Dan akhirnya, disini Beomgyu sekarang. Didepan pagar sebuah rumah mewah yang memerlukan izin penjaga untuk masuk kedalam.
"buka kaca jendelanya kak" ucap Beomgyu, yang hanya dituruti oleh Taehyung.
"ini saya pak" ucap Beomgyu pada 2 orang yang menjaga pagar rumahnya, ah, ralat. Rumah Ayahnya.
"oh tuan muda, saya kirain siapa. Masuk aja" ucap seseorang yang lebih tinggi diantara mereka berdua.
Beomgyu tersenyum dan melambaikan tangan saat pagar sudah mulai terbuka. Taehyung segera melesatkan mobilnya untuk masuk kedalam.
"Kak, kok gue degdegan, apa kita gausah masuk aja. Pulang deh, gimana?" Tawar Beomgyu saat Taehyung hendak melepas seatbeltnya.
Taehyung buru-buru menggenggam tangan Beomgyu, dan menarik dagunya agar menatap langsung matanya.
"Gyu, gapapa. Lo gak pergi sendirian, kalau ada apa-apa yang bikin lo gak nyaman, injek aja kaki gue, kita langsung pulang" jelasnya, haduh... Kalau sudah begini, bagaimana Beomgyu bilang tidak?
Kaki Beomgyu rasanya berat untuk melangkah, bahkan saat memencet bel. Taehyung geram sendiri melihat Beomgyu yang tak kunjung menekannya, lalu akhirnya dia yang menekan.
Pintu rumah terbuka, menampakkan langsung sosok pria yang sudah berumur yang sedang menunggu mereka itu.
Beomgyu kaget, tak disangka sang Papa sendiri yang akan membuka pintu.
"eh Pa? Hehe, annyeonghaseyo" ucapnya, dasar freak.
"kamu kira lagi di Korea?" jawab sang Papa sambil menjitak kening Beomgyu. Sakit.
"rambut kamu panjang banget?" tanya sang Papa lagi.
"biar kaya anak Emo"
"gak usah mengada-ngada, potong aja, gerah lihatnya"
"dih? Kok ngatur?"
"Papa seret kamu ya masuk kedalam" Beomgyu menerima headlock, kemudian diseret masuk sungguhan.
"PA! MATI PA! BEOMGYU BISA MATI PA, DUH JANGAN KENCENG-KENCENG. MAU MUNTAH, HOEEKK!"
Taehyung terdiam melihat interaksi keduanya.
"Kayak ada yang aneh" gumam Taehyung.
KOK AKUR?! Tehyung sudah heboh sendiri didalam fikirannya. Tadi dia sudah bersiap melihat interaksi dingin, karena sikap Beomgyu yang terlihat sangat tidak ingin bertemu dengan Ayahnya.
Tapi apa ini, saking dekatnya mereka Taehyung sampai iri sendiri. Dia saja tidak sedekat itu dengan Ayahnya.
"Kayak ada perasaan terkhianati, tapi sulit dijelaskan" gumam Taehyung sekali lagi, lalu akhirnya ikut masuk kedalam.
***
"Papa kirain kalian pacaran" ucap Papa saat ketiganya sedang sarapan.
"nggak lah. Pacarku mau dikemanain"
"Siapa tau putus, Papa heran, betah banget kamu sama si Kang itu"
"Kenapa begitu Om?" tanya Taehyung penasaran, lumayan. Guna mencari celah musuh, dan menarik perhatian calon mertua.
"Nggak sih, kurang suka aja" jawab Papa seadanya.
"Hadeh. Jangan sok kayak anak muda gitu deh, umur juga udah 40an. Malu diliat sama yang muda beneran"
"ini namanya biar nggak ketinggalan jaman" Beomgyu mendengus mendengar jawaban sang Papa, dia rasanya tidak tenang dari tadi.
Beomgyu terus saja melihat sekeliling rumah dengan tatapan gelisah.
Papa yang sadar akan hal itu akhirnya angkat bicara.
"Mama sama Winter gak dirumah, Papa suruh pergi karna tahu kamu mau datang" jelasnya, dan Beomgyu merasa lega.
"Maaf ya Pa, aku gak bisa akur sama Tante, sama Winter"
"Gapapa, Papa juga dulu punya salah karna biarin kamu dirawat sama Mama mu" ucap sang Papa membuat Beomgyu menggenggam kuat sendoknya.
"Udah Beomgyu bilang, Mama itu hebat. Papa jangan berani ngomong yang aneh-aneh soal Mama, kalau Papa aja bisa gatau keadaan Beomgyu dulu sampai Tante Taehyun yang gedein Beomgyu"
"She's cheating on me, Gyu"
"Cause you not treat her like you treat your new wife now, you don't make her feel like she's your Queen. Coba Beomgyu tanya, kenapa? Mama Beomgyu kurang cantik? Jangankan buat family time atau liburan, Papa juga lebih tertarik sama komputer kerja dari pada Mama"
Jawaban Beomgyu membuat Papa menghela nafas panjang.
"Makan aja makanan mu, kamu masih belum bisa mengerti, still a kid"
Brak!
Beomgyu menghentak sendoknya ke meja makan.
"Ini alasan kenapa Beomgyu males ketemu sama Papa" dia bangkit, kemudian meninggalkan Taehyung dan sang Papa yang sedang sarapan.
"Kim, duduk dulu, saya mau bicara. Lagian Beomgyu itu kurang suka dikejar kalau sedang marah" ucap pria yang lebih tua itu saat Taehyung hendak meninggalkan kursinya.
.
.
Suasana antara Kim Taehyung dan tuan Choi ini sedikit akward, namun Taehyung berusaha untuk mencairkan suasana.
"Beomgyu itu, kalau lagi marah imut ya Om" ucapnya tiba-tiba. Hal itu membuat Papa Beomgyu tersenyum.
"Kamu tertarik ya, sama anak saya?"
"Tertarik Om, tertarik sekali" jawab Taehyung mantap.
"Dia punya pacar"
"Saya tahu Om"
"Mau rebut dia dari pacarnya?" Pertanyaan itu membuat Taehyung tersenyum.
"Tentu nggak Om, saya gak akan pacarin Beomgyu kalau dia belum putus sama pacarnya. Saya gak mau buat Beomgyu dipandang jelek sama orang, saya sayang sama dia-" jawabnya.
"-tapi emang saya pengen banget buat dia cepat putus sama pacarnya" lanjutnya.
"Kenapa?"
"Saya yakin, saya lebih baik dari pacarnya yang sekarang" Papa Beomgyu tersenyum mendengarnya.
"Sebenarnya saya kurang suka Beomgyu pacaran sama laki-laki, banyak perempuan cantik diluar sana yang bisa kasih dia keturunan-" ucap sang Papa membuat Taehyung ingin menyanggah.
"-tapi saya gak bisa egois. Saya gamau dia tanggung beban besar, dia waktu kecil sudah hidup susah, masa gedenya mau saya susahin lagi? Lagian anak saya cantik kok mirip sekali sama Mama nya" lanjut sang Papa.
"Saya janji Om, bakal jaga Beomgyu" ucap Taehyung.
"Tergantung lagi sama Beomgyunya, saya cuma bisa kasih kamu semangat"
Taehyung tersenyum, kemudian berdiri dan pamit. Dia ingin menemui Beomgyu.
"Dasar anak muda jaman sekarang" gumam Papa yang tetap melanjutkan sarapannya.
.
.
.
Haiii, aku kasi yang panjangg nihh.
Wkwkwkwkwk.Udah segitu dulu yaa, aku bakal fokusin sama cerita ini dulu, baru fokus sama yang lain.
Sekian dulu sayangku,
Salam,Nandy ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | TaeGyu
FanfictionHubungan mereka toxic kata orang-orang, tapi apa boleh buat. Mereka sama-sama egois untuk saling melepaskan. Top -Tae Bott -Gyu