"buset, yang ini kayaknya mahal. Gue mau yang ini boleh gak?" tanya Beomgyu pada Kim Taehyung, keduanya sudah sampai di toko alat musik.
"Kenapa lo milih yang lebih mahal dari gue?"
"Lo tuh, kenapa gak milih yang lebih mahal lagi?"
Taehyung menepuk jidatnya, Beomgyu dari dulu memang seperti ini sih. Jadi dia tidak kaget, tapi tetap saja sedikit menyebalkan.
"Gue pengennya yang ini" jawab Taehyung.
"Gue juga pengennya yang ini, hayolo gimana? Ya benar, tetep lo yang bayar" jawab Beomgyu santai.
"Punya lo 4 juta, wtf?" ucap Taehyung membuat Beomgyu tertawa.
"Emang punya lo berapaan?"
"Gak sampe 3 juta"
"ohh, bedanya sejuta doang, lagian kenapa gitar listrik coba?"
"Kalo yang biasa kan udah banyak"
"ooh, ya sama, gue juga banyak"
"Gak tanya, yaudah ayo coba, terus bayar" ucap Taehyung membuat Beomgyu tersenyum lebih lebar lagi.
"Hehe, ntar upahnya gue mau kok kalo diajak jalan lagi" jawab Beomgyu.
"Iya, gue tekor lagi"
"Gapapa, lo kan sugar daddy"
.
.
.
Ting! Ting! Ting!
Hp Beomgyu berbunyi, Beomgyu tahu notifikasi khusus ini. Taehyun.
Beomgyu menghela nafasnya, padahal dia hari ini sedang senang karena mendapat gitar listrik senilai 4 juta secara cuma-cuma.
Setelah membalas pesan tersebut, Beomgyu mengaktifkan mode pesawat pada HPnya. Sedang tidak mood meladeni Taehyun, biarkan saja.
"Kenapa lo tiba-tiba manyun gitu?" tanya Taehyung saat keduanya sedang makan burger di Mc'D. Iya, Taehyung yang bayar.
"Bete, pacar gue nyebelin banget. Suka marah, ngatain, nuduh gak jelas, brengsek" jelasnya.
"Kenapa lo pertahanin?" tanya Taehyung membuat Beomgyu merenung, tidak ada yang spesial dari Taehyun sejujurnya.
"Gak tau... Gue, gue juga bingung. Gue gapaham kenapa bisa sesayang itu sama dia? Mungkin karena dia sering ngasih support diwaktu gue lagi butuh banget? Gapaham deh, gua gabisa lepas dari dia. Apa gue kena pelet ya Kak?" jawab Beomgyu.
Taehyung hanya mengangguk, dia berhenti mengunyah, kemudian menatap mata Beomgyu serius.
"Mungkin lo cuma butuh hal yang bisa ngedistract perhatian lo dari dia" jawab Taehyung membuat Beomgyu sedikit tidak mengerti.
"Lo mau lepas dari dia?" tanya Taehyung lagi, butuh waktu bagi Beomgyu untuk menjawab dengan anggukan ragu.
"Mau gue bantu?" tawar Taehyung.
"Bantu?"
"Iya, bantu ngedistract perhatian yang selama ini cuma lo tujuin ke Kang Taehyun itu"
"How?" tanya Beomgyu membuat Kim Taehyung tersenyum.
"Nanti aja, gue bantunya pelan-pelan"
***
Taehyun dan Beomgyu sekarang sedang saling melempar tatapan kesal, Taehyun yang tengah duduk dikasur kost milik Beomgyu. Serta Beomgyu yang tengah melipat tangan didada, dan bersandar langsung dipinggir pintu.
"Kenapa lo disini?" tanya Beomgyu ketus.
"Lo habis dari mana jam segini?" tanya Taehyun balik dengan nada sama ketusnya.
"Gue tanya duluan, lo gausah sok marah gitu deh. Pak penasihat presiden yang sibuk dan terhormat" sarkas Beomgyu, hal itu membuat Taehyun kesal.
"Gue udah bilang, gue sibuk. Ada urusan, lo kenapa sih susah banget dibilangin?" jawab Taehyun membuat Beomgyu menganga tak percaya.
"Lo? Serius ngobrol begitu? Sumpah? Gue gak salah denger nih? Hahaha"
Plak!
tiba-tiba pipi kiri Taehyun ditampar dengan keras, Beomgyu geram.
"Anjing, sakit banget hati gue kalo sering kaya gini, pulang lo brengsek" usir Beomgyu, namun Taehyun tetap menetap ditempatnya.
"Lo pacaran ya sama Kim Taehyung itu?" tanyanya membuat Beomgyu bingung.
"Hah?"
"Tangan lo, ketinggalan bau parfum orang lain. Ini bukan parfum lo karena baunya terlalu maskulin, kalau mau dibilang punya Bang Soobin juga baunya terlalu strong. Dia tipe yang sering pakai bau fresh, lo habis jalan sama siapa? Kim Taehyung kan?" sinting, pria ini sudah sinting
"lo lagi permasalahin parfum sekarang?" tanya Beomgyu sambil mendekat, lalu mengendus kemeja yang Taehyun pakai.
"Parfum siapa nih baunya manis banget kayak cherry? Chaeryong kan?" tanya Beomgyu balik.
"Sampe sini lo paham kan? Gausah debatin hal ini, kalau kata lo ini hal yang gak penting, karena lo sama Chae cuma temen. Gitu juga gue sama kak Taehyung, sekarang pulang" tegas Beomgyu, nadanya tidak tinggi, tapi lumayan ketus.
"Beom-"
"Shut, gausah panggil-panggil gue, lo kalo lagi kepengen juga nyolo aja sana. Atau sebenernya selama ini lo tuh terangsang kalo kita berantem?" potong Beomgyu seakan tahu apa yang Taehyun maksud.
Beomgyu menarik tangan Taehyun keluar dari kostnya, kemudian mengelus pelan pipi kiri Taehyun yang memerah.
"Sorry, gue namparnya keras banget ya? Gue emosi, jadi sekarang kita jangan ngobrol dulu, kepala gue masih gak dingin. Gue gamau dikit-dikit minta putus, kalau mau ngobrol besok aja, hari ini lo pulang" ucap Beomgyu yang kemudian menutup pintu kostnya.
Taehyun menghela nafas panjang, sebenarnya dia sadar kalau dia salah. Dia juga paham kalau dia egois, maka dari itu dia tidak marah saat Beomgyu menamparnya. Artinya dia keterlaluan, tapi pikiran Taehyun juga sedang berantakan.
"Hhhh, anjing. Stress gue" gumam Taehyun sebelum akhirnya pergi dari sana.
.
.
.
Hi semua! Hihi, kangen gak?
Sorry, gue restnya agak lama. Kena writer block, gue juga sibuk, kurang piknik. Apalagi 4 hari belakangan ini gue sibuk banget, bahkan malam ada aja kegiatannya.
Pas ada waktu gue usahain buat ngetik, tp ya namanya juga writer block, berjam-jam depan HP juga gue masih hah heh hoh mau ngetik apa.
Gue paksain ngetik sesuatu, adanya malah gak feel, makanya gue milih rest sebentar. kalo feelsnya ga sampe ke kalian sama aja boong kan, wksk.
Tp kayanya gue belum pulih banget. Gue ngetik ini agak buru-buru. Gamau buat kalian nunggu.
Segitu aja dulu ya, ily 3k pokonya.
Salam,
Nandy ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | TaeGyu
FanfictionHubungan mereka toxic kata orang-orang, tapi apa boleh buat. Mereka sama-sama egois untuk saling melepaskan. Top -Tae Bott -Gyu