Phobia

188 33 4
                                    

Song
Dance monkey
;

Tangan kecil itu mulai membereskan baju bajunya dari koper untuk di pindahkan ke lemari pakaian, gadis dengan potongan rambut sebahu itu memilah baju bajunya dengan hikmat.

Hana menghela nafasnya lelah, dia hanya sendirian di kos ini, sedangkan Sam sedang kuliah, pria itu harus rajin berangkat sebentar lagi skripsi akan dijajah pria itu.

Hana menutup pintu lemari, mendorong kopernya ke pojokan kamar, lalu gadis itu keluar kamar, tangannya berkacak pinggang, tidak ada hal bisa ia kerjakan, kamar kos ini sudah sangat bersih karena Sam rajin merawatnya.

Hana memutuskan berjalan ke arah dapur, gadis itu meraih gelas dan mengisinya dengan air di galon, Hana menghela nafasnya, gadis itu teramat bosan sekarang.

Kakinya kembali lagi ke ruang televisi, lalu duduk di sana dalam diam, gadis itu menghidupkan televisi, lalu tangannya meraih ponsel yang ia letakan di meja.

Ternyata ada beberapa pesan dari Saras, Hana tersenyum sejenak sebelum membuka pesan dari temannya itu.

Saras dea
Online

Asliii, tidur sendirian kagak enak
|22.23
Lo udah tidur? Nyenyak deh ya sama suami baru:D
|22.24
Bangke anjir, di sini mati lampu
Di sono mati kagak?
Lo beneran udah tidur?
Biasanya lo masih begadang jam segini
|00.14
Pagi teman aq😍😘
Jangan lupa masakin suami tercintah ya
Kalo bisa, anterin ke sini juga, gue cuma sarapan telor ceplok:(
|08.00

Aku aja gak bolh masak sama kak Sam:x
Katanya takut dia kalah saing
Nanti aku ke asrama deh, aku masakin kamu
|11.11

Anjay, mau yng kayak suami lo:(((
Ok deh, sini aja gue lagi ngebolos nih
|11.12

Mendapat pesan itu membuat Hana melonjak senang, akhirnya kebosanannya terobati, cepat cepat gadis itu masuk ke kamar, mengganti pakaian lalu langsung menuju sekolah.

Hana memilih putus sekolah, gadis itu ingin menangis saja rasanya, namun bagaimana dirinya tidak mungkin sekolah dalam keadaan yang sudah menikah.

Hana ingin homescholing namun dirinya belum bisa menentukan, sepertinya gadis itu ingin menunda untuk beberapa waktu saja.

Gadis itu menyusuri jalanan yang lumayan ramai, peluh gadis itu keluar, bukan karena lelah namun karena rasa takut dan waspada membuatnya sedikit tidak nyaman.

Tak lama, gadis itu sudah berada di depan gerbang sekolah, membuka gerbang tinggi itu dan di sambut oleh seorang satpam dengan senyuman ramahnya.

"Eh dek Hana, masuk dek masuk. Ada yang ketinggalan?" Tanya satpam itu, Hana tersenyum sejenak.

"Enggak ada Pak, cuma mau ketemu Saras aja. Duluan ya Pak." Ujar Hana, lalu melangkah kembali.

Gadis itu bernafas lega, menghirup udara lapangan yang asri hijau itu dengan tak sabaran, udara sejuk begitu mengenakan.

"HANA! SINI NAIK!" Teriakan Saras dari lantai dua gedung asrama, Hana melambai lalu berlari menghampiri temannya itu.

Saras membukakan pintu agar Hana masuk, mereka berpelukan sejenak lalu langsung berjalan menuju dapur.

"Gila yaa, gue di tinggal lo semalem aja udah kek di tinggal bertahun tahun. Sepi banget di sini kagak punya temen." Ujar Saras, gadis itu mengeluarkan seluruh bahan masakn di dalam kulkas ke meja, agar di pilih oleh Hana yang ingin membuatkannya makanan.

Androphobia( S1) Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang