Delapan belas

710 62 3
                                    

ᓀ Love & Hate ᓂ

By

Beehunnie02

°
°
°

•••••••••••

“Foto yang anda minta tuan Xiou...” seorang dengan pakaian rapih berjas hitam itu meletakan beberapa potong gambar di atas meja Luhan.

Luhan menatap foto-foto itu dengan tatapan juga raut wajah datar seakan tidak minat, namun dua orang yang berada dalam foto itu begitu mengusik pikirannya akhir-akhir ini.

Apalagi kekasihnya, Sehun. Lelaki itu justru menghindari nya akhir-akhir ini karena Suho.

Luhan sudah mencoba mengalah karena ia pikir Suho tengah terpuruk karena kehilangan orangtuanya, tapi kenapa dirinya yang terabaikan.

“Dia bersenang-senang dan berkata padaku sedang pusing karena pekerjaan... Dia di Jepang bukan?” tanya Luhan pada orang di depannya.

“Ya... Mereka berencana tinggal untuk satu minggu, dan kini sudah hari ke empat mereka berada di sana tuan.”

“Oh Sehun, apa yang coba kau lakukan? Kau yang memintaku untuk bertahan jadi jangan salahkan aku, dan untuk tuan muda Kim ini mungkin kita bisa bermain sedikit... Atur semuanya!” titah Luhan, seketika orang didepan nya membungkuk hormat dan pergi meninggalkan ruangan Luhan.

“Kau tahu kegilaan ku tapi mungkin kau lupa, maka akan ku ingatkan! Dan untukmu, akan ku tunjukan siapa diriku yang sebenarnya!”

°
°
°

••••••••

Sumimasen... Kore miemasuka?”

(Permisi... Boleh aku melihatnya?”)

Suho menerima sebuah gelang dari penjual wanita paruh baya, dia melihat gelang itu dengan teliti.

Utsukushīdesu ne” Suho tersenyum sembari mengangguk.

(“Cantik bukan”)

“Watashi wa kore no pea o motte imasu... Mitekudasai!” Suho mengambil satu lagi sebuah gelang dari wanita itu.

(Saya punya sepasang untuk yang ini... Silahkan lihat!”)

“Watashi wa ryōhō o torimashita... Arigatō.” setelah membayar Suho kembali ke tempat Sehun berada.

(“Saya akan mengambil keduanya... Terimakasih.”)

“Kau dari mana saja?” tanya Sehun ketika Suho kembali.

“Membeli camilan... Ouhh, saat di jalan aku menemukan wanita paruh baya yang menjual beberapa aksesoris...” Suho merogoh saku mantelnya mengeluarkan satu kotak kecil.

” Suho merogoh saku mantelnya mengeluarkan satu kotak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Aku membeli ini....” tunjuknya pada Sehun.

“Sebuah gelang? Untuk apa?” tanya Sehun.

“Untukmu, dan satu untukku...” Suho memakaikan satu gelang itu ke pergelangan tangan Sehun dan satunya ke dirinya sendiri.

“Cantik bukan?”

“Aku tidak tahu kau menyukai hal semacam ini. Jadi apa gelang ini mempunyai kekuatan magis? Bisa membuat kita hidup panjang atau terhindar dari bahaya?” ucap Sehun.

“Jangan mengada, ini bukan film!”

“Siapa tahu saja... Jika dilihat-lihat gelang ini seperti kompas yang menunjukan arah, lihat!” Sehun menunjukan gelangnya, begitupun Suho yang melihat kearah lengannya sendiri.

“Apa penjual itu tidak memberitahumu arti gelang ini?” tanya Sehun, Suho menggelengkan kepalanya.

“Kau membelinya begitu saja ya?” Suho mengangguk kembali.

“Memang kenapa? Apa benar hal-hal seperti ini biasanya mengandung magis? Aku tidak percaya!” tutur Suho memakan camilannya.

“Aku juga tidak... Siapa tahu saja kan!” Sehun memakan gigitan terakhir camilan yang akan masuk ke dalam mulut Suho membuat sang empunya kesal.

“Bagaimana? Berada disini selama lima hari?”

“Rasanya tidak ingin pulang, aku ingin bersenang-senang. Bebas tanpa tuntutan sebuah perusahaan,” jawab Suho.

“Tapi dua hari lagi kita harus pulang.” ucap Sehun.

“Menyebalkan sekali rasanya... Harus berurusan dengan lembaran kertas yang membuatmu pusing seharian.”

“Kupikir seorang Suho tidak pernah bersikap seperti ini, mengeluh karena pekerjaan.”

“Aku juga manusia!”

“Aku tahu... Hanya saja kau selalu terlihat sempurna saat bekerja, kau terlihat pintar dan cekatan dalam mengambil sebuah tindakan... Tapi setelah aku tinggal bersamamu, kau juga sama denganku.” kata Sehun memandangi Suho.

“Jika kau lelah dan mau mengeluh, datang saja padaku hmm!” Sehun mengelus pipi juga surai Suho.

“Kurasa pipimu semakin mengembang selama disini, apa ini karena kau makan banyak?” tanya Sehun sembari memainkan pipi Suho yang kenyal menurutnya. Suho tidak protes sama sekali, ia hanya memandangi Sehun.

“Bibir ini juga semakin kenyal... Pasti rasanya manis!”

“Coba saja!” tantang Suho yang menaiki paha Sehun lalu duduk diatasnya.

“Kau semakin nakal...”

Sehun mencium bibir Suho. Melumat secara bergantian bibir atas dan bawah, Suho juga membalas ciuman itu.

Sehun mengelap bekas saliva yang ada di dagu Suho, lalu mengecup bibir itu berkali-kali sampai mendapatkan protes dari Suho.

“Hentikan!”

“Aku kecanduan kau tahu?!”

“Saat pulang dari sini kita langsung terpisah begitu saja, aku harus pergi ke Indonesia... Lelahnya, baru selesai berlibur langsung bekerja kembali.”

“Hanya dua hari bukan, kau takut merindukanku ya?” tanya Sehun menaik turunkan alisnya.

“Terlalu percaya diri!”

“Aku akan menyambut mu dirumah saat kau pulang... Sekarang kita nikmati sisa hari disini!”

“Rasanya aku tidak ingin pulang ke Korea, Sehun...” Sehun memeluk tubuh itu erat.

“Nanti kau menyesal tidak bisa melihatku,”

“Hmmm...” Suho balik memeluk Sehun dengan erat, dihatinya entah mengapa mengganjal sebuah perasaan yang tidak enak.

°
°
°

•••••••••••

Thankyou (>‿<)✿
















Love & Hate || HunHo || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang