Biasanya pernikahan merupakan momen yang membahagiakan sekaligus mengharukan. Tetapi kali ini itu tidak terpancar dari wajah Xander!
Pria itu menyapa tamu dengan wajah datar plus dingin. Membuat tamu tidak ingin bertanya lebih yang nggak menyinggung perasaan pria itu.
Pandangan Xander hanya terfokus pada satu titik. Dimana disana ada gadis yang beberapa jam lalu sah menjadi istrinya. Alesha!
Tidak ada yang salah! Gadis itu terlihat senang ketika berkumpul dengan teman-teman kampusnya yang datang.
Sesekali mereka melemparkan lelucon hingga membuat Ale merona. Masalahnya ada pada Xander! Pria itu cemburu setengah mati melihat teman-teman Ale hampir 80% laki-laki.
Ish! Rasanya dirinya menyesal mengabulkan keinginan Ale untuk mengundang teman-temannya. Dada Xander panas sekali! Bisa kapan saja meledak!
Dia ingin mendekati Ale, namun beberapa tamu terus saja menghalangi jalannya. Ingin rasanya membubarkan pesta ini! Sayangnya Xander masih ingin memeluk Ale malam ini.
Jika pesta pernikahan ini dibubarkan secara paksa oleh Xander. Maka kemungkinan yang terjadi adalah gadis yang berstatus istrinya itu pasti akan mogok berbicara dengannya. Xander tidak mau!
"Ada apa dengan pengantin ini?" tanya Alex bingung. Padahal sebenarnya pria itu tahu yang menjadi sumber wajah tidak bersahabat Xander.
Xander hanya mengendus sebal. Alex tertawa dan menepuk bahu Xander. "Kau memiliki waktu bersamanya seumur sisa hidupmu. Biarkan saja! Mereka tidak akan berani mendekatinya melihat wajahmu yang... menyeramkan itu."
Xander mendelik tajam. "Oh ya! Apa kau ingin menanyakan tips malam pertama. Kali saja kau tidak mengerti!" ucap Alex jenaka dengan tawa penuh makna.
"Daysi bawa dia pulang! Kepalanya terbentur sesuatu."
Daysi meringis ketika dirinya dipanggil. Apa suaminya itu menjahili Xander lagi?
Ale mendelik tidak terima. "Aku sudah berbaik hati menawarkan diri. Awas jika kau mencariku karena membutuhkan sesuatu!"
"Tidak akan!"
Alex mengendus kesal. "Ayo sayang kita pergi! Biarkan dia sendiri."
Pamer kemesraan! Xander jengkel sendiri dengan beta sekaligus sahabatnya itu. Kenapa Daysi bisa sabar menghadapinya?
Mata Xander memicing ketika melihat Ale meringis. Dengan langkah lebarnya pria itu menghampiri Ale, membuat beberapa teman Ale yang perempuan terpesona melihat Xander dari jarak dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho! Is My Mate?
FantasyAku tidak tahu siapa orang tuaku, sendari kecil aku hidup bersama bibiku yang merawatku dengan kasih sayang. Karena kasih sayangnya yang melimpah membuat aku tidak sedih tanpa hadirnya sosok orang tua dalam hidupku. Aku kerap disebut Ale si gadis an...