Chapter 15: Black

3.3K 364 2
                                    

Ale ketakutan melihat seekor serigala yang sangat besar di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ale ketakutan melihat seekor serigala yang sangat besar di hadapannya. Berwarna hitam dekat dan mata yang senada. Persis seperti dalam ingatannya!

Ale sudah diingatkan oleh Xander untuk tidak takut. Black juga mencintainya! Tapi ini reaksi normal bukan? bayangkan saja jika kau benar-benar bertemu dengan serigala besar yang tubuhmu hanya sebesar pahanya. Siapapun pasti bergetar ketakutan!

"Mate!"

Bisikan lirih itu mengalihkan perhatian Ale. Apa barusan adalah suara Black?

Black menunduk mendekati kaki Ale, tapi gadis itu mundur. Sontak membuat serigala itu sedih dan menatap Ale kecewa.

"Kau jahat mate!"

Ale tersentak kaget, gadis itu mencoba untuk mendekati Black. "Serigala baik, jangan menggigit oke. Nanti aku bisa memberimu daging!"

Xander tertawa keras didalam pikiran Black. Merasa sangat lucu dengan tingkah polos mate mereka. Black mengendus kesal!

"Aku ingin kau bukan daging!"

"Eh..." kaget Ale. "Kau tidak suka daging ya? Tapi aku tidak bisa dimakan?" bingung Ale.

Gadis itu memekik kecil ketika tangannya berhasil menyentuh bulu halus milik Black.

"Kau mengerti perkataanku mate?" bingung Black.

Ale menganggukkan kepalanya antusias. "Aku mengerti perkataan anjing!"

Xander kembali tertawa lebih keras. Black merengut sebal, "Aku serigala, bukan anjing mate!"

Ale meringis. "Maaf tapi kalian terlihat sama, hanya beda ukuran!"

"Sialan! Berhenti tertawa Xander!" bentak Black kesal membuat Ale mundur karena kaget.

"Maaf mate! Xander mentertawakanku. Aku kesal padanya!" ucap Black manja, mengadu pada Ale.

Ale menganggukkan kepalanya, dia pikir Black tidak suka di elus. Ternyata dugaannya salah! "Bulumu sangat halus!" Ale mengacak-acak bulu Black gemas hingga menindihnya.

Black melolong kegelian, beruntung kamar Ale kedap suara. Ya, mereka sudah kembali kerumah Grace!

Black menjilati wajah Ale hingga gadis itu kegelian. "Sudah Black, kau membuatku geli."

"Menyingkir dari tubuhnya Black. Tubuhmu itu berat!" ucap Xander ketika melihat posisinya berbalik. Black menurut meskipun dengan berat hati!

Ale kelelahan karena bermain dengan bulu-bulu halus dan lembut milik Black. Tanpa sadar tertidur pulas di atas tubuh Black. Bahkan ketika Black berubah menjadi Xander pun gadis itu tidak sadar.

"Nice dream, sugar!"

******

"Jadi, kalian ada rencana menikah kapan?" tanya Grace kepada sepasang kekasih? Entahlah, didepannya itu.

"Uhuk uhuk!" Ale tersedak mendengar ucapan Bibinya itu.

Dengan cepat Xander menyodorkannya segelas air putih. "Pelan-pelan, sugar!"

"Terimakasih!"

Grace dibuat greget dengan pasangan didepannya. Kenapa tidak langsung menikah saja sih pikirannya gemas. Lupa jika dirinya pun juga masih jomblo sampai saat ini!

"Aku belum ingin menikah, sampai aku mengetahui dari mana aku berasal bibi." jelas Ale.

"Bukannya kalian bisa mencari setelah menikah?"

"Em... Entahlah! Aku hanya ingin mengetahui dimana letak makam kedua orang tuaku. Sebelum melangkah ke jenjang yang serius."

"Ya sudah, terserah kalian saja!"

"Bibi kenapa tidak menikah? Padahal kan banyak yang ngelamar bibi?" tanya Ale. Tapi hanya dibalas dengusan kesal oleh wanita itu!

"Pria itu merepotkan! Aku lebih memilih hidup sendiri daripada hidup dalam aturan yang sering dilanggar."

Xander mengangkat sebelah alisnya, sedikit tersinggung dengan perkataan Grace. "Kau tidak termasuk!" ucap Grace.

"Aturan yang dilanggar?" bingung Ale.

"Penghianatan, perselingkuhan!"

Seketika Ale dan Xander saling melemparkan pandangan yang mengandung arti. Well, itu sedikit sensitif!

Rencananya hari ini Ale dan Xander berniat mengunjungi sumur tua yang pernah diceritakan oleh Grace. Dimana wanita itu menemukan Ale!

Ale berharap dengan datangnya dia kesana dapat menemukan petunjuk tentang orang tuanya. Tapi kenapa harus melewati hutan yang horor!

"Berhenti!" Xander menahan langkah kaki Ale ketika merasakan sesuatu yang mencurigakan.

"Ada apa?" bingung Ale. Matanya mengawasi sekitar namun tidak menemukan sesuatu yang ganjal!

"Aromanya asing!" ucap Xander pelan. Penciumannya yang tajam merasakan aroma asing! Bukan aroma manusia ataupun makhluk Immortal! Sesuatu yang cukup kuat!

"Melangkah dengan pelan!" titah Xander pada Ale. Gadis itu menurut, namun karena kecerobohannya yang sulit sekali hilang. Membuat Ale hampir terjerembab, beruntung Xander menangkapnya cepat.

"Hati-hati, sugar!"

Ale meringis. "Maaf!"

"Itu sumurnya." tunjuk Xander pada sumur tua yang berlumut.

Ale mendekat perlahan dengan tangan memegang lengan Xander. Ada sesuatu yang membuatnya tertarik hingga mendekati bibir sumur. "Jangan terlalu dekat! Kau bisa jatuh."

Terlambat sesuatu menarik Ale dari bawah dalam sumur. Seperti tangan tidak kasat mata!

"Aaaaa!"

"Sugar!"

Xander menahan tangan Ale, dapat terlihat jelas wajah ketakutan gadis itu. Xander menarik tubuh Ale, tapi sesuatu menahannya dari bawah sana. Sial! "Sugar! Tenang, hei! Kau akan baik-baik saja. Aku disini memegang tanganmu."

"Xander!" Mata Ale berkaca-kaca, wajahnya pucat! Xander mengumpat dalam hati. Siapa yang berani bermain-main dengannya?

"Jangan lepaskan tanganku! Aku akan menarikmu."

Xander menarik tangan Ale kuat, matanya sampai berubah menjadi hitam. Menandakan jika Black juga ikut mengeluarkan tenaganya! Xander menggeram!

Bugh

Sesuatu menghantam punggung Xander keras membuat tubuh pria itu oleng. Pegangannya melemah hingga dengan mudah tubuh Ale tertarik ke bawah oleh sesuatu yang kuat. Ale panik!

"Xandeeeeer!"

Tubuh Ale menghilang ditelan gelapnya kegelapan sumur dalam. Xander menggeram menggelengkan kepalanya keras, mengusir rasa pusing yang menghampiri kepalanya. "Sugar, sial!"

Tanpa berpikir panjang lagi Xander ikut nyusul, melompat ke dalam sumur tua itu. Bagi Xander kehilangan Ale sama dengan mati! Maka dari itu lebih baik dirinya ikut kemanapun gadis itu pergi.

Setelah tubuh Xander menghilangkan seperti Ale. Di luar sumur itu tidak terdengar lagi suara apa-apa! Hanya suara angin dan hening. Seakan tidak terjadi apa-apa disana!

Tbc

Sorry! Atas kegajean part ini🙏

Beberapa hari ini nggak mau nerusin cerita karena mungkin banyak pikiran... Sama kerjaan di home. Jadi moodnya juga jelek!

sorry buat ceritanya yang beberapa pas kesini makin gaje jadi bingung sendiri mau gimana 😅😅

Gumiho! Is My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang