30

1.4K 257 38
                                    

"Kak Taehyung, serius. Kita balik temenan kaya biasa lagi, jangan begini" Beomgyu memijat pelipisnya, kepalanya pusing.

"Kalau gitu nanti gue ciuman sama siapa?" Jawab Taehyung enteng.

"Hah?" Beomgyu menatap pria didepannya dengan wajah kesal.

"Udah gila ya Kak? Lagian masa sih gaada yang mau sama lo, ini mah lo homo kan, bukan bi. Plis deh, kalo emang homo mah, cowo juga banyak demen sama lo" akhirnya Beomgyu kesal.

"Bercanda Beomgyu, iya. Ayo akhiri, timingnya lagi pas banget" ucap Taehyung tiba-tiba.

Oh? Semudah ini? Bagus sih, tapi Beomgyu pikir dia perlu menampar Taehyung agar sadar setidaknya satu kali.

"Gue fikir lo bakal mohon-mohon?" tanya Beomgyu.

"Niatnya gitu, tapi gue ga bodoh. Maksain perasaan gue ke lo adanya buat pundak lo makin berat. Lo udah cukup menderita kalau kata gue mah, lagian paling bentar lagi muncul diberita" jawab Taehyung.

"Hah? Berita apa?"

Taehyung mengambil ponselnya dari saku, dan membuka beberapa artikel.

"Nih, udah ada ternyata, 2 jam yang lalu"

Beomgyu sedikit terkejut saat membaca artikel yang Taehyung tunjukan padanya.

"Bukannya kalian udah putus ya?"

"Emang udah"

"Ooh, kalian putus itu buat nikah ya? Ke jenjang lebih serius gitu, makanya putus"

Iya, artikel itu berisikan berita tentang tanggal pernikahan antara Taehyung dan Lalisa. Menjadi berita hangat karena Lisa adalah seorang model terkenal.

"Ayah gue yang minta, waktu itu gue dipanggil keruangan dia. Nanyain umur, katanya udah pas buat nikah. Dulu Ayah gasuka sama Lisa, katanya model itu taunya cuma bersolek, taunya Lisa sukses. Terus karena Ayah gue kenal orangtua Lisa, dijodohin deh. Ah ini mah bukan lagi dijodohin, orang gue langsung dikasi tau tanggal nikah" jelas Taehyung.

"Terus? Lo gak nolak?" tanya Beomgyu.

"Gak bisa, soalnya gue ngelakuin kesalahan yang buat perusahaan hampir rugi besar, Ayah Lisa banyak bantu"

"Kesalahan gimana? Tumben, seorang Kim Taehyung" tanya Beomgyu lagi, ah, tidak mungkin Taehyung jawab karena urusan mereka di Jepang kemarin.

"Adalah, tapi kalau misal lo tadinya suka sama gue. Bakal gue usahain buat ajak lo kawin lari, hahahahah"

"Jelek banget bercanda lo"

"Siapa bilang gue bercanda?"

Beomgyu terdiam, ya, harusnya dia tahu Taehyung tidak bercanda.

"Yaudah, mau makan apa? Mumpung disini, gue traktir" tawar Taehyung memecah suasana tegang.

Beomgyu dengan cepat menggeleng, dia tahu, Hueningkai pasti sudah memasak makan siang. Lagipula dia tidak bisa merepotkan Kim Taehyung lagi, dia harus berhenti disini.

"Gaperlu kak, Gue mau langsung balik aja deh. Gue belakangan ini demennya masakan rumah, dadahh" Beomgyu langsung berdiri, bergegas keluar mencari Taxi.

Meninggalkan Taehyung dan pelayan yang baru saja memberikan buku menu padanya.

"Putus ya kak?" Tanya pelayan itu.

"Sembarangan kalau ngomong, kita emang ga pacaran" pelayan tersebut langsung mundur kebelakang setelah meletakan buku menu.

"Oohh, friendzone" gumam pelayan itu pelan sebelum akhirnya berlari kecil karena Taehyung menatapnya sinis.

"Gue tandain lo!" Kesal Taehyung.

"Eh? Beomgyu makan masakan rumah? Siapa yang masakin?"

.

.

.







***





"Bin, ini mah serius aku gatau ya" ucap Yeonjun.

Keduanya menemukan ponsel milik Beomgyu yang sudah hancur karena terlindas kendaraan yang lewat. Sudah beberapa hari, tapi kemajuannya hanya ini.

Soobin mengusak kepalanya frustasi, kenapa dia bisa hilang jejak seperti ini??? Beomgyu seperti menghilang, menyatu dengan udara begitu saja.

"Ini pasti ada yang bantu dia sembunyi" ucap Yeonjun lagi.

"Siapa? Beomgyu ga punya temen"

"Ya mana kutahu Binbin, lapor aja ke polisi. Ini pacarmu aku atau Beomgyu sih???" Kesal Yeonjun. Pasalnya beberapa hari ini fokus Soobin terpecah pada Beomgyu. Apa memang dari awal harusnya Beomgyu itu dia habisi ya? Atau Taehyun saja? Kan sumber masalahnya dari dia.

"Kamu" jawab Soobin sambil memeluk Yeonjun.

"Aku nih lagi marah, enak aja main peluk"

"Pacar kamu lagi pusing ini, masa gamau dipeluk"

"Pacarku pusing karna kebanyakan mikirin selingkuhan, bingung dia" jawab Yeonjun, bibirnya mengerucut lucu, hingga Soobin jadi gemas sendiri.

"Ayo pulang" ajak Soobin.

"Loh? Tumben? Biasa aku harus seret kamu dulu baru mau pulang"

"Aku mau ciuman, tapi disini rame orang, jadi kita harus pulang" jawabnya santai sambil menarik tangan Yeonjun.

"Emang udah gila, ini mah kamu yang gila, bukan aku"

"Pacarku gila, aku temenin. Biar kita gila berdua"



.



.



.







Gue tuh agak bingung, mau masukin konflik akhirnya dimana, awikwok banget.

Ini mau cepet gue tamatin, tapi malah gue sendiri yang memperlambat alur 😩😩

Yha pokoknya sgitu dlu yh ayang, ak akan kembali lgi secepatnya.

Salam manis, dari si geulis.

Nandy♡

Toxic | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang