Song
Way back home
;Aku bingung, pagi ini kak Sam sudah tidak ada padahal baru saja jam enam pagi. Ah iya, semenjak menikah, kak Sam tidak lagi bekerja di sekolahku, Papah melarangnya.
Aku beranjak dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajah di wastafel, mata ku melirik ke arah handuk yang basah di gantungan handuk, kak Sam sudah mandi?
Setelah mencuci wajah aku memilih untuk keluar, berjalan ke dapur untuk mengambil minum, namun mataku malah menemukan sepiring nasi putih yang di selimuti telur dadar.
Aku mendekat, ada sebuah stiky note yang di tempel di piring. Aku mengambil itu sambil membaca beberapa kata yang di tulis dengan tinta biru.
Dimakan ya, gue ada urusan. Sorry langsung pergi, sekalian obat flu diminum, dari malem lo bersin terus.
Mataku mengadar ke meja, benar ada obat flu di dekat tempat sendok, aku memilih duduk dan makan, rasanya lagi lagi membuatku mengerutkan kening.
Ini asin, dan sedikit pedas dari lada yang menyengat, aku hanya bisa menggeleng saja, wajar dia laki laki.
Suara pintu yang di ketuk membuatku menoleh bingung, aku berjalan namun ketukannya makin kencang.
"Sebentar." Ujarku, ketukan itu berhenti, aku membukakan pintu dan menatap bingung teman kak Sam yang terengah.
"K-kenapa ya kak?"
Dia menatapku lamat, lalu menghirup udara sebentar, "mandi belum?" Aku mengerjap, aku saja baru bangun, bagaimana si? Dan ini masih sangat pagi sekali.
"B-belum, ada apa kak?"
"Ikut gue deh yuk." Ujarnya sambil meraih tanganku, aku menepisnya membuat dia sedikit kaget namun langsung meminta maaf.
"Sorry gak bermaksud, ini ada hubungannya sama Sam. Ayo ikut Hana." Entah, mendangar nama kak Sam membuatku langsung merasa aneh, aku langsung mengangguk dan mengkunci pintu.
Kak Yasha membawaku pergi entah kemana, aku sedikit takut sebenarnya namun entah kenapa hanya karena nama kak Sam aku jadi sepanik ini, aneh sekalikan?
"K-kita mau kemana?"
"Sebentar lagi sampe, jangan takut gue gak jahat." Aku mengangguk pelan, tak lama mobil yang kami tumpangi berhenti di sebuah dojo karate, entah kenapa aku tidak tahu.
Kak Yasha menyuruhku turun, aku turun dan mengikuti dia yang masuk dengan tergesa.
Di depan sama ada kak Sam yang sudah berkeringat banyak, wajahnya lebam dan tangannya juga lebam, dia terduduk lemas di lantai besender pada tembok.
"Gue bawain istri lo, kurang? Mau apa lagi?" Ucapan dingin kak Yasha membuatku kaget, ada apa si? Kenapa dari semalam rasanya semua sedang memiliki masalah?
"Samudra! Bangun goblok!" Bentakan kak Yasha membuat wajah kak Sam terangkat naik sedikit, hidungnya berdarah membuatku langsung mendekat ke arahnya.
"Kak Sam kenapa?" Tanyaku panik, dia malah tersenyum samar, tangannya mengusap pipiku pelan sambil terkekeh halus.
"Jangan panik, gue gapapa." Ujarnya, aku membantunya yang ingin berdiri terlihat lemas.
Aku menatap kak Yasha sebentar meminta penjelasan, lalu membopong kak Sam menuju tempat duduk di sudut ruangan.
"Suami lo ada masalah, kebiasaan tuh begitu." Aku menatap sambil menggeleng ke arah kak Sam yang mengadahkan kepala lelah.
"Kak Sam kenapa?" Dia hanya menggeleng, aku menghela nafas bingung dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Androphobia( S1) Tamat
ChickLit(S2 ; On Going) masih satu lapak Tuhan itu menciptakan Adam dan Hawa. Tapi bagaimana jika gadis cantik yang tengah duduk di bangku SMA akhir ini takut dengan kaum Adam? Melihat kaum Adam layaknya tikus, hewan yang ia takuti. Melihat pria dari jarak...