"Ini ga gosong apa item begini?" Tanya Beomgyu saat mereka ber-4 memanggang ayam dihalaman belakang, sesuai dengan yang dijanjikan.
"Lu pernah makan ayam bakar ga sih?" Tanya Hueningkai.
"Hah? Ya pernah, gila aja lu"
"Kan emang begini masaknya" Timpal Lea yang pusing mendengar Hueningkai dan Beomgyu yang malah cek cok sejak pulang tadi.
Entah apa yang mereka ributkan, tapi sungguh ribut sekali, semua hal dipermasalahkan. Hueningkai juga biasanya tidak begini, tapi dia malah meladeni semua omongan Beomgyu. Seperti tidak membiarkan Beomgyu diam.
"Gue seret, ambilin minum" perintah Beomgyu pada Kai.
"Iyyih! Ambilin air disamping kamu" teriak Kai pada Bahiyyih.
"Gue nyuruh elu! Bukan Iyyih"
"Buset, sekalian Gyu, kan air disamping dia"
"Gue maunya lo yang ambil" perintahnya sekali lagi.
Hueningkai menghela nafas, dia mengeluh, tapi tubuhnya tetap bergerak, Bahiyyih jijik melihat Hueningkai yang tiba-tiba bucin begini, biasa mulutnya akan berceloteh panjang lebar jika disuruh, dan mengatakan kalau jadi manusia tidak boleh malas.
"Lu dipelet ya?" Bisik Bahiyyih pada Hueningkai yang mengambil air.
Tidak dia balas, dia hanya menatap dan bergerak kembali memberikan Beomgyu air yang dia minta.
Beomgyu tersenyum melihat wajah kesal Hueningkai, sangat menghibur, nanti dia akan bilang terimakasih saat acaranya selesai.
.
.
.
Hari sudah malam, mereka semua sudah kenyang, Lea dan Iyyih sudah masuk kedalam kamarnya masing-masing, sementara Hueningkai dan Beomgyu berbaring didalam tenda yang mereka siapkan tadi.
Didalam sini sangat nyaman, karena ini dekat dengan rumah, jadi didalam tenda dimasukan karpet super lembut berwarna coklat yang disimpan dikamar Hueningkai, beberapa plushie juga dibawa kemari.
Dan benar, karena dibelakang sini terdengar suara kendaraan, jadi rasanya tidak terlalu sepi, jika dikamar, mereka hanya dapat mendengar suara jam dan ac.
"Langitnya hari ini bagus" ucap Hueningkai tiba-tiba.
"Iya, banyak bintangnya" jawabnya, bagi Beomgyu, hari ini berjalan dengan cepat, banyak hal yang terjadi hanya dalam satu hari, menguras tenaga lumayan banyak hingga membuat Beomgyu mengantuk.
"Makasih" ucap Beomgyu sambil memejamkan mata.
"Buat apa?"
"Semuanya, berkat lo, hari ini gue gak terlalu mikirin Taehyun. Rasanya lega, karena gue baru sadar, dunia gue gak berputar di dia aja. Disekitar gue emang gak terlalu banyak orang, jadinya gue gak terlalu sadar. Tapi kali ini rasanya ramai, kenapa ya?" Jawab Beomgyu sambil tersenyum.
Sebenarnya Beomgyu tahu alasannya, cara Lea dan Bahiyyih yang memperlakukannya seperti saudara sendiri, atau Hueningkai yang memprioritaskan dirinya ketimbang hal lain. Beomgyu pernah menangis sendirian ditoilet karena terharu, rasanya Beomgyu seperti punya keluarga. Rumah yang ramai dan tidak sepi, setiap pagi terdengar candaan atau bahkan pertengkaran, padahal baru beberapa hari, tapi apa begini rasanya tinggal bersama keluarga? Dia sudah lupa.
"Tidur, jangan kebanyakan dipikirin. Masih ada hari besok, jadi lo harus siapin tenaga" ucap Hueningkai sambil mendekapnya, sebenarnya Beomgyu bingung, hari ini Hueningkai lebih berisik dan menempel sekali padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | TaeGyu
FanfictionHubungan mereka toxic kata orang-orang, tapi apa boleh buat. Mereka sama-sama egois untuk saling melepaskan. Top -Tae Bott -Gyu