Beomgyu terbangun dari tidurnya, matahari sudah terbit dengan tinggi. Walau Beomgyu tidak bisa lihat dengan jelas karena matanya bengkak hingga susah dibuka, namun satu hal yang dapat Beomgyu lihat dengan pasti. Wajah Hueningkai yang tepat berada didepannya, Hueningkai memeluk Beomgyu hingga pagi, keduanya pasti tertidur karena Beomgyu menangis terlalu lama.
Beomgyu tidak ingin bangun, dia hanya menyamankan posisinya dan masuk kedalam pelukan Hueningkai lebih dalam. Rasanya hangat.
Hueningkai dan Taehyun punya aroma yang sangat bertolak belakang, jika Taehyun punya aroma parfum yang kuat dan terkesan mewah, maka Hueningkai memiliki aroma lembut yang segar seperti apel.
Yang seperti ini lebih nyaman, karena Beomgyu lebih suka aroma alami seperti vanilla.
Beomgyu dapat mendengar jelas suara detak jantung Hueningkai, benar-benar menyenangkan bersandar pada dada Hueningkai yang lebih bidang.
Beomgyu kaget saat tiba-tiba Hueningkai bangun dan mulai duduk, dia berpura-pura tidur karena malu jika ketahuan mengendusinya saat tidur.
Hueningkai tidak langsung meninggalkan kasur, dia kembali berbaring menyamping seperti tadi, wajah menghadap Beomgyu langsung dengan tangan menopang kepala. Dia menyisir poni Beomgyu yang menutupi wajahnya, Beomgyu dapat mendengar Hueningkai tertawa kecil saat menyentuh mata bengkaknya. Detak jantung Hueningkai terdengar lebih cepat dari sebelumnya. Hingga akhirnya Hueningkai bangun dan keluar dari kamar.
"Wuah gila, hampir gue dicap mesum beneran. Tapi emang sih, dikit" gumamnya saat pintu sudah tertutup.
Beomgyu berdiri, berjalan menuju cermin besar dipojok kamar Hueningkai.
"Buset, kaya disengat lebah, pantesan susah banget dibuka" ucapnya saat bercermin, aneh, padahal semalam dia menangis sesegukan. Tapi sekarang Beomgyu bisa tersenyum dengan lebar.
"Laper, susul Kai deh"
.
.
.
"Ini, kompres mata lo. Gue banyak nyimpen sendok dikulkas" ucap Hueningkai sambil menyodorkan sendok yang sudah didinginkan saat mereka makan.
"Makasih" ucap Beomgyu sambil mengompres matanya.
Hueningkai yang selesai mengemaskan dapur kembali duduk didepan Beomgyu.
"Jelek banget sumpah, bangun tidur tadi gue langsung kaget, kirain sebelah gue demit"
"Mana ada lo kaget, gue tonjok lo, demat demit" marah Beomgyu, jelas-jelas Hueningkai tadi tertawa sambil mengelus matanya, tidak ada kagetnya.
"Kayak tau aja lo gue kaget apa ngga"
"Firasat" elaknya.
Beomgyu melirik sedikit kepada Hueningkai yang asik bermain ponsel didepannya.
"Gak kuliah?" Tanya Beomgyu.
"Bolos aja hari ini"
"Lu bolos mulu buset"
"Kapan? Gue rajin kok"
"Oh iya?"
"Iya"
"Muka lo kaya tukang titip absen" ucap Beomgyu.
Hueningkai sudah malas meladeni, nanti yang ada Beomgyu makin aneh lagi bicaranya.
"Oh, katanya 3 hari lagi kakak sama adek gue pulang" ucap Hueningkai, ternyata itu alasan Hueningkai sibuk dengan ponselnya. Dia sedang bertukar pesan dengan saudaranya.
"Buset??? gue harus kemana nih?" Panik Beomgyu hingga salah satu sendok yang dia pegang jatuh ke meja.
"Hah? Mau kemana lo?" Tanya Hueningkai bingung.
"Kan ada adek sama kakak lo"
"Emangnya ada dilarang lo nginep disini walau ada mereka?"
"Ngga ada"
"Yaudah"
Hening, ruangan itu menjadi hening selama 5 menit. Hueningkai yang kembali sibuk dengan ponselnya, dan Beomgyu yang seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Segampang itu?" Ucapnya.
"Apanya?"
"Ntar apa kata adek kakak lo???"
"Bilang aja yang jujur, ga juga diusir, adanya mereka seneng gue bawa temen"
"Ooh paham sih, kalau nolep bawa temen siapa yang ga seneng?"
"Terserah" jawab Hueningkai lalu meninggalkan meja makan.
"Woi? Ngambek lu? Buset, tungguin Kai, jangan ngambek gitu, ntar lo jelekk" Beomgyu menyusul, sambil menarik ujung pakaian Hueningkai dan mengikutinya seperti anak ayam.
.
.
.
***
"Gue juga gak tahu, cuma sekali ketemu kalian pikir gue dapet info apa?" Ucap Taehyung saat rumahnya tiba-tiba kedatangan dua tamu tidak diundang.
Bohong, Kim Taehyung tahu tentang Beomgyu yang sengaja pergi dari kostnya, dan apa penyebabnya. Dan tentu saja Taehyung rahasiakan, dia kan seutuhnya ada di pihak Beomgyu.
"Kak, kita minta tolong banget. Udah seminggu lebih Beomgyu ga pulang" ucap Soobin tak membuat Kim Taehyung goyah.
"Lagian dia ga hilang" jawab Taehyung santai.
"Kak?? Serius ngomong gitu? Bukannya Kakak suka sama Beomgyu?"
"Memangnya Beomgyu ada bilang dia pengen pulang?" Tanya Taehyung, suaranya yang berat membuat pertanyaan itu lebih terasa saat Soobin mendengarnya.
"Lo siapanya Beomgyu? Abang? Pacar? Bukan kan? Gue bingung tujuan lo apa nyari dia segininya, dia udah besar, gak perlu lo urus" jelas Taehyung.
Soobin diam, sebenarnya dia juga bingung kenapa, tapi dia merasa harus dan berhak.
"Beomgyu bukan kepunyaan lo, asal lo tahu" sambung Taehyung.
"Setidaknya gue boleh tahu kan, kondisi Beomgyu pas ketemu sama lo Kak" ucap Soobin, nadanya lebih halus dari sebelumnya.
"He's good, too good for people who ran away from his house. Berat badannya bertambah, mungkin dia ketemu orang yang bisa perlakukan dia dengan baik?"
"Siapa?" Tanya Soobin, dan Taehyung hanya menggidikan bahu.
"Beomgyu ga cerita apa-apa, berarti dia baik-baik aja"
"Kenapa lo yakin?"
"Gue lebih ngerti dia dibanding lo, sampai-sampai dia milih cerita semua masalah dia ke gue, bukan lo" ucap Taehyung mengakhiri pembicaraan.
"Pulang, udah malam" tegasnya sebelum akhirnya meninggalkan keduanya diruang tamu.
.
.
.
.
He he he he, mari kita pusing bareng. Ngga sih, kalian aja, aku mah ngga awikwok.
Dah deh sgitu dlu mnies ak 😘😘
Slamat brjumpa dichapt selanjutnya.
Salam,
Nandy♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | TaeGyu
FanfictionHubungan mereka toxic kata orang-orang, tapi apa boleh buat. Mereka sama-sama egois untuk saling melepaskan. Top -Tae Bott -Gyu