Chapter 22: Pertengkaran?

2.7K 318 1
                                    

Bingung! Itulah yang dirasakan Daysi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bingung! Itulah yang dirasakan Daysi. Dia bingung harus menjawab apa ketika Ale bertanya di mana keberadaan Xander. Daysi tahu di mana Xander!

Tetapi, ini berat untuk dikatakannya. Sebab saat ini, Xander tengah menemani Liana yang ingin berjalan-jalan.

Daysi tidak tega harus mengatakan itu kepada Ale. Gadis itu pasti akan merasakan sakit hati dan kecewa. Karena ketika dirinya bangun yang menyebutnya bukan Xander melainkan kamar yang kosong.

Kenapa pula Alphanya itu malah menuruti keinginan gadis menyebalkan itu. Padahal sudah jelas-jelas di sini matenya dalam kondisi yang kurang sehat.

Ale melambaikan tangannya didepan wajah Daysi. Sontak wanita itu mengerjapkan matanya kaget. "Eh iya?"

"Kenapa kau malah melamun?" bingung Ale. "Aku hanya bertanya di mana Xander!"

Daysi tertawa canggung. "Maaf! Aku memikirkan hal lain tadi."

"Apa memang yang sedang kau pikirkan sehingga pertanyaanku, kau abaikan."

"Aku sedang memikirkan bagaimana cara memberitahumu, bahwa pria yang sedang kau cari sedang berduaan dengan wanita lain." Sayangnya Daysi hanya bisa memendam ucapannya di dalam hati.

"Tidak ada! Aku hanya lupa tadi meletakkan dasi kesayangan Alex dimana."

"Oh!" Ale menganggukkan kepalanya mengerti.

Daysi bernafas lega.

Untung Ale percaya!


.

Jika memukul pemimpinnya sendiri diperbolehkan maka Daysi akan melakukannya. Dia gemas!

Bagaimana bisa Xander melepaskan tahanan hanya karena permintaan Liana. Padahal mereka belum dihukum karena pernah memfitnah Ale dan meracuninya.

Jika terus seperti ini dirinya bisa keriput duluan daripada Alex. Jadi kesal sendiri memikirkannya!

Menurut perkiraan Emilia, ibu mertuanya yang baik hati. Xander sepertinya terkena mantra sihir milik Liana. Karena mata pria itu menjadi sedikit kehitaman! Bukan abu-abu seperti biasa!

Apa serigala Xander juga ditidurkan, sehingga pria itu tidak bisa membedakan mana matenya mana gadis lain.

"Daysi kau melihat Xander?" tanya Ale yang sudah rapi. "Tadi malam aku nunggunya tadi dia tidak datang ke kamarku."

Ale, salah satu alasan Daysi masih bisa memasang wajah tersenyum. Dia tidak kehangatan dalam diri Ale hilang karena sikap Alphanya.

"Aku tidak melihat Alpha sejak kemarin, Luna." Bohong! Pria itu sedang bersama gadis lain. Daysi ingin menangis rasanya!

Gumiho! Is My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang