10

2.1K 375 128
                                    

Beomgyu menoleh pada jendela, menikmati pemandangan yang jarang dia lihat.

"Wah... Awan" ucapnya pelan.

"Kenapa? Kok lemes banget? Pas di Bandara lo tiba-tiba murung" tanya Taehyung membuat Beomgyu menoleh, kemudian tersenyum.

"Menurut lo aja anjir! beberapa jam yang lalu kaki gue masih nginjek tanah! Tanah woi tanah, gue gapernah tuh kepikiran bakal ke Jepang" Beomgyu sedikit berteriak.

"Lagian juga lo lemes banget, bisa diseret sana-sini. Diseret ke Jepang aja oke"

Beomgyu menoleh jengah, tidak habis pikir. Manusia mana yang akan menolak saat Taehyung membawa 2 bodyguard pribadi dengan tubuh besar dibandara, dan siap menyeret Beomgyu jika dia lari. Yah... Bukan itu sih yang membuat Beomgyu murung.

"Mending gue ngobrol sama jendela" gumamnya sambil kembali menoleh pada jendela.

"Kenapa lo gak tinggal di Jepang sama orang tua?" tanya Taehyung, dia penasaran. Selama ini dia mengenal Beomgyu juga hanya karena dia juniornya, dan kebetulan orang tua mereka rekan bisnis.

"Gamau, enak kost aja" jawab Beomgyu tanpa menoleh.

"Kenapa gak beli rumah sendiri? Aneh, lo malah lebih milih jalan repot"

"Kalau rumah, gue gabisa pindah. Kalau kost, kapan pun gue mau, gue bisa minggat" jawab Beomgyu membuat Taehyung yang semula duduk dengan malas, kembali tegap.

"Maksudnya?"

"Ngga, kalau gue bosen ya tinggal cari kost baru, suasana baru" jawabnya singkat.

"Lo gak akur ya sama Bokap? Gue sebenernya baru tau kalau orangtua lo sempet cerai karena tadi lo cerita. Mereka rujuk lagi?" tanya Taehyung, namun Beomgyu hanya diam, tetap menatap awan.

"Sorry, gue banyak tanya. Kalau gamau dijawab gapapa, gue cuma penasaran sama kehidupan keluarga Lo, karena gue tertarik sama lo"

"Gapapa kok, gue fine aja buat jawab, tadi cuma bingung mau mulai dari mana" Beomgyu menoleh pada Taehyung, kini keduanya saling tatap. Menciptakan suasana serius.

"Papa sama Mama cerai, umur gue masih 8 tahun. Gue yang dari kecil udah terbiasa hidup mewah, sempet sakit karena perubahan lingkungan yang tiba-tiba drastis. Mama itu anak tunggal, orangtua mama udah gaada. Mama bener-bener sendirian sampai akhirnya ketemu Papa, dan punya gue-"

"-Mama gue pekerja keras, karena hidup kita kurang, dia bisa seharian gak pulang karena kerja. Tapi Mama gue hebat, dia selalu sempat kasi waktu buat main sama gue yang tiba-tiba penyakitan, biar gue gak kesepian. Tapi hidup gue makin chaos, pas Mama sakit. Saat itu pemasukan bener-bener gak ada, Papa juga gatau ada dimana, anak umur 8 tahun ngerti apa soal bertahan hidup? Selama Mama sakit, kita sering dibantu sama tetangga, bahkan ada yang mau nerima buat besarin gue-"

"-sampai akhirnya, Mama meninggal. Gue tinggal sama tantenya Taehyun yang kebetulan tetangga gue, cuma 1 tahun, karena setelah itu Papa datang jemput gue sama istri barunya. Papa sama Mama gak rujuk, Mama yang sekarang itu istri barunya, gue agak segan kalau diminta tinggal dirumah yang sama. Dan itu juga alasan kenapa hubungan gue sama Taehyun dapet restu dari Papa, walau gue sama Taehyun baru kenal pas kuliah. gue mau marah. Mau teriak, Papa selama ini kemana? Papa gak sedih Mama udah gak ada? Tapi gak gue tanya. Karna gue tau Papa bakal jawab apa, mereka cerai juga karna Mama selingkuh, tapi setelah itu Mama ditinggal sama selingkuhannya" jelas Beomgyu, dan Taehyung yang sedari tadi mendengarkan hanya diam.

"Sorry, masalah keluarga gue berat ya kak? Bahkan sama pacar aja gue jarang bahas ini" tanya Beomgyu membuat Taehyung menggeleng.

Dia meraih kepala Beomgyu untuk dibawanya bersandar pada dadanya, mengelus kepala Beomgyu dengan lembut, dan sesekali menepuk punggungnya.

"Gue tau. Lo hebat, jadi kata-kata penenang udah gak lo butuhin karena buktinya lo udah bisa survive. Gue cuma mau bilang, good job, lo udah tumbuh dengan kuat sampe sejauh ini. Dan sekarang gada salahnya kalau lo pengen bergantung sama orang, lo bisa bergantung sama gue. Lo bisa istirahat sebentar, dan tunjukin sisi lemah lo, gue bakal terima semuanya" ucap Taehyung, seakan tahu isi hati Beomgyu.

Tidak, Beomgyu tidak sekuat itu sebenarnya. Beomgyu sering menangis jika sedang sendirian, Beomgyu juga bisa lelah. Apalagi belakangan ini dia dan Taehyun selalu saja bertengkar, padahal Beomgyu menginginkan afeksi.

Beomgyu memeluk balik Kim Taehyung yang sedari tadi mengelus punggung dan kepalanya.

Perasaan hangat yang sudah jarang Beomgyu dapat, ini menyenangkan.

"Kak" panggil Beomgyu.

"Kenapa?"

"Lo bisa berantem gak?"

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






.

.

.






Hayo, gelut gelut gelut.
WKWK kalian tim siapa?
Kth atau kth?

Xixixi, dahlah segitu aja dulu. Ntar lanjut lagi.

Salam,

Nandy♡

Toxic | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang