Taehyun melempar ponselnya ke kasur.Sebenarnya dia sudah siap ingin mampir kerumah Chaeryeong, untung saja Taehyun tidak bilang kalau ingin mampir. Dia ingin berterimakasih soal kejadian kemarin. Dia kembali berbaring sebentar, lagipula rumah Jisung cukup jauh dari rumahnya.
Taehyun menatap langit kamarnya, disana ada beberapa polaroid yang Beomgyu tempel dengan susah payah. Foto mereka berdua, katanya agar Taehyun tidak mimpi buruk dan tidak kesepian.
Kacau, tiba-tiba dia rindu pada Beomgyu. Pria itu punya aroma tubuh yang menenangkan, bahkan Taehyun yang sakit kepala bisa tidur dengan nyenyak saat Beomgyu memeluknya.
Beomgyu ya... kalau dipikir, sepertinya baru pertama kali mereka bertengkar hingga seperti ini. Beomgyu itu walau egois, dia akan mudah luluh, lalu meminta maaf duluan padanya.
Drrttt! Drrtt! Drrtt!
Ponsel Taehyun berbunyi, siapa lagi kali ini? Jisung?
"Apaan Jis, lo kalau mau kesini langsung aja, ga titip apa-apa gue" ucapnya setelah mengangkat ponsel.
"Ini tante, bukan Jis jis apalah itu"
Suara dari seberang telepon membuat Taehyun dengan cepat menoleh layar ponselnya. Ah, dia fikir Jisung.
"Kenapa tante? Tumben?" Tanya Taehyun yang mulai duduk.
"Beomgyu mana? Tante mau ngobrol, dia kok ganti nomor ga bilang tante? Tante kangen sama dia, bawa kesini ah"
"Taehyun juga gatau nomornya"
"Hah? Gimana sih, kamu jadi pacarnya kok gak berguna banget"
"Tante jangan mulai deh"
"Hee, kalian berantem ya?" Ucap Tante, Taehyun tidak menjawab apa-apa.
"Kamu ngapain lagi?"
"Tante kenapa nuduh aku"
"Loh? Ya memang siapa lagi? Kan gak mungkin Beomgyu. Kalian itu jangan keseringan berantem, gak bagus. Kamu juga sekali-kali minta maaf duluan, jangan kaya Ayahmu, egois gitu. Beomgyu juga manusia, punya perasaan. Jangan sampai dia keburu capek sama kamu, soalnya kalau dia udah capek, Tante pukul kamu. Anak baik gitu bisa sampe capek, berarti kamu keterlaluan" ucap Tante, ah kalau dipikir. Beomgyu belakangan ini sering berkata kalau dia 'capek' atau semacamnya.
"Iya, tante"
"Bagus, dah ah tante tutup aja. Gapenting juga ngobrol sama kamu lama-lama"
"Yang keponakan tante itu aku, bukan Beomgyu" jawab Taehyun, namun tante tidak langsung membalasnya, dia diam beberapa saat sebelum akhirnya kembali bicara.
"Taehyun, jangan egois. Beomgyu itu cuma punya kamu, Ibu gak punya, Ayahnya jauh karena punya keluarga baru. Dia sendirian, Beomgyu memang kelihatan keras orangnya, tapi dia itu rapuh. U know that better than anyone else"
Taehyun terdiam sebentar, tidak menyangka dia akan mendengar ucapan seperti itu.
"Tan-"
"Byee"
Tut!
Taehyun memijit pelipisnya, kepalanya semakin pusing. Bagaimana dia mau membawa Beomgyu saat tahu keberadaannya dimana saja tidak?
Taehyun menghela nafasnya dalam, rasanya waktu berjalan lebih lambat. Nafasnya ikut sesak saat mendengar detik jam dengan jelas. Biasanya yang membenci suasana seperti ini adalah Beomgyu, pria itu akan mulai membongkar tas Taehyun untuk mencari hardisknya, dan memutar film yang sudah berkali-kali mereka tonton.
Lebih tepatnya Beomgyu, hardisk Taehyun itu lebih banyak diisi oleh Anime kesayangan Beomgyu. Yah, Taehyun tidak marah. Dia menikmatinya juga kok.
"Beomgyu belum download Fire Force season 2" gumamnya.
Taehyun kembali menatap langit kamarnya, memandangi foto-foto itu untuk kesekian kalinya.
"Cuma punya gue... ya?"
.
.
.
***
Kim Taehyung menatap penuh binar wajah orang yang sedang duduk didepannya sekarang, dia rindu. Sebuah cafe yang tidak terlalu ramai pengunjung menjadi tempat persinggahan mereka.
"Lo gamau cium gue? Atau gue aja cium lo, gimana?" Ucapnya, hal itu membuat lawan bicaranya mendengus.
"Jangan mesum gitu deh lo kak"
"Sekali aja Gyu, buset pelit" jawabnya, iya, Choi Beomgyu kini sedang berada didepannya.
Beomgyu menghela nafas panjang, dia menatap wajah pria tampan bukan main dihadapannya. Menyayangkan pria hebat seperti Kim Taehyung yang malah jatuh cinta padanya.
Beomgyu merapikan rambut Taehyung yang berantakan, sepertinya dia buru-buru kemari.
"Ini kenapa memar gini muka lo kak?"
"Berantem sama pacar lo"
"Buset, menang gak?"
"Menang dong, makanya cuma bonyok dikit" jawab Taehyung dengan bangga sambil tersenyum kotak.
Beomgyu tertawa mendengarnya, sayang sekali, kenapa dia tidak bisa jatuh hati pada pria ini? Ah, memang lebih baik tidak.
"Kita udahin ya?" Ucap Beomgyu pelan.
"Apanya?" Senyum dibibir Taehyung tampak memudar, mungkin karena dia paham maksud Beomgyu.
"Hubungan gajelas gini, sakit kan?"
"Mau jelas? Ayo kita pacaran" jawab Taehyung spontan.
"Kak... lo paling tau, kalau itu gabisa" jawab Beomgyu, iya Taehyung tahu. Beomgyu masih mencintai orang lain, sedangkan keluarga Taehyung tidak akan senang mendengar dia berpacaran dengan seorang laki-laki.
"Kalau gitu, biarin kaya gini dulu sebentar"
"Mau sampai kapan?" Tanya Beomgyu, Taehyung tidak bisa langsung menjawab.
"Gatau"
"Kak-"
"Maaf Gyu... gue juga gatau"
Keduanya hening, hanya ada suara berisik pengunjung lain, dan suara mesin kopi yang membuat suasana cafe semakin terasa.
Ah... benar-benar serba salah, Beomgyu ingin menghilang saja.
.
.
.
Haloww, puasa kelar, lebaran kelar, sekarang saatnya kembali kedunia perhvmvan 👍
Agk sesat tp egx aph.
Kabar kalian gimana? Sehat terus ga?
By the waayyy bestie, jgn lupa bwat streaming GBGB, jgn lupa vote jg 😘😘😘
Sudah sgitu duls, udah ga i love u 3k, tp "i love u in every universe"
Babayyy, salam manies,
Nandy♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | TaeGyu
FanfictionHubungan mereka toxic kata orang-orang, tapi apa boleh buat. Mereka sama-sama egois untuk saling melepaskan. Top -Tae Bott -Gyu