38

1.2K 214 118
                                    

Taehyun yang pulang dengan tergesa-gesa itu masih merasa ada yang janggal pada perkataan Beomgyu, menyetir pun tidak fokus, Taehyun bahkan meninggalkan pesanan Chae di resto pizza tadi.

Rumah Chaeryong tidak terlalu jauh dari tempat tadi, makanya dia bisa pergi kesana. Siapa yang menyangka Beomgyu akan ada disana.

Taehyun dengan cepat turun dari mobilnya saat sampai didepan rumah Chae, rasanya deja vu, Chaeryong juga pernah melakukan hal yang sama saat dia dan Kim Taehyung itu adu tinju. Hal yang menyenangkan untuk diingat.

"Chae!" Teriaknya panik saat membuka pintu, hal itu membuat Chaeryong yang  duduk di sofa ruang tamu kaget bukan main.

"Astaga Tae, ketuk dulu!" Marahnya.

"Kamu gapapa? Katanya jatuh dari tangga? Ada yang patah? Luka?" Paniknya sambil mengecek tubuh Chae yang sepertinya baik-baik saja.

"Woah woah, santai pak Kang, kamu keringetan gitu ih, duduk dulu. Aku gapapa, cuma keseleo sama lebam aja dikit. Masih bisa jalan walau sakit banget, makanya masih bisa pegang handphone buat chat kamu" ucap Chae berusaha menenangkan Taehyun.

Suara Chaeryong itu lembut sekali kalau sedang bicara, sebenarnya pria mana yang tidak akan jatuh cinta pada wanita lembut yang cantik seperti ini?

Taehyun menghela nafas lega, debaran kencang jantungnya sedikit mereda.

"Yaudah ayo, kakinya dikompres dulu" Taehyun berdiri, mengambil es batu dan kain.

Chaeryong tersenyum melihatnya, pacarnya ini yang paling keren sedunia. Dia sudah lama sekali suka pada Taehyun, lamaaa sekali. Mungkin saat mereka kelas 10, mereka ada di SMA yang sama.

"Tau gasih?" Ucap Chae pada Taehyun yang baru datang dan mengompres kakinya.

"Hm?"

"Ga jadi deh, hehe" Chaeryong tertawa kecil, semua ini terasa seperti mimpi.

Anggap saja Chae sudah gila karena mendekati Taehyun saat dia masih bersama Beomgyu, lebih tepatnya dia kalah cepat. Saat Chae sudah berniat mengungkapkan perasaannya pada Taehyun besok, ternyata hari ini Taehyun dan Beomgyu malah berpacaran.

Sekali lagi, Chaeryong sungguhan mencintai Taehyun.

Apalagi setelah tidak sengaja mendengar Taehyun bercerita pada teman-temannya kalau hubungan dia dan Beomgyu tidak baik-baik saja, bagi Chaeryong ini adalah kesempatan.

"Tadi lama banget kemana?" Tanya Chae, hal itu membuat senyum Taehyun melebar.

"Ketemu Beomgyu" ucapnya senang.

"Aah... Beomgyu, ya?" Mood Chaeryong jelek setelah mendengar nama itu, padahal sudah lama dia menghilang, tapi malah muncul sendiri, susah payah Chae meyakinkan Taehyun kalau dia tidak perlu dicari karena sudah besar.

Tapi tidak apa, lagipula Taehyun sudah jadi miliknya juga.

.

.

.

***

Hueningkai tidak langsung membawa Beomgyu pulang, mereka mampir dulu dikedai es krim, karena tadi gelato yang Beomgyu beli malah dia lempar pada Soobin, kasihan sebenarnya, pasti sakit, kan cupnya besar.

"Nanti gue musti minta maaf sama Bang Soobin" ucap Beomgyu sambil menjilati es krimnya. Dan sebelah tangannya sibuk mengompres matanya yang membengkak, tadi Beomgyu menangis tidak lama, hanya terlalu banyak digosok saja.

"Besok-besok jangan lempar makanan, mubazir, bogem aja bogem" jawab Hueningkai santai, mereka berdua duduk dikursi yang tersedia didepan toko, langit sudah terlihat sangat oranye.

"Gila lo ya?"

"Iya gila, apalagi kalau soal lo"

"Apa? Gue yang hasut lo gila gitu?"

"Ngga sih, lebih ke you always drive me crazy, anjay, kaya lo kalau liat anime cakep"

"Lo suka ma gue dong?"

"Suka, banget malah" ucap Hueningkai tanpa ragu, namun sepertinya Beomgyu tidak menganggap suka dari Hueningkai sebagai bentuk pernyataan cinta, lebih ke suka pada teman.

"Yee tumben manis mulut lo, biasa pait, ngatain jelek lah, apalah" kesalnya.

"Love language itu"

"Mana ada love language kaya begitu tolol, anjing, perasaan gue lagi campur aduk begini jadi cepet emosi" Beomgyu tidak berhenti berceloteh sendiri, dan Hueningkai senang menontonnya.

Dia lega, dia fikir Beomgyu akan menangis semalaman, mengingat dia pernah menangis hingga tertidur saking lamanya. Yah, karena mereka sudah putus, jika Beomgyu menangis akan Hueningkai cium saja bibirnya.

Angin hari ini lebih kencang dari biasanya, hal itu membuat rambut hitam panjang Beomgyu terlihat lebih berantakan. Manis sekali, apa Hueningkai harus siapkan kamera ya? Rasanya Beomgyu jadi semakin manis saat dia sadar pada perasaannya.

"Nanti malem mau pasang tenda gak dihalaman belakang rumah? Kan depannya langsung jalan tuh, lumayan dengerin suara kendaraan bolak-balik, dari pada suntuk dikamar" ajak Hueningkai.

Beomgyu sadar, kalau Hueningkai dari tadi berusaha menghiburnya. Maka dari itu dia tidak banyak menangis, karena ternyata putus tidak seburuk itu, Beomgyu fikir dia akan sedih hingga tidak makan seharian. Lebih tepatnya, putus tidak seburuk itu, karena ada Hueningkai yang menemaninya.

"Sekalian masak apa gitu gasih diluar, gue liat ada kompor kecil sama alat panggang dirumah lo, Kak Lea juga ngajak buat bakar ayam lusa nanti, dibuat hari ini aja" jawab Beomgyu.

"Ide bagus, bentar gue chat Iyyih buat siapin tenda"

Beomgyu setelah itu fokus pada es krimnya, sesekali menyibak rambutnya yang berantakan hingga wajah. Memikirkan banyak hal yang telah dilaluinya, apa Ayahnya tahu kalau dia tidak lagi tinggal dikostnya? Ah, apa Ayahnya seperduli itu? Ayah kan hanya ramah, bukan perduli. Dia bahkan tidak pernah bertanya kenapa Beomgyu tidak menemuinya, hanya menyuruh sering mampir saat kebetulan bertemu saja.

Mungkin Ayahnya berfikir, memberi banyak uang pada Beomgyu sudah lebih dari cukup.

Lagi-lagi rambutnya terbawa angin, mungkin sudah saatnya dia potong? Mencari suasana baru. Lagi pula selama ini dia memanjangkan rambutnya karena Taehyun suka.

"Kai" panggil Beomgyu.

"Hm?"

"Rambut pendek cocok gak di gue?" Tanya Beomgyu.

"Lo botak juga cocok aja, serius ini mah"

"Lo gue tonjok juga ya lama-lama" kesal Beomgyu, dia akan memukul Hueningkai jika tangannya tidak ditarik untuk berdiri.

"Ayo, udah malem, kita harus belanja dulu" ucap Hueningkai sambil berjalan dan menggenggam tangan Beomgyu.

Dan Beomgyu pun mengangguk, suasana hatinya jadi membaik, mungkin dia harus traktir Hueningkai sesuatu.

"Makasih" ucap Beomgyu pelan sambil tersenyum, mungkin Hueningkai tidak dengar, dia tidak mengatakan apa-apa. Yang dapat Beomgyu lihat hanya telinga Hueningkai yang mulai memerah karena kedingingan. Mungkin.

.

.

.



Lo semua harus tau kalau gue tiba-tiba ngerasa sayang aja mau namatin ini book, first time nulis cerita pairnya ga cuma TaeGyu sama SoobJun, KaiGyu menarik sekali.

Apa panjangin dikit ya, xixixi. Ntar lah, liat dulu otak gue nyampenya dimana buat halu.

Segitu dulu bby, selamat oleng.

Salam,

Nandy ♡

Toxic | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang