Dua puluh lima

606 46 0
                                    

ᓀ Love & Hate ᓂ

By

Beehunnie02

°
°
°

•••••••••••

Flashback 1

“Paman tolong hentikan mobilnya di depan sana!” ucap Suho yang pada saat itu berusia 11 tahun.

“Apa ada masalah tuan muda? Anda memerlukan sesuatu?” tanya orang kepercayaan tuan Kim yang diutus untuk menjaga Suho.

“Aku ingin membeli susu pada anak itu!” tunjuk Suho pada seorang anak berusia sekitar enam tahun yang menjual susu kotak dengan surat kabar.

“Kita bisa mampir ke mini market jika anda mau, saya tidak ingin anda mengalami sakit perut jika meminum susu yang dijual di pinggir jalan.”

“Jangan berlebihan susu itu sama saja!” Suho memutuskan keluar dari mobilnya dan mendekat ke arah anak itu diikuti oleh penjaganya.

“Hey adik kecil... Berapa harga susu yang kau jual?” tanya Suho.

“dua puluh ribu, kakak ingin membeli berapa?” tanya anak kecil itu dengan nada lucunya.

“Semua... Aku akan membeli semua yang kau jual termasuk dirimu!”

“Tuan muda!” pengawal tersebut terkejut dengan ucapan majikan kecilnya.

“Anda tidak boleh melakukan hal seperti itu!” larangnya pada Suho.

“Kenapa? Aku menginginkan dia!” ucap Suho polos.

“Tidak bisa... Pikirkan bagaimana perasaan orang tuanya jika anak mereka diambil, anda bisa meminta apapun tapi tidak dengan hal yang satu ini! Tidak ada yang membenarkan tindakan anda jika seperti ini, nyawa manusia tidak bisa di beli begitu saja dengan uang!” jelasnya.

Suho sedikit murung dengan perkataan pengawalnya itu.

“Aku tidak punya orang tua...” celetuk anak penjual susu itu membuat Suho dan pengawalnya menoleh untuk melihat anak kecil itu.

“Ibu sudah tidak ada sejak aku berusia empat tahun, lalu tidak lama ayah pergi entah kemana. Aku dititipkan di panti asuhan dekat sini...” jelasnya.

“Paman dengar... Aku menginginkan adik kecil ini!”

“Saya tidak bisa memutuskan... Kita harus bertemu tuan Kim terlebih dahulu!” ucapnya.

“Nak dimana panti asuhan yang kau tinggali... Biar kami meminta izin untuk membawamu menghadap tuan Kim.”

°
°
°

•••••••••••

“Kim Suho... Katakan alasannya!” ucap tuan Kim.

Suho dan pengawalnya berhasil mengantongi izin dari panti asuhan anak itu.

Kini Suho tengah menghadap sang ayah sementara anak berusia enam tahun itu menunggu di depan dengan sekretaris tuan Kim.

“Aku ingin seorang adik!” Tuan Kim menghela nafas, ia mendekat dan berdiri di depan anaknya.

Menyentuh surai halu itu dan mengacaknya pelan.

“Papa tahu kau kesepian, maaf tidak bisa memberimu seorang adik tapi papa juga tidak bisa mengambil sembarang orang untuk papa jadikan temanmu! Sangat beresiko!” ucap tuan Kim melembut.

“Tidak... Aku yang minta maaf jika aku terkesan egois, aku tahu kondisi mama... Tapi bukan tanpa alasan aku menginginkan dia sebagai adikku, papa percaya padaku bukan?” kata Suho mencoba meyakinkan.

“Katakan pada papa... Apa alasannya sehingga kau bersikeras seperti ini?”

“Aku tidak pernah salah perhitungan, papa juga tahu itu. Dan juga, aku yakin dia bisa menjadi orang hebat nantinya. Biarkan dia menjadi adikku, jika papa dan mama tidak menginginkannya tidak apa! Aku akan menjaganya, berikan nama Kim padanya juga.”

“Papa akan mengurusnya... Kau yang meminta tuan muda muda Kim, kau harus menjaganya seperti apa yang kau katakan!” Suho tersenyum mendengar itu, dengan yakin ia mengangguk.

Saat itu pula tuan Kim mengurus semua yang di perlukan untuk mengangkat anak berusia enam tahun itu sebagai anak keduanya seperti yang diminta Suho.

“Hei adik kecil, aku belum bertanya siapa namamu sebelumnya. Bisa kau beritahu aku?” ucap Suho yang kini sedang duduk di taman panti asuhan.

Mereka tengah menunggu tuan Kim yang sedang berbicara dengan pengurus panti.

“Ashi...” jawabnya.

“Ashi... Kim Ashi, tidak buruk bukan?”

“Kakak benar-benar membeliku?” tanya Ashi yang masih tidak tahu dengan situasi saat ini.

Suho menggeleng.

“Aku tidak membelimu... Aku menjadikanmu adikku.”

“Kenapa...?” si kecil bertanya dengan tatapan mata polos.

“Kau anak baik, aku tidak punya teman dirumah...”

“Tapi kakak sepertinya punya banyak uang, kenapa tidak beli mainan yang banyak saja?”

“Bagaimana aku harus mengatakannya... Begini, aku mungkin punya banyak uang dan mainan tapi yang aku butuhkan bukan benda mati untuk menghiburku. Ibuku tidak bisa mengandung kembali karena kondisi rahimnya, aku sudah menginginkan seorang adik sejak dahulu... Aku melihatmu sebagai anak baik dan tertarik, kau mau menjadi adikku bukan? Seperti katamu tadi, aku punya banyak uang dan kau bisa minta apapun yang kau inginkan padaku!”

“Apapun....?” tanya Ashi ragu.

“Ya, apapun. Katakan saja!”

“Bisakah aku meminta tempat tidur lembut dengan selimut tebal? Aku selalu kedinginan saat tidur di musim dingin, ibu panti hanya punya satu untuk setiap anak disini.” tuturnya.

“Yah... Akan aku belikan untukmu, kau akan memiliki kamar sendiri nantinya, aku akan membelikan mu mainan juga.”

“Boleh tidak aku meminta satu hal lagi...”

“Katakan saja!”

“Aku ingin coklat...” ucapnya dengan ragu.

“Kakak tahu, coklat itu sangat enak tapi sayang disini kami jarang memakannya... Kami hanya mendapat sedikit karena harus berbagi dengan yang lainnya.” Suho mengusap kepala itu dengan lembut lalu berdiri saat melihat sang ayah telah keluar dari bangunan panti itu.

“Ayo pulang... Akan aku belikan kau coklat dan makanan yang kau inginkan lainnya!” anak kecil bernama Ashi itu girang dengan perkataan Suho.

Dia langsung saja mengangguk dan mengikuti langkah Suho dengan perasaan hati yang senang.

°
°
°

•••••••••••

Thank you(>‿<)✿

Love & Hate || HunHo || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang