Tida puluh empat

613 57 8
                                    

ᓀ Love & Hate ᓂ

By

Beehunnie02

°
°
°

•••••••••••

“Apa maksudmu melakukan itu pada Luhan?” ucap Sehun mencengkeram lengan Suho.

Suho tau jika Sehun marah, terlihat jelas dari sorot matanya meski pria itu mencoba untuk menahan suaranya agar tidak kentara.

Suho memandang lengannya yang dipegang dengan kuat oleh Sehun, dan bergantian memandang kembali wajah tampan itu.

“Sangan membosankan jika kita bertengkar karna pria itu lagi!” ucap Suho.

“Aku tidak mengajakmu bertengkar, apa alasanmu menyerangnya?”

“Kau bertanya alasanku menyerangnya? Lalu kenapa kau tidak bertanya pada dia, mengapa dia menyerang adikku? Ashi tidak ada sangkut pautnya dengan semua ini! Bahkan diriku pun tidak!” Sehun diam memandang Suho, menunggu kalimat yang akan terlontar selanjutnya.

“Berhenti menjadi bodoh Oh Sehun, lepaskan tanganku!” Sehun tersadar akan cengkraman tangannya pada lengan Suho.

“Baik kau dan Luhan kalian berdua orang-orang bebal, aku sudah mempermudah semuanya dari awal tapi kalian... Kau naif dan mudah terpengaruh sementara Luhan selalu menempatkan dirinya sendiri seolah dia yang terluka, aku lelah dengan drama kalian berdua. Demi tuhan aku tidak peduli kalian hidup atau mati, jangan ganggu keluargaku!”

Suho pergi memasuki ruangan Ashi dan duduk di kursi sebelah bed tidur Ashi, pria itu memandangi lengannya yang membekas merah karena ulah Sehun.


“Aku lebih senang berurusan dengan tumpukan kertas dibandingkan dengan hal seperti ini, aku lelah karena harus bermain perasaan di dalamnya... Bangun, aku butuh dirimu!” Suho menggenggam tangan Ashi dan membawa tangan itu ke pipinya..

Sementara itu Sehun di luar sana hanya memandang pintu ruangan Ashi dengan sendu.

“Kau pantas mendapatkan itu!” Sehun menoleh kesamping, Disana ayahnya datang dengan setelan serba hitam.

“Aku ingin bicara denganmu, ikutlah!” Sehan memerintah dan Sehun hanya mampu menuruti perkataan sang ayah.

Mereka berada di mansion Oh, tepatnya di ruang tengah.

“Jadi bagaimana perasaanmu setelah mengetahui Suho tidak peduli padamu bahkan jika kau mati sekalipun?” tanya Sehan.

“Apa maksud Ayah mempertanyakan itu kembali? Tidakkah ayah tahu hubungan rumah tangga anakmu sedang tidak baik-baik saja?”

“Tidakkah kau sadar kau yang membuatnya seperti itu?” ucapan Sehan sepenuhnya membuat Sehun sadar dan malu.

“Tinggalkan Suho, ceraikan dia!” sambung Sehan membuat Sehun membelalakkan matanya.

“Apa... Apa yang Ayah katakan?” ulang Sehun tidak percaya dengan apa yang telah di dengarnya.

“Kau hanya semakin membuatnya terluka, aku malu kepada orang tuanya. Aku tidak bisa menjaga putra yang begitu mereka cintai, cukup sampai disini kau melukainya! Biarkan dia mendapatkan kebebasannya!”

“Ayah...!” kata Sehun dengan nada bicara yang mulai tinggi.

“Aku tahu!” Sehan memejamkan matanya untuk sejenak dan menghela nafas.

“Aku tahu semua perbuatanmu padanya, tentang kecurangan dirimu dan kekasihmu yang berasal dari keluarga Xiou... Kau tahu aku sangat membenci hal seperti itu bukan, aku bukan orang suci. Aku tahu seperti apa didikan ku padamu, keras dan kejam! Tapi aku tidak pernah mengajarimu menjadi bajingan yang mengkhianati pernikahan. Aku gagal menjadi seorang ayah, hentikan sekarang! Jangan sampai mendiang ibu mu menangis disana!”

“Aku... Tidak ingin melepasnya!” ucap Sehun lirih.

“Lalu... Katakan padaku, apa kau benar-benar mencintai Suho?” tanya Sehan.

“Aku...”

°
°
°

•••••••••••

Suho sedang mengemudi dengan tenang di sore hari ini, ia berencana membersihkan diri dan mengambil baju ganti untuk menjaga Ashi.

Sampai dirinya sadar jika mobil yang di bawanya diikuti oleh satu mobil di belakang sana.

“Ck...” Suho berdecak dan membelokan arah mobilnya menuju jalanan yang lumayan sepi.

Mobil di belakang berhasil menyalip laju mobil Suho dan menghentikan mobilnya tiba-tiba.

Suho yang pertama turun dan berdiri di depan mobilnya disusul pengendara mobil di depannya yang keluar dengan kaca mata hitam bertengger di hidung nya.

“Kau sudah pulih, Xiou Luhan?” tanya Suho.

Luhan tertawa miring dan melepas kacamatanya.

“Hahhh...” Luhan menghela nafas sejenak dan melihat sekitar.

“Seperti yang kau lihat, aku baik! Aku terkejut kau bisa melakukan hal sejauh itu Kim!”

“Aku bisa lebih gila darimu!” kata Suho membuat Luhan terdiam.

Luhan memandang Suho tanpa kata, mereka hanya saling pandang dengan tatapan mata yang sarat akan kebencian satu sama lain.

“Apa aku salah dengar?” tanya Luhan lirih.

Luhan menunduk, menatap sepatu pantofel hitamnya dan kembali menatap Suho.

“Tentang apa? Kalimat yang aku katakan diakhir? Jika itu yang kau tanyakan, ya apa yang dipikirkan ku sekarang benar. Tapi... Satu yang pasti, kau tidak akan bisa menyentuhku!”

“Kenapa harus dirimu? Kenapa? Keluargaku, kekasihku semuanya pergi!” ucap Luhan dengan keras.

“Aku tidak punya urusan dengan keluargamu, tentang Sehun... Ambil saja! Aku sudah mengajukan gugatan cerai padanya,” ucapan Suho membuat Luhan membulatkan matanya.

“Jangan besar kepala dan berfikir ini karena dirimu... Aku hanya tidak bisa dengannya!”

°
°
°

•••••••••••

thanks for reading🥰





Love & Hate || HunHo || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang