Karena Ale sudah mengetahui keberadaan orang tuanya. Mereka sudah tenang!
Tapi Xander mendapatkan mindlink panik dari beberapa bawahannya termasuk Alex di pack. Mau tidak mau Ale menunda niatnya! Xander memaksa dirinya untuk ikut.
Pria itu tidak ingin dirinya jauh dari jangkauannya. Lebay! Padahal siapa coba yang akan melukainya! Apalagi sekarang Ale tahu jika dirinya bukan manusia normal.
Ale menaikkan punggung milik Black. Serigala itu berlari sangat cepat, menembus kegelapan hutan yang pernah Ale lewati. Dingin!
Setelah sampai di pack ternyata keadaannya cukup genting. Banyak warrior yang terluka karena pemberontakan dan serangan Rogue yang cukup banyak. Sepertinya mereka tahu jika Xander tidak ada di tempat!
"Dimana Alex?" tanya Xander datar pada maid yang sedang membantu pengobatan warrior.
Maid itu sedikit ketakutan. "Beta di rumah sakit Alpha. Di mendapatkan luka yang cukup parah!"
"Sial!"
"Sugar, dengar! Aku akan cepat kembali. Kau tunggu disini!" ucap Xander memegang kedua lengan Ale serius.
Ale mengangguk patuh di susul kecupan hangat di keningnya. "Jangan lakukan sesuatu yang membuatku khawatir!"
Setelah kepergian Xander, nyatanya Ale tidak bisa diam. Dia membantu para maid dan melihat situasi kondisi pack yang cukup berantakan.
"Kau tidak memiliki kekuatan spesial, hanya saja kau dapat membuat orang buta hanya dengan menyentuh kedua bola matanya!"
Perkataan roh suci yang Ale ingat. Dia tidak memberitahu Xander tentang ini, hanya dirinya yang tahu.
Ale membantu para dokter untuk mengobati para warrior. Sayang dirinya dulu tidak mengambil jurusan kedokteran jadi dia kurang mengerti tentang cara mengobati. Ale mengambil jurusan Desainer! Karena dia suka fashion. Apalagi model pria yang memakainya!
"Luna sebaiknya anda beristirahat. Jika Alpha mengetahui hal ini, dia pasti akan marah." ucap seorang dokter paruh baya.
"Aku akan beristirahat jika merasa lelah. Kalian tenang saja! Dia tidak akan marah." Asal kalian tidak membocorkannya pada Xander. Tambah Ale dalam hati.
"Aw!" Ale meringis ketika lengannya tidak sengaja tersenggol seorang maid. Membuat tubuh gadis cantik itu sedikit oleng dan menabrak dinding.
"Maaf Luna, saya tidak sengaja!" ucap seorang maid yang menabrak Ale.
Ale mengangguk kecil dan tersenyum. "Tidak apa!"
Maid itu melenggang begitu saja. Ale merasa aneh kenapa maid itu terlihat tidak suka padanya. Apa mungkin itu hanya perasaanku saja pikir Ale.
"Cih dasar manusia lemah!"
"Eh?" Ale mengerutkan keningnya ketika telinganya seperti mendengar suara seseorang. Tapi disini hanya ada beberapa maid yang sedang bertugas! Tidak mungkin jika salah satu dari mereka!
"Mungkin hanya firasatku saja!" gumam Ale positif.
Yang Ale tidak tahu maid tadi memang sengaja menabraknya.
Tbc
Terimakasih sudah membaca!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kehidupan
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho! Is My Mate?
FantasiaAku tidak tahu siapa orang tuaku, sendari kecil aku hidup bersama bibiku yang merawatku dengan kasih sayang. Karena kasih sayangnya yang melimpah membuat aku tidak sedih tanpa hadirnya sosok orang tua dalam hidupku. Aku kerap disebut Ale si gadis an...