Lima

862 67 2
                                    

ᓀ Love & Hate ᓂ

By

Beehunnie02

°
°
°

•••••••••••

“Pernikahan akan dilaksanakan sepuluh menit lagi!” tutur sekretaris Suho yang masuk kedalam ruang bersiap Suho.

“Hemm... Aku akan keluar sebentar lagi.” ucap Suho.

Sekarang yang sedang di lakukan pria itu adalah menatap dirinya di dalam cermin.

“Waktu berlalu cepat, satu minggu bukan waktu yang lama ternyata. Hari yang tidak pernah terpikirkan dan aku harapkan, hari pernikahanku sendiri.” kata Suho pada dirinya sendiri di pantulan cermin.

“Apapun itu aku sudah tidak bisa menghindar, yang bisa kulakukan sekarang hanya menjalaninya seperti rencana awal.”

Sementara itu di ruang bersiap yang lain, ruangan di mana Sehun berada keadaan tak jauh berbeda.

Sehun hanya menatap kearah luar dari kaca jendela yang ada di ruangan itu.

“Hari dimana aku menikah adalah hari yang ku nanti, namun tidak dengan pasanganku. Impianku bersama kekasihku musnah begitu saja karena sebuah perjodohan, merelakan bukanlah hal yang mudah untukku terlebih hari penting ini. Tapi apa yang akan aku dapat seimbang dengan penderitaan ini, pernikahan ini bukan berkat melainkan petaka... Kim Suho, meski aku mengucapkan janji suci aku tidak akan pernah menganggap mu sebagai pengantinku!” ucap Sehun pelan.

Di dalam dirinya masih tidak begitu rela jika dirinya harus menikah hari ini bersama orang yang tidak di cintainya.

Bagi Sehun, pernikahan ini merampas segalanya. Kekasihnya, impiannya, juga kebebasannya.

“Permisi tuan Oh, maaf mengganggu anda. Pernikahan akan dilaksanakan sebentar lagi, anda diminta untuk keluar ruangan oleh ayah anda.” Sehun melirik sekretaris ayahnya yang datang.

“Yah... Mari jalani, dan setidaknya aku harus  membuat pernikahan ini menyenangkan.” ucap Sehun pelan dengan tersenyum.

°
°
°

••••••••

Kini Suho dan Sehun sudah berada di hadapan pendeta dengan tamu undangan di belakang sana tengah berdiri untuk menyaksikan kedua mempelai mengucapkan janji suci.

“Untuk kedua mempelai dimohon untuk saling berhadapan,” ucap sang pendeta.

Pendeta memberitahukan dasar-dasar pernikahan serta memimpin doa pada kedua pasangan sebelum kedua mempelai mengucapkan janji suci.

“Dengan nama Tuhan, silahkan untuk mengucap janji suci... Pertama, kepada tuan Oh Sehun...”

Sehun menghela nafas, mengambil waktu sebentar untuk bersiap mengucapkan janji.

“Meski aku mengucapkan janji suci bahwa aku akan mencintaimu, selamanya dalam hidupku itu tidak akan pernah terjadi!” ucap Sehun dalam hatinya.

“Saya... Oh Sehun mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan, dan inilah janji setiaku yang tulus.” Sehun berucap sembari menatap mata Suho dimana Suho pun melakukan hal yang sama.

“sekarang, kepada tuan Kim Suho dipersilahkan untuk mengucapkan janji suci anda.” tutur pendeta.

“Saya... Kim Suho mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan, dan inilah janji setiaku yang tulus.” Suho begitu lancar mengucapkan janji sucinya.

“Hiduplah menurut janjimu, hayatilah tugas dan tanggung jawabmu dan terimalah berkat Tuhan yang telah memanggil dan mempersatukan kamu dalam pernikahan ini dan akan memberkati kamu serta memenuhi rumah tanggamu dengan kasih karunia Tuhan. Dalam pengharapan dan kasih maka  bahagialah selama-Iamanya. Dengan ini saya menyatakan kalian sebagai pasangan sepasang suami.” ucap pendeta disambut dengan riuh tepuk tangan dari para tamu undangan.

“Kepada mempelai, kalian bisa berciuman karena kalian sudah sah.” sambung sang pendeta pada kedua pasangan pengantin baru itu.

Sehun mendekat, membungkukkan badannya agar setara dengan kening Suho.

Merasakan adanya sebuah benda kenyal menempel di keningnya yang bisa Suho pastikan itu adalah bibir Sehun, ia menutup matanya.

“Bahkan jika pernikahan ini palsu, janji yang kukatakan pada Tuhan bukanlah sebuah kebohongan. Suka atau tidak pada kenyataannya kami sudah resmi menikah. Oh Sehun, aku tidak tahu apa rencana mu. Tapi bagiku pernikahan ini bukanlah permainan, meski aku tidak menyerahkan hatiku kenyataan bahwa sekarang kau adalah suamiku tidak bisa dipungkiri. Aku akan menganggap dan memperlakukanmu layaknya seorang suami...” ucap Suho dalam hati penuh dengan keyakinan.

Sehun menyudahi acara mengecup kening Suho, mereka berdua menghadap tamu undangan yang tersenyum haru.

Suho tersenyum melihat itu, melihat ayah dan ibunya terlihat senang dengan pernikahan ini.

“Kau terlihat bahagia?” tanya Sehun pelan ketika melirik ekspresi wajah Suho.

“Kau bisa merusak suasana hatiku nanti, tapi jangan sekarang Oh!” ucap Suho masih dengan menatap orang tuanya.

Sehun melihat arah pandang Suho kemudian ia melihat ayahnya yang berdiri di samping orang tua Suho.

Tuan Oh Se Han juga nampak begitu haru melihat anak satu-satunya telah menikah. Lalu tak lama Sehun memandang arah belakang, dimana Luhan berada.

Mereka saling berpandangan, Luhan yang hanya tersenyum tipis juga Sehun dengan raut wajah datarnya.

Dirinya bingung harus berekspresi seperti apa, kenyataan bahwa dirinya melukai hati orang yang dicintainya bahkan sudah buruk bukankah akan lebih buruk jika dirinya menampakan wajah tersenyum seakan-akan itu menertawakan perasaan Luhan.

Suho yang menyadari itu hanya diam, melirik keduanya.

“Jika kau mau, jemput dia dan menikahlah kembali untuk yang kedua kalinya.” ucap Suho membuat Sehun menatapnya.

“Jangan gila!”

“Aku memberimu penawaran, tidak ada pasangan lain yang membiarkan suaminya menikah lagi bukan?”

“Aku akan menikah dengannya, begitu aku bercerai denganmu!” Suho tersenyum pahit mendengar itu.

“Ini bahkan belum berlangsung satu jam... Ayo turun, orang tua kita sudah menunggu!” Suho mengapit lengan Sehun. Membuat sang empunya terkejut.

“Kita harus melakukannya bukan? Setidaknya sampai acara selesai, tahanlah!” tutur Suho memberitahu.

Membuat Sehun mau tidak mau harus mengikutinya.

°
°
°

•••••••••••

Thankyou (>‿<)✿

Love & Hate || HunHo || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang